Di bulan yang penuh dengan rahmat
ini tentunya banyak orang yang ingin menggunakan moment ini untuk meningkatkan
rasa kepedulian mereka, entah itu dengan bersedekah ataupun mengadakan kegiatan
seperti yang saya ikuti satu ini.
Kegiatan ini diadakan pada hari
minggu, 15 Agustus 2010 di lapangan Monas pada pukul 03.00 WIB. Kegiatan ini
dihadiri oleh 100 orang anak tidak mampu, acara yang diadakan oleh The Red
House ini banyak mengundang perhatian oleh para pengunjung sekitar yang
tertarik dengan bakti social yang mereka selenggarakan.
Dalam kegiatan itu terbagi tiga
kelompok yaitu kelompok A, B, dan C, kelompok tersebut terbagi berdasarkan
umur. Dalam acara tersebut dari tiap-tiap kelompok mereka belajar sambil
bermain, kelompok A yang berusia antara 2-5 tahun melakukan kegiatan
menggambar, kelompok B yang berusia 6-12 tahun, membuat boneka dari
piring-piringan plastic, sedangkan kelompok C yang berusia 13 tahun, membuat
bunga dari kertas krep.
Kegiatan belajar sambil bermain juga melakukan acara berbuka puasa bersama.
Acara ini benar-benar memberikan kesan tersendiri terhadap saya, dari sini kita
bisa belajar tidak hanya penderitaan dari anak-anak yang kurang mampu ini tapi
juga mengajak mereka untuk mengembangkan rasa kreatifitas mereka, untuk tidak
menyerah dengan keadaan, yakin bahwa dunia akan berubah untuk mereka, dan jalan
akan selalu terbuka lebar didepan mereka.
Agak sedih juga yah...(T_T)
Pada saat mengikuti acara ini, niat saya hanyalah untuk berpartisipasi,
karena saya sangat menyukai acara sosial seperti ini tidak disangka ini justru
memotivasi untuk tidak menyerah, saya jadi teringat ketika salah satu anak
bertanya kepada saya,
”kak bagaimana cara membuat bunga ini kak ?”
”oh itu gampang sayang, kamu Cuma tinggal menumpukkannya disatu titik dan
memutarnya perlahan-lahan”
Ketika anak itu bertanya saya berpikir anak ini sebenarnya memiliki rasa
ingin tahu dan ingin belajar, dia tahu bagaimana sulitnya membuat bunga dari
kerats krep itu, tapi dia tetap berusaha. Dari sana saya tahu bahwa kehidupan
anak ini yang keras tidak pernah menyurutkannya untuk berusaha dan belajar. Saya
juga yakin bahwa sebenarnya anak ini memiliki rasa berjuang yang sangat tinggi,
melihat itu saya merasa malu, karena saya yang setidaknya diberikan kehidupan
yang Alhamdulilah mampu mencukupi kehidupan saya tapi tidak memiliki motivasi
yang tinggi untuk berjuang. Untuk itu saya juga tidak mau kalah dengan adik
kecil itu, saya juga akan berjuang agar impian saya terwujud. Jadi kita
berjuang bersama-sama yah....(^_^)
0 komentar:
Posting Komentar