Blogger templates

Senin, 16 Agustus 2010

Rasa Solidaritas



Di bulan yang penuh dengan rahmat ini tentunya banyak orang yang ingin menggunakan moment ini untuk meningkatkan rasa kepedulian mereka, entah itu dengan bersedekah ataupun mengadakan kegiatan seperti yang saya ikuti satu ini.
Kegiatan ini diadakan pada hari minggu, 15 Agustus 2010 di lapangan Monas pada pukul 03.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 orang anak tidak mampu, acara yang diadakan oleh The Red House ini banyak mengundang perhatian oleh para pengunjung sekitar yang tertarik dengan bakti social yang mereka selenggarakan.
Dalam kegiatan itu terbagi tiga kelompok yaitu kelompok A, B, dan C, kelompok tersebut terbagi berdasarkan umur. Dalam acara tersebut dari tiap-tiap kelompok mereka belajar sambil bermain, kelompok A yang berusia antara 2-5 tahun melakukan kegiatan menggambar, kelompok B yang berusia 6-12 tahun, membuat boneka dari piring-piringan plastic, sedangkan kelompok C yang berusia 13 tahun, membuat bunga dari kertas krep.
Kegiatan belajar sambil bermain juga melakukan acara berbuka puasa bersama. Acara ini benar-benar memberikan kesan tersendiri terhadap saya, dari sini kita bisa belajar tidak hanya penderitaan dari anak-anak yang kurang mampu ini tapi juga mengajak mereka untuk mengembangkan rasa kreatifitas mereka, untuk tidak menyerah dengan keadaan, yakin bahwa dunia akan berubah untuk mereka, dan jalan akan selalu terbuka lebar didepan mereka.
Agak sedih juga yah...(T_T)
Pada saat mengikuti acara ini, niat saya hanyalah untuk berpartisipasi, karena saya sangat menyukai acara sosial seperti ini tidak disangka ini justru memotivasi untuk tidak menyerah, saya jadi teringat ketika salah satu anak bertanya kepada saya,
”kak bagaimana cara membuat bunga ini kak ?”
”oh itu gampang sayang, kamu Cuma tinggal menumpukkannya disatu titik dan memutarnya perlahan-lahan”
Ketika anak itu bertanya saya berpikir anak ini sebenarnya memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar, dia tahu bagaimana sulitnya membuat bunga dari kerats krep itu, tapi dia tetap berusaha. Dari sana saya tahu bahwa kehidupan anak ini yang keras tidak pernah menyurutkannya untuk berusaha dan belajar. Saya juga yakin bahwa sebenarnya anak ini memiliki rasa berjuang yang sangat tinggi, melihat itu saya merasa malu, karena saya yang setidaknya diberikan kehidupan yang Alhamdulilah mampu mencukupi kehidupan saya tapi tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk berjuang. Untuk itu saya juga tidak mau kalah dengan adik kecil itu, saya juga akan berjuang agar impian saya terwujud. Jadi kita berjuang bersama-sama yah....(^_^)

0 komentar:

Posting Komentar

chat 1


ShoutMix chat widget

Template by:

Free Blog Templates