tag:blogger.com,1999:blog-32979838122538890402024-03-04T22:32:20.835-08:00MY SOLIDARITYTULISAN
ADALAH SEJUMLAH HURUF YANG MEMILIKI MAKNAMY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.comBlogger185125tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-83623549971603069152013-06-28T07:05:00.004-07:002013-06-28T07:08:47.595-07:00<!-- AddThis Button BEGIN --> <br />
<div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">PENGARUH JENIS SLUDGE YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT PRODUKSI BIOGAS DI KELURAHAN BUGIS KECAMATAN SUMBAWA KABUPATEN SUMBAWA</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Indah Susanggih</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya permintaan produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat pedesaan di Kabupaten Sumbawa. Peternakan di Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama satu tahun terakhir ini seperti pada tahun 2009; kuda berjumlah 37.326, Sapi berjumlah 129.194, Kerbau berjumlah 56.636, Kambing berjumlah 36.622, Domba berjumlah 1.307, Ayam Buras berjumlah 568.038, Ayam Ras berjumlah 273.490. Dengan perbandingan pada tahun 2010 kuda berjumlah 37.436, Sapi berjumlah 154.258, Kerbau berjumlah 54.535, Kambing berjumlah 38.462, Domba berjumlah 1.270, Ayam Buras berjumlah 607.700, Ayam Ras berjumlah 192.158 (Kabupaten Sumbawa Dalam Angka, 2010). Namun demikian usaha peternakan ini pun memiliki hasil produksi lain yang akhirnya menjadi limbah peternakan, seperti feses yang dihasilkan. Akhirnya berdampak pada lingkungan sekitar dengan berbagai pencemaran yang ditimbulkan, salah satunya adalah pencemaran udara dan pemanasan global yang menjadi perhatian dunia saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Oleh karena itu seiring dengan kebijakan otonomi daerah, maka pengembangan usaha peternakan yang dapat meminimalkan limbah peternakan adalah perlunya dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk menjaga kenyamanan masyarakatnya. Salah satu upaya itu adalah dengan memanfaatkan limbah peternakan sebagai biogas yang terbuat dari limbah peternakan. Selain dapat menghasilkan bahan bakar alternatif, instalasi biogas juga dapat, menghasilkan keluaran berupa lumpur <i>(sludge)</i> padat dan cair yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Salah satu jenis energi seperti biogas atau gas bio dapat dibuat dari banyak jenis bahan buangan dan bahan sisa, semacam sampah, kotoran ternak, jerami, eceng gondok serta banyak bahan-bahan lainnya lagi. Singkatnya biogas terbuat dari segala jenis bahan yang dalam istilah kimia termasuk senyawa organik, yang berasal dari sisa dan kotoran hewan ataupun sisa tanaman, dapat dijadikan bahan (Suriawiria dan Unus, 2002).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pemilihan biogas sebagai sumber energi alternatif didasari pada keunggulan yang dimilikinya, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo6; tab-stops: 13.5pt 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Menghasilkan gas yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo6; tab-stops: 13.5pt 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Kotoran yang digunakan untuk menghasilkan gas dapat digunakan sebagai pupuk organik yang sangat baik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo6; tab-stops: 13.5pt 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Dapat mengurangi kadar bakteri patogen yang terdapat dalam kotoran yang dapat menyebabkan penyakit bila kotoran tersebut ditimbun begitu saja<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l22 level1 lfo6; tab-stops: 13.5pt 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Yang paling utama adalah dapat mengurangi permasalahan penanggulangan sampah/kotoran menjadi sesuatu yang bermanfaat (Ichwan, 2003). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pemanfaatan limbah peternakan ini dapat memberi andil yang cukup besar atas beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh Kabupaten Sumbawa saat ini seperti pemanasan global, langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM), dan krisis pupuk yang dialami oleh petani saat-saat ini. Biogas ini dapat meminimalkan kandungan gas methane yang dihasilkan oleh feses pada ternak. Kandungan gas methane yang dihasilkan oleh tiap-tiap feses ternak jelas berbeda hal ini disebabkan oleh kandungan feses yang berbeda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Menurut Karyadi (2001) menyatakan bahwa setiap hewan menghasilkan kotoran dengan komposisi unsur hara yang berbeda-beda, tergantung pada jenis makanannya. Bila makanan hewan banyak mengandung unsur N maka kotoran yang dihasilkan juga banyak mengandung unsur N. Maka jelas bahwa pakan sangat mempengaruhi unsur kandungan dari kotoran ternak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Biogas merupakan salah satu produk dari teknologi hijau yang sekarang sedang dikembangkan. Hal ini dikarenakan gas yang dihasilkan dari proses biologis <i>(anaerobic digester) </i>mampu menghasilkan gas – gas seperti CH<sub>4</sub>, CO<sub>2</sub>, H<sub>2</sub>S, H<sub>2</sub>O dan gas – gas lain. Dalam hal ini tentu saja yang dimanfaatkan adalah gas metana (CH<sub>4</sub>), karena CH<sub>4</sub> memiliki nilai kalor/panas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Degradasi secara mikrobiologi dari bahan – bahan organik dalam lingkungan anaerob hanya dapat dilakukan oleh mikroorganisme yang mampu memanfaatkan molekul selain oksigen sebagai akseptor hidrogen. Dekomposisi anaerob menghasilkan biogas yang terdiri dari metana (50 – 70 %), karbondioksida (25 – 45 %) dan sejumlah kecil hidrogen, nitrogen, hydrogen sulfide (Price dan Cheremisinoff,1981). Kemurnian CH<sub>4</sub> yang dihasilkan dari biogas tersebut menjadi pertimbangan yang sangat penting, hal ini dikarenakan berpengaruh terhadap nilai kalor / panas yang dihasilkan. Sehingga CH<sub>4</sub> yang dihasilkan perlu dilakukan pemurnian terhadap impuritas yang lain. Dalam hal ini impuritas yang berpengaruh terhadap nilai kalor/panas adalah CO<sub>2</sub>, H<sub>2</sub>S, H<sub>2</sub>O dan gas – gas lain. Keberadaan gas lain dalam gas CH<sub>4</sub> sangat tidak diinginkan, hal ini dikarenakan semakin tinggi kadar gas lain dalam CH<sub>4</sub> maka akan semakin menurunkan nilai kalor CH<sub>4</sub> dan sangat mengganggu dalam proses pembakaran. Hal ini menyebabkan kemurnian CH<sub>4</sub> menjadi rendah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dilihat dari keadaan yang ada maka telah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Jenis Sludge yang Berbeda Terhadap Tingkat Produksi Biogas Di Kelurahan Bugis Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa”. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh jenis sludge yang berbeda pada tingkat produksi biogas. Sehingga dapat diketahuinya indikator gas methane yang dihasilkan dari tiap jenis sludge yang digunakan. Tekanan gas, volume produksi biogas, warna api, lama nyala api, dan kandungan air limbah biogas dari tiap sludge yang berbeda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 13.0pt; line-height: 150%;">MATERI DAN METODE PENELITIAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in 22.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bugis Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa. Selama 5 bulan mulai bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2012. Adapun bahan-bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas empat feses yang berbeda dalam hal ini adalah feses sapi, feses kambing, feses kerbau, feses kuda, EM4, dan Air. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat biogas sederhana yang dirakit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Lanjut Duncan. Perlakuan yang dilakukan dengan menggunakan jenis sludge yang berbeda yaitu feses kuda, kambing, kerbau, dan sapi. Data dianalisis berdasarkan perbedaan tiap perlakuannya dengan T<sub>0 </sub>(Feses Sapi),T<sub>1</sub>(Feses Kambing),T<sub>2</sub> (Feses Kerbau), dan T<sub>3 </sub>(Feses Kuda). <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah Tekanan gas, Massa produksi gas, Warna nyala api, Lama nyala api, dan Kandungan Air Limbah biogas. Tekanan gas diukur dengan menghitung nilai tekanan pada manometer air, Massa gas diukur dengan mengukur produksi gas dengan menggunakan pengukuran massa dari balon mylar yang telah terisi oleh gas. </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-weight: bold;">Warna nyala api dilihat dari produksi gas secara visual dari yang dihasilkan.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;"> Lama nyala api diukur dengan menggunakan alat stopwatch, keseluruhan parameter dilihat dari hari ke-8, hari ke-16, hari ke-24 dan hari ke-32 dari tiap-tiap perlakuannya, sedangkan Kandungan Air Limbah biogas dilakukan dengan pengujian laboratorium. Pengujian ini dilakukan guna melihat kandungan air limbah biogas akan Kalium (K), Kalsium(Ca), dan Natrium(Na).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 13.0pt; line-height: 150%;">HASIL DAN PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 13.0pt;"> Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perlakuan feses sapi dan feses kuda memberikan pengaruh terhadap tingkat produksi Tekanan gas (Psi), Massa produksi gas (Gr), Lama nyala api (detik), Warna nyala api dan Komposisi air limbah Biogas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa sludge yang memiliki tingkat stabilitas yang baik untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari adalah T0 (feses sapi) dan T3 (feses kuda). Namun jika melihat dari warna nyala api, maka warna nyala api terbaik adalah pada T1 (feses kambing). Untuk masing-masing parameter dianalisis secara statistik dengan analisis sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hal ini dapat dilihat pada uraian berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tekanan gas<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Hasil penelitian pengaruh jenis sludge yang berbeda terhadap tingkat produksi tekanan biogas (Tabel 3) bahwa rata-rata tekanan dari masing-masing perlakuan adalah T0 (0.081162 Psi), T1 (0.042581 Psi), T2 (0.030669 Psi), dan T3 (0.05956 Psi).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 2. Hasil Tekanan gas biogas (Psi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber : Data diolah (2012)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 3. Hasil Tekanan gas Biogas per periode<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i> </i><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber: Data diolah (2012)<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Dimana tekanan tertinggi terdapat pada perlakuan T0 (0.081162 Psi) dan terendah adalah T2 (0.030669 Psi). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">*Berbeda nyata (P>0.05)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (Tabel 4) pengaruh jenis sludge yang berbeda nyata (P>0.05) terhadap tingkat produksi tekanan biogas. Hal ini disebabkan karena Sludge dengan bahan feses sapi memiliki tekstur yang masih dapat untuk diurai kembali menjadi biogas dibandingkan dengan sludge yang berbahan dasar feses kerbau. Begitupun dengan sludge berbahan dasar feses kuda dan kambing. Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan Wulandari (2006) yang menyatakan bahwa sapi dan kerbau memiliki kadar hara yang sama, karena sesuai dengan Tohari (2009) menyatakan bahwa kadar hara kotoran ternak berbeda-beda karena masing-masing ternak memiliki sifat khas tersendiri. Hal ini disebabkan karena menurut Sunari (2007) kerbau memiliki daya cerna terhadap serat kasar mencapai 62.7 % lebih besar daripada ternak sapi yang hanya 51.1 %.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 5. Uji Jarak Duncan tekanan biogas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 9.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">*berbeda nyata (P>0.05)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><sup><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">tn</span></sup><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 9.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tidak berbeda nyata (P<0.05)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">s.e. = 0.009399</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">LSR = SSR x 0.009399<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Hasil Uji jarak Duncan (Tabel 5) menunjukkan perbedaan nyata (P>0.05) dimana perlakuan terbaik pada T0 (feses sapi) dan T3 (feses kuda). Hal ini sesuai dengan penjelasan diatas, dimana sludge berbahan dasar feses sapi dan feses kuda selain memiliki kadar hara yang cukup juga memiliki tekstur yang mudah terurai dan lebih cepat menghasilkan gas. Namun jika dibandingkan dengan feses kuda dan kambing, feses sapi lebih lambat dalam proses menghasilkan gas, walaupun tekanan yang dihasilkan lebih tinggi. Feses kuda dan kambing mulai mengalami proses sejak hari kedua setelah pengadukan sedangkan feses sapi dan kerbau mulai mengalami proses sejak hari ke-8 setelah pengadukan. Untuk feses sapi dan kerbau ini sesuai dengan pernyataan Price dan Cheremisinoff (1981) yang mengatakan bahwa proses fermentasi memerlukan waktu 7 sampai 10 hari untuk menghasilkan biogas. Lebih lanjut Price dan Cheremisinoff (1981) menyatakan bahwa terdapat 3 tahap dalam proses kimia pembuatan biogas yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">1. Reaksi Hidrolisa / Tahap pelarutan </span><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in 27.0pt .75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Pada tahap ini bahan yang tidak larut seperti selulosa, polisakarida dan lemak diubah menjadi bahan yang larut dalam air seperti karbohidrat dan asam lemak. Tahap pelarutan berlangsung pada suhu 25 <sup>0</sup>C di digester.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in 27.0pt .75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in 27.0pt 40.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; mso-bidi-font-weight: bold;">2. Reaksi Asidogenik / Tahap pengasaman <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in 27.0pt .75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Pada tahap ini, bakteri asam menghasilkan asam asetat dalam suasana anaerob. Tahap ini berlangsung pada suhu 25 <sup>0</sup>C di digester. <o:p></o:p></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold;">3. Reaksi Metanogenik </span><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">/ Tahap gasifikasi <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Pada tahap ini, bakteri metana membentuk gas metana secara perlahan secara anaerob. Proses ini berlangsung selama 14 hari dengan suhu 25 <sup>0</sup>C di dalam digester. Pada proses ini akan dihasilkan 70% CH<sub>4</sub>, 30 % CO<sub>2</sub>, sedikit H<sub>2</sub> dan H<sub>2</sub>S. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Tekanan tertinggi dihasilkan pada pukul 11.35 siang, keseluruhan dari sludge feses mengalami peningkatan tekanan, dan mengalami penurunan kembali pada sore hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Udiharto (1981) yang menyatakan bahwa Pada temperatur kerja yang tinggi akan dihasilkan gas bio yang tinggi. Namun pada temperatur yang terlalu tinggi, bakteri akan mudah mati. Suhu kerja yang optimum adalah 35<sup>0</sup>C. Bakteri methan sangat peka terhadap perubahan suhu yang mendadak. Untuk mencegah perubahan mendadak, umumnya dilakukan dengan menempatkan pencerna dibawah permukaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lama Nyala Api<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Hasil pengukuran pengaruh jenis sludge yang berbeda terhadap tingkat produksi lama nyala api biogas (Tabel 7) bahwa rata-rata lama nyala api dari masing-masing perlakuan adalah T0 (14.625 detik), T1 (10.5625 detik), T2 (6.125 detik), dan T3 (14.625).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 6. Hasil lama nyala api<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber : Data diolah (2012)<o:p></o:p></span></i></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span> </span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 7. Hasil lama nyala api per periode<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber : Data diolah (2012)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Dimana lama nyala api tertinggi terdapat pada perlakuan T0 (14.625 detik dan T3 (14.625), dan terendah T2 (6.125 detik). Untuk perbedaan lebih jelasnya, berikut adalah gambar 2 rata-rata lama nyala api biogas tiap sludge.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (Tabel 8) pengaruh jenis sludge yang berbeda terhadap lama nyala api biogas adalah tidak berbeda nyata (P<0.05). Namun, ketika dilihat dari hasil Uji jarak Duncan (Tabel 9) menunjukkan hasil berbeda nyata (P>0.05) dimana lama nyala api terlama pada T0 (feses sapi) dan T3 (feses kuda). T0 sebagai perlakuan 4 adalah tidak berbeda nyata, namun dibandingkan T3 sebagai perlakuan 3 adalah berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Hal ini sesuai dengan pendapat Harahap (1978) yang menyatakan bahwa kandungan komposisi biogas dalam tiap-tiap sludge karena semakin tinggi CH<sub>4</sub> maka akan semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan atau tingkat pembakaran. Bisa dilihat pada gambar 4, bahwa lama nyala api sludge dengan feses sapi dan feses kuda memiliki tingkat rata-rata yang sama, namun perlu diketahui bahwa besar nyala api berbeda sehingga lamanya nyala api tidak menjadi ukuran bahwa api yang dihasilkan bisa digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Massa Produksi Gas<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Hasil pengukuran pengaruh jenis sludge yang berbeda terhadap tingkat produksi massa biogas (Tabel 11) bahwa rata-rata massa produksi gas dari masing-masing perlakuan adalah T0 (0.05752175 gram), T1 (0.027866 gram), T2 (0.020918 gram), dan T3 (0.050804 gram). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 10. Massa Produksi Gas Biogas<b> </b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber : Data diolah (2012)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 11. Massa Produksi Gas Biogas per periode<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber : Data diolah (2012)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Dimana massa tertinggi terdapat pada perlakuan T0 (0.05752175 gram)dan T3 (0.050804 gram), dan terendah adalah T2 (0.020918 gram). Untuk perbedaan lebih jelasnya, berikut adalah gambar 3 rata-rata massa produksi biogas tiap sludge.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Berdasarkan hasil analisis sidik ragam (Tabel 12) pengaruh jenis sludge yang berbeda terhadap tingkat massa produksi biogas adalah tidak berbeda nyata (P<0.05). Hal ini disebabkan karena meskipun tekanan yang dimiliki berbeda namun, kandungan yang terdapat didalamnya bisa dipastikan berbeda hal itu dapat terlihat pada daya kalor yang terlihat ketika dilakukan pembakaran, pada saat itu terlihat dengan jelas interval waktu yang tidak berbeda jauh satu sama lainnya. Sehingga dapat dipastikan tingkat persentase massa gas pun tidak terlalu berbeda karena tiap kandungan memiliki massa gasnya sendiri hal ini dapat terlihat pada tabel 4 mengenai karakteristik kandungan biogas. Hal ini lebih jelas terlihat dengan pengujian lanjutan dengan menggunakan uji jarak Duncan (Tabel 13). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Warna Nyala Api<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Hasil pengamatan pengaruh jenis sludge yang berbeda terhadap warna nyala api biogas (Tabel 14) bahwa warna yang paling sering muncul adalah kuning dan biru sedangkan ungu dan merah hanya sedikit sekali muncul. Tingkat kemunculan yang dilihat secara visual dapat dilihat perbedaan dari warna nyala api yang dihasilkan (Lampiran 1). Berdasarkan tingkat kemunculan dan api terbaik yang dimunculkan maka perlakuan terbaik adalah pada perlakuan T1(feses kambing).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 14. Warna nyala api per periode <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber : Data diolah (2012)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Setiap warna memiliki perwakilan dari kandungan yang terdapat didalam api seperti Natrium (Kuning), Kalium (Ungu), dan Kalsium (Merah). Hal ini sesuai dengan pendapat Widodo, dkk.(2009) bahwa terdapat beberapa zat beracun yang mampu diterima oleh bakteri didalam biodegester salah satunya adalah Natrium, Kalium, dan Kalsium. Hal ini pun sesuai dengan uji laboratorium yang terdapat pada Tabel 16 (kandungan air limbah biogas). Hal ini pun tergambar pada Tabel 15 warna nyala api tiap sludge. Warna nyala api biru dan biru adalah nyala api yang paling baik, hal ini dikarenakan warna nyala api biru dan ungu memiliki rata-rata suhu api kurang dari 2000<sup>0</sup>C, sedangkan warna kuning dan merah memiliki rata-rata suhu api dibawah 1000<sup>0</sup>C (Anonim, 2011).<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span> </span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 15 . Warna Nyala Api tiap sludge<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /> </span></b> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kandungan Air Limbah Biogas<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat (Tabel 16) bahwa kandungan yang terdapat didalam tiap-tiap perlakuan adalah T0 tinggi akan Kalsium (0.127 gr/100mL), T1 tinggi akan Kalium (0.720 gr/100mL), T2 tinggi akan Kalsium (0.092 gr/100mL), dan T3 tinggi akan Kalium (0.122 gr/100mL). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tabel 16. Kandungan Air Limbah biogas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sumber : Data diolah (Uji Laboratorium Univeristas Mataram FMIPA, NTB. 2012)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Dari hasil uji laboratorium melihat kadar Natrium, Kalium, dan Kalsium dapat dipastikan bahwa kandungan Na lebih tinggi pada kuda (0.049 gr/100 mL), K lebih tinggi pada Kambing (0.720 gr/100 mL) dan Ca lebih tinggi pada Sapi (0.127 gr/100 mL). Berikut ini adalah Gambar 4 Kandungan Air Limbah Biogas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<!--[if gte vml 1]><v:shape id="Chart_x0020_1"
o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" style='position:absolute;left:0;
text-align:left;margin-left:-.3pt;margin-top:24.35pt;width:416.15pt;height:178.55pt;
z-index:-1;visibility:visible;mso-wrap-distance-left:9pt;
mso-wrap-distance-top:0;mso-wrap-distance-right:9pt;
mso-wrap-distance-bottom:0;mso-position-horizontal:absolute;
mso-position-horizontal-relative:text;mso-position-vertical:absolute;
mso-position-vertical-relative:text' o:gfxdata="UEsDBBQABgAIAAAAIQDVHvRgEwEAAKECAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKySu07EMBBF
eyT+wXKLEmcpEEJJtuBRAsXyAYM9Saz1S7Z32f17Jo9tKCIhaPzU3HPv2PX2ZA07Ykzau4Zvyooz
dNIr7fqGf+xeinvOUganwHiHDT9j4tv2+qrenQMmRtUuNXzIOTwIkeSAFlLpAzq66Xy0kGkbexFA
7qFHcVtVd0J6l9HlIo8avK3fyEDUCtk7xPwKljhCGh0+PUQl5ECnaZ42Jely9jgLjB4aDiEYLSFT
AnF06ge98F2nJSovD5aYpYrwReGsKSfdm1FPtPUTdnAwmT2fyNncjIgm/Q61hCypcrKTBh3SCmE9
y+JsvTlLnCSWxb816GJ7HZ/pwVFM49/Jk8yFK6YP1n4DAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQCtMD/x
wQAAADIBAAALAAAAX3JlbHMvLnJlbHOEj80KwjAQhO+C7xD2btN6EJGmvYjgVfQB1mTbBtskZOPf
25uLoCB4m2XYb2bq9jGN4kaRrXcKqqIEQU57Y12v4HTcLdYgOKEzOHpHCp7E0DbzWX2gEVN+4sEG
FpniWMGQUthIyXqgCbnwgVx2Oh8nTPmMvQyoL9iTXJblSsZPBjRfTLE3CuLeVCCOz5CT/7N911lN
W6+vE7n0I0KaiPe8LCMx9pQU6NGGs8do3ha/RVXk5iCbWn4tbV4AAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAA
IQDhUTcfzwYAAOYbAAAaAAAAY2xpcGJvYXJkL3RoZW1lL3RoZW1lMS54bWzsWc1v3EQUvyPxP4x8
b7PfzUbdVNnNbgNt2ijZFvU4a8/a04w91sxs0r2h9oiEhCiIA5W4cUBApVbiUv6aQBEUqf8Cb2Zs
ryfrkLSNoILmkLWff/O+35uvy1fuxQwdECEpT3pe/WLNQyTxeUCTsOfdGo8urHpIKpwEmPGE9Lw5
kd6V9fffu4zXfEbTCcciGEckJggYJXIN97xIqXRtZUX6QMbyIk9JAt+mXMRYwasIVwKBD0FAzFYa
tVpnJcY08daBo9KMhgz+JUpqgs/EnmZDUIJjkH5zOqU+Mdhgv64Rci4HTKADzHoe8Az44ZjcUx5i
WCr40PNq5s9bWb+8gteyQUydMLY0bmT+snHZgGC/YWSKcFIIrY9a3UubBX8DYGoZNxwOB8N6wc8A
sO+DpVaXMs/WaLXez3mWQPZxmfeg1q61XHyJf3NJ526/3293M10sUwOyj60l/Gqt09poOHgDsvj2
Er7V3xgMOg7egCy+s4QfXep2Wi7egCJGk/0ltA7oaJRxLyBTzrYq4asAX61l8AUKsqHILi1iyhN1
Uq7F+C4XIwBoIMOKJkjNUzLFPuTkAMcTQbEWgNcILn2xJF8ukbQsJH1BU9XzPkxx4pUgL599//LZ
E3R0/+nR/Z+OHjw4uv+jZeSM2sJJWB714tvP/nz0MfrjyTcvHn5RjZdl/K8/fPLLz59XA6F8FuY9
//Lxb08fP//q09+/e1gB3xB4UoaPaUwkukEO0S6PwTDjFVdzMhGvNmIcYVoesZGEEidYS6ngP1SR
g74xxyyLjqNHn7gevC2gfVQBr87uOgrvRWKmaIXka1HsALc5Z30uKr1wTcsquXk8S8Jq4WJWxu1i
fFAle4ATJ77DWQp9M09Lx/BBRBw1dxhOFA5JQhTS3/g+IRXW3aHU8es29QWXfKrQHYr6mFa6ZEwn
TjYtBm3RGOIyr7IZ4u34Zvs26nNWZfUmOXCRUBWYVSg/Jsxx41U8UziuYjnGMSs7/DpWUZWSe3Ph
l3FDqSDSIWEcDQMiZdWYmwLsLQX9GoaOVRn2bTaPXaRQdL+K53XMeRm5yfcHEY7TKuweTaIy9gO5
DymK0Q5XVfBt7laIfoc44OTEcN+mxAn36d3gFg0dlRYJor/MhI4ltGqnA8c0+bt2zCj0Y5sD59eO
oQE+//pRRWa9rY14A+akqkrYOtZ+T8Idb7oDLgL69vfcTTxLdgik+fLE867lvmu53n++5Z5Uz2dt
tIveCm1XrxvsotgskeMTV8hTytiemjNyXZpFsoR5IhgBUY8zO0FS7JjSCB6zvu7gQoHNGCS4+oiq
aC/CKSyw655mEsqMdShRyiVs7Ay5krfGwyJd2W1hW28YbD+QWG3zwJKbmpzvCwo2ZrYJzeYzF9TU
DM4qrHkpYwpmv46wulbqzNLqRjXT6hxphckQw2XTgFh4ExYgCJYt4OUO7MW1aNiYYEYC7Xc79+Zh
MVE4zxDJCAcki5G2ezlGdROkPFfMSQDkTkWM9CbvFK+VpHU12zeQdpYglcW1ThCXR+9NopRn8CJK
um6PlSNLysXJEnTY87rtRttDPk573hT2tPAYpxB1qdd8mIVwGuQrYdP+1GI2Vb6IZjc3zC2COhxT
WL8vGez0gVRItYllZFPDfMpSgCVaktW/0Qa3npcBNtNfQ4vmKiTDv6YF+NENLZlOia/KwS5RtO/s
a9ZK+UwRsRcFh2jCZmIXQ/h1qoI9AZVwNGE6gn6BczTtbfPJbc5Z0ZVPrwzO0jFLI5y1W12ieSVb
uKnjQgfzVlIPbKvU3Rj36qaYkj8nU8pp/D8zRc8ncFLQDHQEfDiUFRjpeu15XKiIQxdKI+qPBCwc
TO+AbIGzWPgMSQUnyOZXkAP9a2vO8jBlDRs+tUtDJCjMRyoShOxAWzLZdwqzejZ3WZYsY2QyqqSu
TK3aE3JA2Fj3wI6e2z0UQaqbbpK1AYM7nn/ue1ZBk1Avcsr15vSQYu61NfBPr3xsMYNRbh82C5rc
/4WKFbOqHW+G53Nv2RD9YbHMauVVAcJKU0E3K/vXVOEVp1rbsZYsbrRz5SCKyxYDsVgQpXDeg/Q/
mP+o8Jm9bdAT6pjvQm9FcNGgmUHaQFZfsAsPpBukJU5g4WSJNpk0K+vabOmkvZZP1ue80i3kHnO2
1uws8X5FZxeLM1ecU4vn6ezMw46vLe1EV0Nkj5cokKb5RsYEpurWaRunaBLWex7c/ECg78ET3B15
QGtoWkPT4AkuhGCxZG9xel72kFPgu6UUmGZOaeaYVk5p5ZR2ToHFWXZfklM60Kn0FQdcsekfD+W3
GbCCy24/8qbqXM2t/wUAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAMFpSXB4AQAAGQQAAB8AAABjbGlwYm9h
cmQvZHJhd2luZ3MvZHJhd2luZzEueG1spFPLTsMwELwj8Q+W7zRtpFZN1LSHliIuUAn4gJXjPERi
R7Yb0r9n7QTFFCRQe7HstXd2Zme92nR1RVqudClFQmeTKSVcMJmWIk/o2+v+bkmJNiBSqKTgCT1x
TTfr25sVxLmCpigZQQShY0hoYUwTB4FmBa9BT2TDBd5lUtVg8KjyIFXwgch1FYTT6SKooRR0PULt
wAA5qvICqEqyd55uQbSgEbJisR8ZOFbsemSIRfugmpfmoCxz9tQeFCnThGLnBNTYIhoMF8MzPAZn
WfkI0GWqtu9llpHOoZzs6jB4ZwjD4DxcRMvFnBKGd2E4jyI89FWK51/yWHH/RyYS6gvjxiMzWLpX
KMSSslKdyS5yrjj6UrwtQBky84T7SaN+P2rhh3Le9ooJYJYEWs9itxssv8TxHmkAUP8ZGTSvZHwn
2bHmwvTDrXgFBn+VLspGU6JiOyTqMXVtcm137bCK3YB4zbhmJr47O3Yca5x9Cr/qDxafAAAA//8D
AFBLAwQUAAYACAAAACEAZwPuhs4AAACsAQAAKgAAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9fcmVscy9k
cmF3aW5nMS54bWwucmVsc6yQzWrDMAyA74O9g9F9VtLDGKNOL6XQ6+geQDjKD01sY6llffuZFsYC
hV56kZCEPn1ovfmZJ3PmLGMMDmpbgeHgYzuG3sH3Yff2AUaUQktTDOzgwgKb5vVl/cUTaVmSYUxi
CiWIg0E1fSKKH3gmsTFxKJMu5pm0lLnHRP5IPeOqqt4x/2dAs2Cafesg79sVmMMllcuP2bHrRs/b
6E8zB71zArV4cQFS7lkdWHvr3GJtiyvgfY36mRp+oKwLjWtH8Jr+PHDx4+YXAAD//wMAUEsDBBQA
BgAIAAAAIQB8InK15gAAAFIBAAAmAAAAY2xpcGJvYXJkL2NoYXJ0cy9fcmVscy9jaGFydDEueG1s
LnJlbHOEkE9LAzEQxe+C3yEMeHSz7UGkbLYo/tuDFLTeepkms7up2SQkU9l+e3MRLAheHgyP93uP
adbz5MQXpWyDV7CoahDkdTDWDwo+tk/XtyAyozfogicFJ8qwbi8vmjdyyCWURxuzKBSfFYzMcSVl
1iNNmKsQyRenD2lCLmcaZET9iQPJZV3fyPSbAe0ZU3RGQerMAsT2FEvz/+zQ91bTQ9DHiTz/USGD
o83+QJoLFNNArKC3jspk+bLa3Xeb57v3nUHGq2V9PNiiDvfV7PL8E3gNpmx5nJmSRweybeTZJ9pv
AAAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEAvtApiW4EAADeEAAAGwAAAGNsaXBib2FyZC9jaGFydHMvY2hh
cnQxLnhtbOxYTXPiOBC9b9X+B68rh91DjO1AAFdgipDM1NQwM9SQ2cPeGluAN7LkkuQE/v22JBtj
CGw2yexpODh2u7/U/Z7VytW7dUadByJkytnADTzfdQiLeZKy5cD9fvf+vOc6UgFLgHJGBu6GSPfd
8NdfruIoXoFQsxxi4qATJqN44K6UyqNWS8YrkoH0eE4YvltwkYHCR7FsJQIe0XlGW6HvX7aME7d0
AC9wkEHKKnvxHHu+WKQxueFxkRGmbBaCUFBYAblKc+kOcXEJKBL0/bbzABTr4ra0kAJbWgFh599n
VmhWoN+qVFFibtb6KtJ4NbyCaM6TzVSgPURUqpnaUGIeci3Jp0L/Scjim9FpbUVGLqbC0UEH7jYg
RGr4CftRsCUwZ5QKZ5Jmc1hdoaka6qu11G73zZ05SEJT3UdfJ68tnOuUL0HumROWTEEAJrUfX2eI
Yar14Y0yy6Ww4YVCp1pSVSKnXI0EAVu8UgHriCmMNXq0fCl4kSMibGEt1kRiaysJLiaO0mRt35qs
44iLhIiGxOYglfhGFtpiMZytCFHBb2fjs6CvczJiVBgDYlOr5GrMC6asm7LBuXIwlq6O1njAQtO0
yJzfP/2hXTyYxeW6ynFUu7IPJjDe2kxiMGt7KqHrs9CPzvB68e9ptW0ZDtIiYg5FMyW9IJt8sE0+
m2Ndj6mFlVqRwDGdi1JnBnna1DlRgXLtSBxdRFZkT/REl2C8WwJU23bGfi7GPCHDD4QRAVTH3pHu
d+9ImXpe39/9XXZuz8PmMg6r5ntd/DDt/C7bx0yqCvpeEDZtDOJquNRRqoL2vO5OCN8Pw4PUcMl1
UexDhTFTWt0BS499lpRg3mFJKTnOkptXskQamozhJ0/ekic35lOB1/pTUUOiwYhX8aTvNdEbXh6A
sUZw9XW58DoNBAcnbCqiXHhBw6ZziPo6UEUVza5uk4Ivp0ZoP6g71Cglx6lx+xpqfAElDDW+/KTG
m24ht4YaeP2x1Ai8dr/x652AeU2NdgPm/imYV9xoNzerILg4EaniRuAdun4+OVbphD9OcBaTOLbF
UQbivhqryg0D1h8TOyB1u52+3wl7lj9NedhuGzlGbkx2OAiMzGzYVK/dyBjnK7bUwblIcRo3Q7gN
mKXsM6x1OL3R1YqwnnJpVeY2me20aTn8A+dunLb35mTx7DH7ySn9jcbsDP7m4i6N7z9jC21tGJ7W
qvLE95M53VaNkbW64/ZdLLiUo3K41i2uWomnO/2KlJWGQvG/iCit9JONUsKEzumILpmVxUpY5yj9
ulhIUo3YvpnesZtbXOAc8xRA6iR2+v4SgFCbiCnPB5EmGp0W6/8fZpaihZteNmkA5z8donDLf58p
p55/B2653ePRnBciJsjhe5Jsj6kKkfDsjtdsPNFx8+qaqEdCyi7P7YMuMHa0bCTeNU58ZIkA1+ym
5m4LwQogO0dGq6F1tYc/U/mV0c0OyDRsqhMjApgIBvQGFDgCT4cDV3xMDBYrNfNvieE/AAAA//8D
AFBLAQItABQABgAIAAAAIQDVHvRgEwEAAKECAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVudF9U
eXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAK0wP/HBAAAAMgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAARAEAAF9y
ZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAOFRNx/PBgAA5hsAABoAAAAAAAAAAAAAAAAALgIAAGNs
aXBib2FyZC90aGVtZS90aGVtZTEueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAMFpSXB4AQAAGQQAAB8AAAAA
AAAAAAAAAAAANQkAAGNsaXBib2FyZC9kcmF3aW5ncy9kcmF3aW5nMS54bWxQSwECLQAUAAYACAAA
ACEAZwPuhs4AAACsAQAAKgAAAAAAAAAAAAAAAADqCgAAY2xpcGJvYXJkL2RyYXdpbmdzL19yZWxz
L2RyYXdpbmcxLnhtbC5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAHwicrXmAAAAUgEAACYAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAwAAGNsaXBib2FyZC9jaGFydHMvX3JlbHMvY2hhcnQxLnhtbC5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgA
AAAhAL7QKYluBAAA3hAAABsAAAAAAAAAAAAAAAAAKg0AAGNsaXBib2FyZC9jaGFydHMvY2hhcnQx
LnhtbFBLBQYAAAAABwAHAAQCAADREQAAAAA=
"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\Client-5\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png"
o:title=""/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="f"/> <w:wrap type="square"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]-->\<!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Melihat dari hasil analisis tersebut maka hal ini sesuai dengan tabel 20. Warna nyala api per periode. Seperti yang dijelaskan pada parameter warna nyala api bahwa setiap warna mewakili kandungan dari air limbah biogas seperti Natrium (kuning), Kalium (Ungu), dan Kalsium (merah). Kandungan Kalium tertinggi terdapat pada perlakuan T1 (feses kambing). Setiap kandungan air limbah biogas yang dipaparkan diatas adalah zat beracun yang dapat diterima oleh bakteri dalam biodegester.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: 13.0pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN DAN SARAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo36; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Hasil Tekanan gas dalam penelitian ini adalah berbeda nyata dengan tekanan tertinggi adalah Perlakuan T0 sebesar 0.081162 Psi dan terendah adalah T2 sebesar 0.030669 Psi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo36; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Hasil Lama nyala api dalam penelitian ini adalah berbeda nyata dengan menggunakan uji lanjut Duncan, dengan lama nyala api tertinggi T0 dan T3 adalah 14. 625 detik sedangkan terendah adalah T2 sebesar 6.125 detik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo36; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Hasil Massa produksi gas dalam penelitian ini adalah tidak berbeda nyata, namun produksi tertinggi adalah T0 (feses sapi) dan T3 (feses kuda), sedangkan terendah adalah T2 (feses kerbau).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo36; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Pada pengamatan warna nyala api terbaik adalah pada T1(feses kambing) yang sering menghasilkan warna biru dan ungu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 13.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l19 level1 lfo36; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Dari hasil uji laboratorium melihat kadar Natrium, Kalium, dan Kalsium dapat dipastikan bahwa kandungan Na lebih tinggi pada kuda (0.049 gr/100 mL), K lebih tinggi pada Kambing (0.720 gr/100 mL) dan Ca lebih tinggi pada Sapi (0.127 gr/100 mL).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 13.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Saran</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Dari kesimpulan diatas maka dapat disarankan sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo37; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Untuk Peneliti dalam melakukan penelitian perlu untuk memperhatikan kontrol awal terhadap digester terutama pada hari awal pembentukan biogas untuk menghindari kebocoran pada digester.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo37; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Kepada masyarakat yang hendak membuat biogas dirumahnya disarankan agar menggunakan feses sapi dan feses kuda, karena dilihat dari parameter feses sapi dan feses kuda memiliki tingkat produksi yang stabil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo37; tab-stops: 22.5pt 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family: Arial;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Kepada pemerintah atau instansi terkait dalam penggunaan biogas skala rumah tangga, untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa penggunaan feses sapi dan feses kuda adalah sangat baik karena tingkat kestabilan produksi biogasnya.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Achmad, Hiskia., 1992.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <span style="letter-spacing: -.05pt;">Kimia Unsur dan
Radiokimia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Anonim,
2009. Alternatif Cara Membuat Digester Biogas. </span><a href="http://biokim.wordpress.com/2009/11/29/alternatif-cara-membuat-digester-biogas/"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://biokim.wordpress.com/2009/11/29/alternatif-cara-membuat-digester-biogas/</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, diakses pada tanggal 26 Desember
2012.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Anonim,
2010. Biodegester.<a href="http://wwwdisnakbrebes.blogspot.com/2010/01/biodegester.html">http : / / www.
disnakbrebes. blogspot. Com /2010 /01 /biodegester.html</a>, diakses pada
tanggal 27 Desember 2012.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Anonim,
2010. Kabupaten Sumbawa Dalam Angka(Kerjasama BPD). Badan Pusat Statistik Kabupaten
Sumbawa. Sumbawa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Anonim,
2005. </span><a href="http://www.wikipedia.org/wiki/Anaerobic_digester"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://www.wikipedia.org/wiki/Anaerobic_digester</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, diakses pada tanggal 27 Desember
2012. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Anonim,
2011. </span><a href="http://www.apakabardunia.com/2011/05/fakta-menarik-berbagai-macam-warna-yang.html#comment-form"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://www.apakabardunia.com/2011/05/fakta-menarik-berbagai-macam-warna-yang.html#comment-form</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, diakses pada tanggal 13 November
2012.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Fessenden,
Ralp J. and
J. S. Fessenden,
Kimia Organik Jilid
1, Edisi Ke-3,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">
<span style="letter-spacing: -.05pt;">Erlangga, Jakarta, 1989, pp. 102 – 103.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Hadi,
N., 1980. Gas Bio Sebagai Bahan Bakar. Lemigas, Cepu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Harasimowicz,
M., P. Orluk
, G. Zakrzewska-Trznadel and
A.G. Chmielewski, Application
of Polyimide Membranes
for Biogas Purification
and Enrichment, Journal of Hazardous Materials, 2007, vol. 144, pp. 698
– 702.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Harahap, F.M., 1978. Teknologi Gas Bio, Pusat Teknologi
Pembangunan ITB, Bandung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ichwan,
2003. Alternatif Ketika BBM Menipis, (Online </span><a href="http://www.waspada.co.id/"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://www.waspada.co.id/</span></a>)<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, diakses 26 Desember 2011.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Indartono,
Y. S., 2005. Reaktor Biogas Skala Kecil dan Menengah (Bagian Pertama). </span><a href="http://www.beritaiptek.com/static.php"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://www.beritaiptek.com/static.php</span></a><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, diakses pada tanggal 26 Desember
2011.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kamase,
Care. 2007. Cara Mudah Membuat Biodigester, (Online </span><a href="http://www.kamase.org/"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://www.kamase.org/</span></a>)<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, diakses 26 Desember 2011.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Karim,
K., Hoffman, R., Klasson,. T., Al-Dahlan , MH., 2005. Anaerobic Digestion Of
Animal Waste. Bioresource Tekhnology, London.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Karyadi,
B., 2001. Kimia 2 cetakan 2. Balai Pustaka. Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Khasristya
Amaru, 2004, Rancang Bangun dan Uji Kinerja Biodigester Plastik Polyethilene
Skala Kecil (Studi Kasus Ds. Cidatar Kec. Cisurupan, Kab. garut), Tugas Akhir,
Fakultas Pertanian, UNPAD, Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Lastella,
G., C. Testa,
G. Cornacchia, M.
Notornicole, F. Voltasio
and V. K. Sharma,
Anaerobic Digestion of
Semi-Solid Organic Waste
: biogas</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <span style="letter-spacing: -.05pt;">production
and its purification Energy Conversion ang management, Vol 43,</span> <span style="letter-spacing: -.05pt;">Issue I, 2002, pp. 63 – 75.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Lin, Wen-Hui, T. T. Chunga, Gas Permeability,
Diffusivity, Solubility, and Aging Characteristics of
6FDA-Durene Polyimide Membranes,
Journal of Membrane Science,
2001, vol. 183, pp. 183 – 193.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Mulder,
Marcel, Basic Principles of Membrane Technology, Kluwer Academic Publishers,
London, 1996, pp. 51 – 59, pp. 307 – 319, pp. 465 – 479. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Pabby, Anil K,
S. S. H.
Rizvi and A.
M. Sastre, Handbook of Membrane
Separations Chemical,
Pharmaceutical, Food, and Biotechnological Applications, CRC Press Taylor & Francis Group, New
York, 2009, pp. 66 – 100.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Perry, R. H., Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7 th Edition, Mc Graw Hill Companies Inc.,
New York, 1997, pp. table 2-1 & 2-2.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Price,E.C
and Cheremisinoff,P.N.1981.Biogas Production and Utilization.Ann Arbor Science
Publishers, Inc .United States of America <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sunari,
2007. Beternak Kerbau. Cetakan pertama, JP Books. Surabaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Suriawiria
dan Unus H. 2002. Menuai Biogas Dari Limbah. (Online </span><a href="http://www.pikiran-rakyat.com/squirellmail"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://www.pikiran-rakyat.com/squirellmail</span></a>)<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, diakses pada 26 Desember 2011.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Tohari.
2009. Kandungan Hara Pupuk Kandang.(Online </span><a href="http://tohariyusuf.wordpress.com/2009/04/25/kandungan-hara-pupuk-kandang/"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">http://tohariyusuf.wordpress.
com/2009/04/25/ kandungan-hara-pupuk-kandang/</span></a>)<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Diakses pada tanggal 29 Desember
2011.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Udiharto,
M., 1981. Pemanfaatan Limbah. Proyek Laboratorium PST PPTMGB “LEMIGAS”, Cepu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Vogel, Arthur, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Semimikro, Edisi Ke-5, Kalman
Media Pusaka, Jakarta, 1985, pp. 110 – 118. Bioenergy, Task 24, International
Energy Association, France, 2000, pp.20.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; letter-spacing: -.05pt;">Wahyudi, Ahmad. Ir. M. Kes dan Malik, Abdul. Ir, MP.
2007. Pengembangan Starter Fermentasi Produksi Gas Bio Dengan Reformulasi
Isolat Bakteri Fibrolitik Asal Rumen dan Kolon Domba ( Upaya Efisiensi Produksi
Gas Methane Sebagai Sumber Energi Alternatif ). Universitas Muhammadiyah
Malang. Malang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Wahyuni,
Sri. MP. 2011. Biogas Cetakan 3. Penebar Swadaya. Jakarta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" hspace="0" vspace="0">
<tbody>
<tr>
<td align="left" style="padding-bottom: 0in; padding-left: 0in; padding-right: 0in; padding-top: 0in;" valign="top">
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;">
<br /></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Widodo,
W.T., dkk. 2009. Teori dan Konstruksi Instalasi Biogas. Balai Besar
Pengembangan Mekanisme Pertanian Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.
Serpong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: normal; text-indent: -1in;">Wulandari,
D., 2006. Biomassa Energi Center For Research on Engineering Application in
Tropical, LPPM – IPB. Bogor.</span><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040"><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0;" width="125" /></a></span></div>
</div>
<!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-13673439728450486792012-10-09T06:14:00.001-07:002012-10-09T06:14:20.956-07:00MADU SUMBAWA ASLI<!-- AddThis Button BEGIN -->
<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040">DIJUAL MADU SUMBAWA ASLI</a><br />
UNTUK UKURAN 1 BOTOL KACA SEHARGA RP. 75.000 (UNTUK WILAYAH SUMBAWA)<br />
UNTUK LUAR SUMBAWA PLUS BIAYA PENGIRIMAN<br />
<img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0;" width="125" />
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript"></script></div>
<!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-33180064892607069902012-05-30T04:23:00.000-07:002012-05-30T04:23:48.027-07:00FUNGSI KARBOHIDRAT DALAM MENCEGAH BAHAYA NITRAT-NITRIT PADA TERNAK<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040">
</a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> oleh : Indah Susanggih</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Universitas Samawa Sumbawa Besar</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">30 Mei 2012</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB I</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.1<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Latar Belakang</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam kehidupan
mikroorganisme rumen dan ruminant itu sendiri. Jaringan tanaman merupakan bahan
makanan utama ruminant yang rata-rata mengandung 75 % karbohidrat. Sifat
karbohidrat tersebut terutama dalam
bentuk karbohidrat yang kompleks
(selulose, hemiselulose, dan yang serupa) disamping yang mudah larut (pati, gula, dan yang sejenis).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karbohidrat untuk anak ruminant
tidak seperti pada ruminant untuk dewasa, sudah lama diketahui bahwa tidak
semua karbohidrat dapat digunakan oleh anak ruminant hal itu disebabkan
perkembangannya yang masih belum. Anak sapi dapat menggunakan lactosa dan
glukosa dengan baik. Mula-mula lactose dan selobiase paling tinggi pada anak sapi,
kemudian menurun bersama umur; maltase dan trehalase tidak berubah bersama
umur, tetapi selalu lebih rendah dari lactose.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hijauan adalah bahan makanan yang berbentuk
daun-daunan, kadang-kadang bercampur batang, ranting serta bunga. Bahan makanan
ternak terutama ternak ruminansia terdiri dari hijauan, hasil tanaman ataupun
sisa tanaman setelah hasil utamanya telah diambil untuk kebutuhan manusia.
Ternak ruminansia mengkonsumsi hijauan sebanyak 10% dari bobot badannya setiap
hari dan konsentratnya sekitar 1,5-2%, dari jumlah tersebut termasuk
suplementasi vitamin dan mineral. Oleh karena itu hijauan dan sejenisnya
terutama rumput dari berbagai jenisnya terutama rumput dari berbagai spesies
merupakan sumber energi utama ternak ruminansia (Pilliang, 1997). Namun, dalam
perubahan mutu dari Hijauan serta perubahan dalam bentuk fisik akibat proses
penuaan dan pengeringan sangat berpengaruh terhadap proses pencernaan
fermentative didalam rumen yang selanjutnya akan menentukan jumlah dan
komposisi produk metabolism didalam rumen. Selain itu dalam pakan tersebut juga
berpotensi akan racun berbahaya yang disebabkan oleh Nitrat dan Nitrit yang
terdapat dalam pakan hijauan, hal ini disebabkan oleh kandungan Nitrogen (N)
yang berlebihan dalam penggunaan pupuk anorganik. Tentunya ini sangat berbahaya
bagi ternak sehingga dapat menyebabkan kematian yang fatal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.2<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan dibuatnya tugas makalah ini adalah :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
mensosialisasikan pentingnya pakan hijauan yang sangat bermanfaat untuk
kebutuhan peternak saat ini namun juga dapat diseleksi dengan melihat mutu dari
pakan serta perubahan dalam bentuk fisik akibat proses penuaan dan pengeringan,
sangat berpengaruh terhadap proses pencernaan fermentative didalam rumen yang
selanjutnya akan menentukan jumlah dan komposisi produk metabolism di dalam
rumen.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk melengkapi tugas yang
diberikan dosen pengampuh mata kuliah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span></b>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB
II</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.1 Karbohidrat
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karbohidrat</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ('</span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrat&action=edit&redlink=1" title="Hidrat (halaman belum tersedia)"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">hidrat</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon" title="Karbon"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">karbon</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">', hidrat arang) atau sakarida (dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani" title="Bahasa Yunani"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bahasa Yunani</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <i><span lang="IN">σάκχαρον</span></i><span lang="IN">, sákcharon, berarti "</span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gula" title="Gula"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">gula</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">") adalah
segolongan besar </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik" title="Senyawa organik"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">senyawa
organik</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup" title="Makhluk hidup"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">makhluk hidup</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, terutama
sebagai </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar" title="Bahan bakar"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bahan
bakar</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (misalnya </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa" title="Glukosa"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">glukosa</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), cadangan
makanan (misalnya </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pati_%28polisakarida%29" title="Pati (polisakarida)"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pati</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada tumbuhan
dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Glikogen" title="Glikogen"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">glikogen</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada hewan),
dan materi pembangun (misalnya </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selulosa" title="Selulosa"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">selulosa</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada tumbuhan,
</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kitin" title="Kitin"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">kitin</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan" title="Hewan"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">hewan</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur" title="Jamur"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">jamur</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">). Pada proses </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis" title="Fotosintesis"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">fotosintesis</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tetumbuhan_hijau" title="Tetumbuhan hijau"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">tetumbuhan hijau</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mengubah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida" title="Karbon dioksida"><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">karbon dioksida</span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> menjadi
karbohidrat.</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Klasifikasi
secara lengkap klasifikasi karbohidrat.</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Monosakarida,
yang terpenting adalah glukosa. Glukosa dan fruktosa terdapat melimpah
sebagai monosakarida bebas. Glukosa adalah </span><a href="http://www.artikelteknik.com/manfaat-sumber-energi-protein-vitamin-dan-mineral-2011114914.htm" title="See also Manfaat Sumber Energi, Protein, Vitamin dan Mineral"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sumber</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://www.artikelteknik.com/artikel-teknik-2011113112.htm" title="See also Artikel Teknik"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">energi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> vital terpenting berupa cairan
tubuh </span><a href="http://www.artikelteknik.com/apakah-yang-dimaksud-dengan-energi-2011114718.htm" title="See also Apakah Yang Dimaksud Dengan Energi ? "><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ternak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, berperan dalam </span><a href="http://www.artikelteknik.com/saluran-udara-tegangan-tinggi-sutt-2011113206.htm" title="See also Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sistem</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> syaraf, </span><a href="http://www.artikelteknik.com/teknik-informasi-menggunakan-jaringan-2011115605.htm" title="See also Teknik Informasi menggunakan Jaringan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">jaringan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan janin.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Laktosa
merupakan gula </span><a href="http://www.artikelteknik.com/hewan-dan-lingkungan-abiotik-2011121324.htm" title="See also Hewan dan Lingkungan Abiotik"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">air</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
susu. Laktosa yang mengalami proses </span><a href="http://www.artikelteknik.com/cara-membuat-pakan-fermentasi-2012024410.htm" title="See also Cara Membuat Pakan Fermentasi "><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">fermentasi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
oleh sejumlah </span><a href="http://www.artikelteknik.com/ph-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri-2011124813.htm" title="See also ph Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">mikroorganisme</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> termasuk <i>Streptococcus lactis</i> akan
dikonversi menjadi asam laktat, misalnya dalam memproduksi yakult melalui
peran <i>Laktobacillus casei sirota </i> atau
memproduksi yogurt melalui peran <i>Steptococcus thermophilus </i>dan <i>Lactobactillus
bulgaricus.</i></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selobiosa:
tidak terdapat bebas di alam, mempunyai ikatan β-(1,4). Ikatan tersebut
tidak dapat dipecah oleh </span><a href="http://www.artikelteknik.com/enzim-enzim-pencernaan-2011112019.htm" title="See also Enzim-Enzim Pencernaan "><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">enzim</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
yang dihasilkan oleh </span><a href="http://www.artikelteknik.com/pengaruh-iklim-terhadap-kebutuhan-energi-untuk-hidup-pokok-2011110022.htm" title="See also Pengaruh Iklim terhadap Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">mamalia</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> kecuali oleh enzim yang disintesis oleh mikroorganisme
retikulorumen.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oligosakarida, terdiri
dari disakarida, trisakarida, mengandung 2 atau 3 unit
monosakarida yang dihubungi dengan ikatan glikosida (α, β).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polisakarida,
diklasifikasikan sebagai: heteropolisakarida dan homopolisakarida.
Terdapat sebagai </span><a href="http://www.artikelteknik.com/teknik-geologi-tektonik-dan-struktur-2011112223.htm" title="See also Teknik Geologi Tektonik dan Struktur"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">struktur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://www.artikelteknik.com/teknik-dasar-penelitian-nutrisi-2011110607.htm" title="See also Teknik Dasar Penelitian Nutrisi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">dasar</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
dari sel, hampir diseluruh jaringan, di mukus, beberapa </span><a href="http://www.artikelteknik.com/hormon-pemacu-pertumbuhan-dan-efeknya-bagi-kesehatan-2011111912.htm" title="See also Hormon Pemacu Pertumbuhan dan Efeknya bagi Kesehatan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">hormon</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, enzim-enzim, </span><a href="http://www.artikelteknik.com/teknik-pertanian-manfaat-vco-2011121114.htm" title="See also Teknik Pertanian Manfaat VCO"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bahan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-bahan
grup darah, dan zat-zat kekebalan. Homopolisakarida: glikogen, tersedia di
jaringan </span><a href="http://www.artikelteknik.com/cerdas-cermat-ala-ternak-2011114609.htm" title="See also Cerdas - Cermat ala Ternak"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ternak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
yang menyerupai pati tanaman dan merupakan simpanan </span><a href="http://www.artikelteknik.com/penggunaan-distribusi-energi-2011120402.htm" title="See also Penggunaan Distribusi Energi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">energi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
jangka pendek. Hanya hati dan ginjal yang dapat melepaskan glukosa untuk
masuk ke darah. Glikogen hati adalah glukosa terpenting.<b><i> </i></b>Proses
</span><a href="http://www.artikelteknik.com/tahap-penggambutan-pembentukan-pembatubaraan-2011124522.htm" title="See also Tahap Penggambutan Pembentukan Pembatubaraan "><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pembentukan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> glikogen disebut glycogenesis (glycogen synthetase).
Proses pemecahan glikogen disebut glycogenolysis (glycogen phosphorylase).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pati
(starch) dan selulosa adalah dua komponen penting di dalam </span><a href="http://www.artikelteknik.com/bagaimanakah-cara-menformulasi-pakan-2011110714.htm" title="See also Teknik formulasi Pakan "><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ransum</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
</span><a href="http://www.artikelteknik.com/fungsi-dan-kontrol-metabolis-glukosa-pada-ruminansia-2011112821.htm" title="See also Fungsi dan Kontrol Metabolis Glukosa Pada Ruminansia"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ruminansia</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: </span><a href="http://www.artikelteknik.com/apakah-yang-dimaksud-pakan-penguat-2011125117.htm" title="See also Apakah Yang dimaksud Pakan Penguat ?"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">konsentrat</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan hijauan. Selulosa berikatan erat secara </span><a href="http://www.artikelteknik.com/artikel-teknik-geologi-fisik-2011112823.htm" title="See also Artikel Teknik Geologi Fisik"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">fisik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
dan kimia dengan hemiselulosa dan lignin. Selulosa dicerna dalam </span><a href="http://www.artikelteknik.com/sungai-aliran-drainase-teknik-lingkungan-2011110709.htm" title="See also Sungai aliran drainase Teknik Lingkungan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">saluran</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://www.artikelteknik.com/anatomi-alat-pencernaan-2011115217.htm" title="See also Anatomi Alat Pencernaan "><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pencernaan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
oleh enzim selulase menghasilkan selobiosa, </span><a href="http://www.artikelteknik.com/teknik-sipil-manajemen-lalu-lintas-2011111128.htm" title="See also Teknik Sipil Manajemen Lalu Lintas"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">lalu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dihidrolisis menjadi glukosa oleh selobiase. Enzim
selulase dihasilkan oleh mikroba </span><a href="http://www.artikelteknik.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-produksi-vfa-di-dalam-rumen-2011111221.htm" title="See also Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi VFA di dalam Rumen"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">rumen</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan retikulum ruminansia. Hasil akhir dari
pencernaan selulosa adalah asam-asam lemak terbang (VFA = volatile fatty
acids) yang terdiri dari asetat, propionat dan butirat, dengan hasil
sampingan antara lain berupa </span><a href="http://www.artikelteknik.com/afinitas-pada-unsur-gas-mulia-2011113928.htm" title="See also Afinitas Pada Unsur Gas Mulia"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">gas</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
metan, dan CO<sub>2 </sub>yang akan digunakan dalam metabolisme
</span><a href="http://www.artikelteknik.com/apakah-yang-dimaksud-dengan-sistem-manajemen-energi-2011124828.htm" title="See also Apakah yang dimaksud dengan sistem manajemen energi ?"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">energi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada </span><a href="http://www.artikelteknik.com/efek-defisiensi-mineral-pada-ternak-2011114918.htm" title="See also Apakah Dampak Defisiensi Mineral Pada Ternak ?"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ternak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ruminansia.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lignin
merupakan </span><a href="http://www.artikelteknik.com/apa-yang-di-maksud-dengan-bentonit-2012021125.htm" title="See also Apa yang di Maksud dengan Bentonit ?"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">polimer</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang mengandung protein sulit dicerna. Lignin sangat
tahan terhadap degradasi kimia dan enzimatik. Lignin sering digunakan
sebagai indikator di dalam eksperimen studi kecernaan pada ternak
ruminansia karena sifatnya yang tidak larut tersebut.<b> </b>Lignin
bukan karbohidrat, tetapi sangat berhubungan erat dengan senyawa-senyawa
kabohidrat. Kulit kayu, biji, bagian serabut kasar, batang dan daun
mengandung lignin yang berupa substansi kompleks oleh adanya lignin dan
polisakarida yang lain. Kadar lignin akan bertambah dengan bertambahnya
umur tanaman.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2 Pencernaan
Karbohidrat</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pada saat bahan pakan dimakan oleh
ternak ruminansia, zat-zat makanan utama yang terkandung adalah karbohidrat,
protein, dan lemak. Zat-zat makanan tersebut dicerna dan difermentasi di dalam
rumen menghasilkan produk hasil pencernaan yang dimanfaatkan oleh ternak atau
mikroba rumen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Jaringan tanaman yang menjadi bahan
pakan ternak ruminansia mengandung sekitar 75% karbohidrat. Karbohidrat
tersebut dapat dibedakan menjadi 3 menurut fungsinya bagi tanaman, yaitu
karbohidrat dinding sel, karbohidrat cadangan, dan karbohidrat isi sel yang
larut dalam air. Oleh mikroba yang ada di dalam rumen, karbohidrat tanaman
dicerna oleh enzim mikroba menghasilkan gula-gula sederhana. Gula-gula sederhana
ini kemudian difermentasi oleh mikroba sehingga dihasilkan sumber energi yang
digunakan untuk kehidupan dan perkembangan mikroba itu sendiri. Fermentasi ini
menghasilkan produk akhir yang bermanfaat untuk induk semang (ternak).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasil
akhir fermentasi mikrobial karbohidrat di dalam rumen adalah:</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asam-asam
lemak mudah terbang (volatile fatty acids, VFA), utamanya asam asetat,
asam propionat, dan asam butirat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gas
fermentasi, utamanya gas karbondioksida dan gas metan.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mikroba
rumen mampu memfermentasi semua karbohidrat yang terkandung di dalam pakan.
Namun demikian, laju fermentasi (pencernaannya) berbeda-beda antara satu jenis
karbohidrat dengan yang lainnya. Kaborhidrat larut dan karbohidrat cadangan
difermentasi dengan laju yang lebih cepat dibandingkan dengan karbohidrat
dinding sel. Karbohidrat larut dicerna dengan laju sekitar 100 persen lebih
cepat dibandingkan dengan karbohidrat cadangan, dan karbohidrat cadangan
dicerna 5 kali lebih cepat dibandingkan dengan karbohidrat struktural yang
menyusun dinding sel tanaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan
meningkatnya umur tanaman, jaringan tanaman mengalami lignifikasi. Lignin yang
terbentuk ini melindungi karbohidrat dinding sel tanaman dari serangan mikroba
di dalam rumen. Dengan demikian, makin tua tanaman makin menurun ketercernaannya
di dalam rumen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040" name="TOC-Pencernaan-Karbohidrat"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040" name="TOC-Hasil-Pencernaan-Karbohidrat"></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3 Metabolisme
Karbohidrat Ternak Ruminansia </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut kamus besar bahasa indonesia edisi ketiga,
metabolisme merupakan suatu rangkaian pertukaran zat pada organisme yang
meliputi proses fisika dan kimia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metabolisme
ini tediri dari dua rangkaian proses, yakni katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme merupakan proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana, sedangkan anabolisme merupakan proses pembentukan senyawa
kompleks dari senyawa yang sederhana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proses metabolisme karbohidrat pada hewan ruminansia
(poligastrik) berlangsung didalam rumen. Karbohidrat ini merupakan golongan
polisakarida yakni serat kasar (selulosa). Di dalam rumen, karbohidrat
difermentasi oleh mikroba menjadi piruvat. </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJwuP8Pvz767LEu_8m76iW6HGlXUm8qc_0NGgDcC-9lmiu5UyAI4SYS2ojM7GUpxctNSHs5DKAacK8Sbrsf6wOMNIubb-6oT-cFkeB6kG90p5A4nAQgnm5SeR5Blz5gYwMDQWsPpMbcwg/s1600/1.jpg"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">
</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagan
1. Proses perubahan karbohidrat menjadi asam piruvat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibUaP40fLMeGGvEK07nYkZGioUggwjoea6P1cWwcdoSGj8DI59K2TcwPGUFbVswhox5OtGMP6efeE8y_B2MZF3CG3kUJmFNISQQPcpwEhMb0GajETtabGMDnxRh6D4SY5MnsECeLGGoEA/s1600/2.jpg"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;">
</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<table align="left" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 0in; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-table-anchor-horizontal: column; mso-table-anchor-vertical: paragraph; mso-table-left: left; mso-table-lspace: 2.25pt; mso-table-rspace: 2.25pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="height: 6.0pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="height: 6.0pt; padding: 0in 0in 0in 0in; width: 1.5pt;" width="2"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="padding: 0in 0in 0in 0in;"><br /></td>
<td style="padding: 0in 0in 0in 0in;"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagan
2. Perubahan asam piruvat menjadi VFA.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudian asam piruvat yang dihasilkan akan diubah menjadi
VFA, CO<sub>2</sub>, dan CH<sub>4</sub>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">VFA
(Volatil Fatty acid) atau asam lemak terbang atau asam lemak rantai
pendek inilah yang akan diserap melalui dinding drumen sehingga menjadi
sumber energi bagi ternak ruminansia. Komponen dari VFA yang dihasilkan
antara lain adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Acetat
65-70%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Propionat
20-25 %</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Butirat
10 %</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan
hasil fermentasi berupa CO<sub>2</sub> dan CH<sub>4 </sub>akan diserap juga
melalui dinding rumen ke darah dan dikeluarkan melalui pernafasan, sendawa, dan
urin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -4.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo2; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.4<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor
yang mempengaruhi kecernaan serta kasar</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hijauan atau bahan yang
lain merupakan sumber energy yang potential bagi ternak ruminansia. Sekitar 75
% karbohidrat dalam ransum ruminansia berasal dari hijauan dalam bentuk serat
kasar. Besarnya kecernaan serat kasar antara lain dipengaruhi oleh; a) konsumsi
bahan kering ransum; b) komposisi ransum; c) komposisi bahan kimia makana; d)
bentuk fisik ransum. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua ternak herbivore
termasuk ruminansia, mempunyai sifat selective grazing, yaitu sifat khas dalam
memilih hijauan. Sifat ini sangat kuat pada hewan muda dan akan semakin menurun
sejalan dengan bertambahnya umur. Merumput merupakan rangkaian proses yang
diawali dengan mencium-cium aroma hijauan dan diakhiri dengan mengecap atau
merasakan sebagai penentu keputusan dalam proses memilih tersebut(Hafez, 1962).
Sedangkan Swandyastuti(2007) mengatakan bahwa semakin tinggi taraf rumput
kering dalam ransum, semakin rendah konsumsinya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecernaan bahan kering,
bahan organic, serat kasar maupun protein sangat berkaitan dengan konsumsi
bahan kering. Sekitar 60-70 % karbohidrat ransum dicerna secara fermentative
didalam rumen, sedangkan sisanya, akan dicerna dalam dalam pencernaan pasca
rumen. Sebaliknya, protein kasar hanya sekitar 30 % yang dicerna didalam ransum
dan sisanya, yaitu sekitar 70 % akan mengalami pencernaan pasca rumen seperti halnya
pada hewan monogastrik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lebih lanjut dijelaskan
oleh Swandyastuti(2007) bahwa tingkat kencernaan serat kasar tertinggi dicapai
pada taraf pemberian rumput kering tertinggi(42,50 %) pada domba jantan.
Tingginya kadar air dan halusnya struktur rumput segar, menyebabkan cepatnya
laju pergerakan digesta dalam rumen, sehingga karbohidrat ransum, terutama yang
terbentuk serat kasar tidak sempat dicerna secara insentif didalam rumen.
Sebaliknya tingginya taraf rumput kering dalam ransum akan memperlambat laju
pergerakan digesta dalam rumen dan
memperpanjang retention time (waktu tinggal) digesta dalam rumen. Dengan
keadaan demikian, mikroba rumen mendapat kesempatan lebih lama untuk mencerna
serat kasar ransum. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" />
</span>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.5<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pupuk organik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah pupuk yang tersusun dari materi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup" title="Makhluk hidup"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">makhluk hidup</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, seperti </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pelapukan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sisa -sisa </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">tanaman</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">hewan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">manusia</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Pupuk organik dapat berbentuk padat
atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">kimia</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">biologi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">tanah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada
kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk
kandang, sisa panen (</span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jerami&action=edit&redlink=1" title="Jerami (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">jerami</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brangkasan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">brangkasan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, tongkol </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">jagung</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, bagas </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tebu"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">tebu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sabut_kelapa&action=edit&redlink=1" title="Sabut kelapa (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sabut kelapa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Limbah_ternak&action=edit&redlink=1" title="Limbah ternak (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">limbah ternak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Limbah_industri&action=edit&redlink=1" title="Limbah industri (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">limbah industri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang menggunakan bahan pertanian, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Limbah_kota&action=edit&redlink=1" title="Limbah kota (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">limbah kota</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%28sampah%29&action=edit&redlink=1" title="(sampah) (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">(sampah)</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<b> </b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pupuk organik terbagi atas beberapa jenis yaitu; pupuk kandang, pupuk
hijau, humus, kompos,dan pupuk organik buatan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pupuk organik sangat bermanfaat bagi
peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_lingkungan" title="Pencemaran lingkungan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pencemaran
lingkungan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3297983812253889040"><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-82775981809464419152012-04-23T06:12:00.000-07:002012-04-23T06:12:08.589-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVxWNh-znpNWn9grcTl9RFFNYBBI2nCntXqePJzjuUGnu2qh7qPxGC5mJp4l54ALqPYugvT_5FFWDtS9HFfCkAYovFbFpDAhqAC96xJb1D7DRKlF9MwBx8uYqVK9tGM_Q7iJdyUYbn86CI/s1600/gambar.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVxWNh-znpNWn9grcTl9RFFNYBBI2nCntXqePJzjuUGnu2qh7qPxGC5mJp4l54ALqPYugvT_5FFWDtS9HFfCkAYovFbFpDAhqAC96xJb1D7DRKlF9MwBx8uYqVK9tGM_Q7iJdyUYbn86CI/s1600/gambar.jpeg" /></a></div>
<div>
Seorang
anak balita berinisial JV (4,5 tahun) telah dilecehkan secara seksual
oleh seorang buruh pasar berinisial IS (30 tahun). Kejadian yang terjadi
di sebuah pasar di Alas. kejadian ini baru diketahui setelah anak
balita tersebut buang air kecil dan merasa kesakitan, h<span class="text_exposed_show">al
itu diketahui pertama kali oleh ibunya. Kejadian tersebut terjadi pada
tanggal 23 Maret 2012. pada tanggal 26 Maret 2012 pihak keluarga
melaporkan ke Polsek Alas. Permasalahan tersebut dilanjutkan ke Polres
Sumbawa pada tanggal 4 April 2012. setelah melakukan pelaporan pihak
keluarga melakukan visum pada tanggal 26 Maret 2012 dan ditemukan lecet
dibagian V. Pihak tersangka mengirimkan seorang pengacara untuk meminta
"bagaimana enaknya" tapi apakah hal ini bisa dipecahakan dengan kata
"bagaimana enaknya"???!!!. sekarang pelaku telah dibebaskan dengan
alasan pihak kepolisian bahwa bukti kurang kuat....yang jadi pertanyaan
sekarang apakah kita harus berdiam diri untuk kejadian bejat seperti
ini....????!!!</span><a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-3203618323945848332012-02-04T05:02:00.000-08:002012-02-04T05:02:51.258-08:00sakit<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="">Hatiku sakit, rasanya sudah tidak tahan....aku ingin jauh dari dia...sejauh mungkin.....tidak kenal bahkan tidak kenal bahkan tidak akan bertemu dengan dia lagi.....Ya Allah....rasanya sakit...semakin hari ku hadapi semakin sakit.....tolong jauhkan dia dariku dan pertemukan aku dengan orang yang tulus mencintaiku....dan aku pun sangat mencintainya....Amin......<img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-90962041626871232672011-05-30T22:20:00.000-07:002011-05-30T22:20:12.075-07:00penggunaan tehnik penakaranBAB I
PENDAHULUAN
Produksi (tanaman) merupakan tujuan antara dalam menciptakan suatu nilai dalam proses agribisnis. Produksi sering dinyatakan dengan satuan berat per satuan luas lahan (Kg, Kwintal atau ton/ha). Jarang digunakan dengan kg/pohon, karena basis hitungan bisnis dalam modal tanah/lahan yang dinyatakan dalam satuan luas (m2 atau Ha)yang akan dinyatakan dalam satuan nilai Rp/ha. Sementara untuk setiap jenis atau kultivar tanaman memiliki tingkat keragaan tanaman berbeda-beda serta setiap lanskap lahan memiliki heterogenitas besar, oleh karena itu populasi persatuan luas hampir dipastikan akan berbeda untuk jenis atau kultivar tertentu yang menmpati ruang dalam lanskap lahan tersebut. Inilah yang harus hati-hati seorang penilai (appraisal)tanaman dalam menentukan suatu basis produksi dalam mengestimasi unsur-unsur penyusun suatu nilai produksi sebagai basis income (pendapatan).
Produktivitas suatu lahan merupakan kemampuan lahan untuk menghasilkan suatu hasil produksi yang dinyatakan dalam berat per satuan luas per satuan waktu (Ton/Ha/tahun). Hal ini penting dicermati karena faktor pembentuk suatu nilai dinyatakan dengan nilai produksi yang disepadankan dalam nilai rupiah. Sementara nilai uang akan dipengaruhi oleh waktu. Oleh karena itu produktivitas suatu lahan yang tinggi apabila nilai produksi yang disetarakan dengan uang dalam jumlah yang tinggi per satuan luas dalam waktu kini(bukan nilai akan datang).
Dalam memandingkan produktivitas suatu lahan antar berbagai jenis tanaman yang beragam umur ekonomisnya, maka yang menjadi basis adalah nilai kekinian (present value), sementara present value akan dipengaruhi oleh discount rate. Sehingga nilai kekinian akan dipengaruhi oleh:
- Nilai produksi terdiri: berat x harga (rupiah/luas)
- Biaya produksi terdiri: investasi dan operasional (rupiah/luas)
- Lama produksi (umur ekonomis) tanaman
Hal perlu diingat kembali adalah umur ekonomis tanaman dan frekuensi produksi tanaman dalam umur ekonomis tanaman berbeda-beda. Ada tanaman umur ekonomis panjang (tahunan) tetapi frekuensi produksi berulang kali seperti kelapa sawit, teh, kopi, kakao, karet dsb dalam siklus umurnya. Sementara ada jenis tanaman yang lain umur ekonomis pendek (musiman) tetapi frekuensi produksinya hanya satu kali kejadian dalam umur ekonomisnya seperti padi, jagung, cabe, singkong, tebu, tembakau dsb. Penilai harus cermat dan cerdas dalam menggunakan pendekatan perhitungan penilaian yang akan digunakan, sehingga nilai yang dihasilkan benar-benar tepat.
BAB II
ISI
A. GENETIK BAHAN TANAMAN (BIJI/BENIH/BIBIT)
Bahan tanaman memiliki karakter fisik dan non fisik (genetik)yang beragam pada berbagai jenis atau kultivar tanaman. Karakter fisik merupakan sifat fisik yang nampak pada suatu biji. Dalam suatu biji akan terkandung sifat genetik yang beragam yang meyangkut potensi produksinya apabila suatu biji nantinyta akan ditanaman di lapangan.
Biji dari hasil hibride (persilangan) maka akan terdapat kenampakan fisik yang beragam yaitu ukuran, berat, warna dan bernas. Dalam biji yang beragam fisiknya tersebut akan beragam sifat genetik dari kedua induknya. Jadi keragaman disini dari aspek biji maka dipengaruhi oleh keragaman fisik dan genetik.
Keragaman fisik (ukuran biji) akan berpengaruh terhadap stok cadangan makanan untuk aktivitas perkecambahan biji. Cadangan makanan yang cukup akan mensuport optimum bagi perkecambahan generasi tanaman berikutnya dalam perkecambahan biji dan bibit berikutnya.
Sifat genetik suatu benih meliputi kemampuan berproduksi, kualitas produksi dan ketahanan/toleran terhadap cekaman lingkungan yaitu hama, penyakit, kekringan, rendaman,pH dan sebagainya. Keragaman genetik tidak dapat dilihat dengan mudah dan nampak secara fisik pada sutu biji hibride. Kesulitan bagi pengguna benih hibride dalam menilai kualitas genetik sering dimanfaatkan bagi oknum produsen benih untuk melakukan hal-hal yang kurang terpuji yaitu benih dengan sifat genetik yang buruk. Sementara untuk mendapatkan benih hibride yang bermutu/unggul tidak mudah karena membutuhkan biaya, waktu, dan keahlian serta keuletan.
Sebagai contoh benih kelapa sawit dihasilkan dari induk Dura (ibu) disilangkan dengan induk Pisifera (bapak), sehingga menghasilkan biji (anak/F1) yang memiliki sifat Tenera. Tenera memiliki sifat produksi TBS dan rendemen minyak tinggi, sementara kedua induknya (ibu dan bapak) produksinya rendah. Antar Tenera (F1)apabila disilangkan maka hasil keturunan anaknya (F2) akan beragam yang memiliki karakter/sifat 25 % seperti neneknya (Dura), 50 % seperti Bapak-Ibunya (F1) dan 25 % seperti kakeknya. Apabila biji hasil persilangan F2 ini digunakan sebagai bahan tanaman maka secara otomatis akan turun potensi produksinya di lapangan nantinya.
Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini mengawasi produsen benih secara bijak dengan mengeluarkan sertifikasi suatu benih pada kultivar tertentu. Dampak dengan adanya pengawasan dan sertifikasi ini terkadang merugikan juga bagi pengguna (end user) yaitu benih menjadi sangat mahal dan pemalsuan benih.
B. ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)
Lingkungan tumbuh tanaman ada dua lokasi atau ruang yaitu di dalam tanah (in site) dan di atas permukaan tanah (on site). Ruang di dalam tanah mensuport untuk terutama perkembangan perakaran tanaman sementara di atas tanah mensuport terutama perkembangan batang, daun, bunga dan biji. Pada tanaman tertentu seperti kacang tanah,singkong, kentang dsb tanah akan mensuport juga terutama perkembangan biji dan umbi. Maka dalam hal ini pengurus lapangan akan mengelola lingkungan yang optimal yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga kondisi lingkungan akan mensuport secara maksimal pertumbuhan tanaman.
Unsur-unsur penyusun lingkungan bagi pertumbuhan tanaman dapat di bagi menjadi dua aspek yaitu biotik (bersifat hidup) dan abiotik (bersifat benda mati. Aspek penyusun biotik meliputi:
- Tumbuhan lain (gulma)
- Binatang (hama)
- Mikrobia (penyakit)
- Manusia
Aspek penyusun abiotik meliputi:
- partikel padat/tanah (mineral/unsur-unsur)
- Partikel gas (udara)
- Partikel gelombang (sinar/cahaya)
- Partikel suhu
- Senyawa organik
- Molekul inorganik
C. PENILAIAN TANAMAN (PERKEBUNAN)
Perkembangan ilmu, teknologi dan peradaban umat manusia membawa konsekwensi terjadinya arus transaksi ekonomi global yang semakin deras yang pada muaranya untuk meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan hidup manusia. Berbagai transaksi tersebut tidak terlepas dari aset atau properti yang mendukung kehidupan manusia berupa aset biologi (tanaman) sebagai sumber kehidupan manusia yang tidak dapat digantikan oleh material lain.
Sebelum membahas aset tanaman kami mencoba melihat lebih jauh tentang aset yang berhubungan dengan mahluk hidup. Mahluk hidup yang ada di muka bumi ini terdiri dari manusia (subyek), hewan dan tumbuhan yang ketiganya sering juga disebut mahluk biologis. Mahluk biologis sebagai obyek maka terdiri hewan dan tumbuhan yang memiliki ciri-ciri antara lain:
- Tumbuh, berkembang dan mati sesuai waktu
- Dapat menghasilkan keturunan (regenerasi)
- Dapat bergerak
- Sensitif terhadap rangsangan lingkungan
- Dan sebagainya
Dalam pemetaan bidang kajian untuk mempermudah pemahaman maka kita mengenal sektor: peternakan, perikanan, dan pertanian. Dalam hal ini tanaman masuk dalam sektor pertanian yang meliputi: perkebunan, kehutanan, dan pertanian dalam arti sempit (on farming). Tanaman merupakan bagian dari divisio tumbuhan yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh manusia.
Berdasarkan umurnya maka tanaman dapat dikelompokkan sebagai berikut:
• Tanaman semusim (2-4 bulan siklus hidupnya) seperti: bawang merah, padi, jagung, cabe, tomat, kedelai, kacang tanah, terung, timun dan sebagainya.
• Tanaman setahun (8 - 12 bulan siklus hidupnya) seperti: tebu, singkong, jahe dan sebagainya.
• Tanaman tahunan (> 12 bulan siklus hidupnya) seperti: kelapa sawit, karet, kakao, kopi, teh, sengon, eucaliptus, akasia, jati, cendana dan sebagainya.
Berdasarkan tipe umurnya maka suatu tanaman memiliki umur ekonomis, umur ekologis dan umur fisiologis. Umur ekonomis suatu tanaman karena sebagai objek manusia yaitu dimanfaatkan oleh manusia karena memiliki nilai ekonomi sehingga dimana umurnya memiliki ekonomi yang tinggi maka pada saat itu tanaman harus ditutup usianya atau dimanfaatkan. Umur ekologis merupakan umur tanaman karena mati yang disebabkan oleh tekanan lingkungan seperti kekeringan, tergenang, kekurangan nutrisi, kebakaran, terserang hama dan penyakit.Umur fisiologis merupakan umur potensial apabila tanaman tidak mengalami gangguan dari luar dirinya yaitu cekaman lingkungan. Sebagai contoh umur ekonomis tanaman kelapa sawit 25 tahun, umur ekologis bisa lebih atau kurang dari 25 tahun dan umur fisiologis lebih dari 25 tahun.
Berdasarkan bagian/organ tubuh yang dimanfaatkannya maka tanaman dapat dimanfaatkan: akar, batang, daun, bunga, biji, kandungan bioaktifnya atau kombinasi organ-organ lainnya. Berdasarkan kematangan reproduksi maka tanaman pada fase vegetatif (pertumbuhan akar, batang dan daun) dan vase generatif (pertumbuhan bunga, buah dan biji).
Berdasarkan tingkat kesulitan budidayanya (resikonya) maka ada tanaman dengan tingkat budidayanya sangat rumit dan sulit, sedang dan mudah.
Untuk melakukan penilaian tanaman maka sesuai Standar Penilaian Indonesia (SPI) ada 3 metode/ pendekatan perhitungannya yang mungkin dapat diterapkannya yaitu: Data Pasar, Biaya dan Pendapatan. Yang jadi pertanyaan adalah:
• Karakteristik setiap tanaman berbeda-beda sesuai umur dan faktor resikonya
• Kondisi atau stadia atau fase tanaman berbeda-beda pada suatu waktu yaitu fase vegetatif dan generatif
• Nilai manfaat tanaman berbeda pada masing-masing fase umur dan tingkat resikonya.
• Perkembangan tanaman dan tingkat resiko tanaman berbeda-beda terhadap musimnya yaitu musim kemarau dan hujan.
• Kondisi tanaman setiap waktu akan berbeda-beda tergantung dari kondisi lingkungan.
• Respon negatif dan positif tanaman terhadap lingkungan relatif lama
Sementara sebagai penilai dihadapkan dengan 3 pendekatan yang paling sesuai dapat diterapkan sehingga akan mendapatkan suatu nilai pasar sesuai dengan tujuan penilaian.
Oleh karena itu penilai harus jeli dan cerdas memahami hal tersebut, sehingga tidak terjebak dengan potensi nilai yang tinggi atau rendah yang sebenarnya tidak mungkin dapat dicapai atau mudah dicapainya. Penilai juga tidak terjebak dengan pendekatan metode hitungan dengan asumsi parameter-parameter penyusun struktur suatu nilai, karena kondisi karakteristik tanaman berbeda-beda sesuai umur, lingkungan, pengelolaan dan bibit.
Kita ketahui bahwa produksi suatu tanaman merupakan fungsi dari Genetik, Lingkunga, dan Manajemen. yang dapat dirumuskan:
P = G + E + M
P = produksi tanaman
G = Genetic (sifat benih/bibit)
E = Enviroment/Lingkungan (tanah dan iklim)
M = Manajemen (manusia, alat dan bahan-bahan produksi)
<!-- AddThis Button BEGIN -->
<div><a expr:addthis:title='data:post.title' expr:addthis:url='data:post.url' class='addthis_button'><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" width="125" height="16" alt="Bookmark and Share" style="border:0"/></a>
<script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div>
<!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-76720400509771362092011-05-30T22:18:00.000-07:002011-05-30T22:18:22.922-07:00Segala Sesuatu Tentang Antibiotik 01/12/2007 - www.beritaiptek.com<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p
{mso-style-unhide:no;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:595.35pt 842.0pt;
margin:62.9pt 62.4pt 71.9pt 85.05pt;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:808091543;
mso-list-template-ids:1115878142;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1
{mso-list-id:1512989980;
mso-list-template-ids:1501181962;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style>
Antibiotik termasuk jenis obat yang cukup sering diresepkan dalam pengobatan
modern. Antibiotik adalah zat yang membunuh atau menghambat pertumbuhan
bakteri. <br />
<br />
Sebelum penemuan antibiotik yang pertama, penisilin, pada tahun 1928, jutaan
orang di seluruh dunia tak terselamatkan jiwanya karena infeksi-infeksi yang
saat ini mudah diobati. <br />
<br />
Ketika influenza mewabah pada tahun 1918, diperkirakan 30 juta orang meninggal,
lebih banyak daripada yang terbunuh pada Perang Dunia I.<br />
<br />
Pencarian antibiotik telah dimulai sejak penghujung abad ke 18 seiring dengan
meningkatnya pemahaman teori kuman penyakit, suatu teori yang berhubungan
dengan bakteri dan mikroba yang menyebabkan penyakit. <br />
<br />
Saat itu para ilmuwan mulai mencari obat yang dapat membunuh bakteri penyebab
sakit. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk menemukan apa yang disebut
"peluru ajaib", yaitu obat yang dapat membidik/menghancurkan mikroba
tanpa menimbulkan keracunan.<br />
<br />
<br />
<b>Penemuan Penisilin</b><br />
<br />
Pada permulaan tahun 1920, ilmuwan Inggris Alexander Fleming melaporkan bahwa
suatu produk dalam airmata manusia dapat melisiskan (menghancurkan) sel
bakteri. Zat ini disebut lysozyme, yang merupakan contoh pertama antibakteri
yang ditemukan pada manusia. <br />
<br />
Seperti pyocyanase, lysozyme juga menemukan jalan buntu dalam usaha pencarian
antibiotik yang efektif, karena sifatnya yang merusak sel-sel bakteri
non-patogen.<br />
<br />
Namun pada tahun 1928 Fleming secara kebetulan menemukan antibakteri lain.
Sekembali liburan akhir pekan, Fleming memperhatikan satu set cawan petri lama
yang ia tinggalkan. Ia menemukan bahwa koloni <i>Staphylococcus aureus</i> yang
ia goreskan pada cawan petri tersebut telah lisis. <br />
<br />
Lisis sel bakteri terjadi pada daerah yang berdekatan dengan cendawan pencemar
yang tumbuh pada cawan petri. Ia menghipotesa bahwa suatu produk dari cendawan
tersebut menyebabkan lisis sel stafilokokus. Produk tersebut kemudian dinamai
penisilin karena cendawan pencemar tersebut dikenali sebagai Penicillium
notatum.<br />
<br />
Walaupun secara umum Fleming menerima pujian karena menemukan penisilin, namun
pada kenyataannya secara tehnik Fleming "menemukan kembali" zat
tersebut. <br />
<br />
Semula Ernest Duchesne, seorang mahasiswa kedokteran Perancis, yang menemukan
sifat-sifat penisilium pada tahun 1896, namun gagal dalam melaporkan hubungan
antara cendawan dan zat yang memiliki sifat-sifat antibakteri, sehingga
Penisilium dilupakan dalam komunitas ilmiah sampai penemuan kembali oleh
Fleming.<br />
<br />
<b>Jenis Antibiotik</b><br />
Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotik, namun umumnya mereka berasal dari
beberapa jenis antibiotik saja, sehingga mudah untuk dikelompokkan. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> banyak cara untuk
menggolongkan antibiotik, salah satunya berdasarkan struktur kimianya.
Berdasarkan struktur kimianya, antibiotik dikelompokkan sebagai berikut:<br />
<br />
<u>a. Golongan Aminoglikosida</u><br />
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin,
paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.<br />
<br />
<u>b. Golongan Beta-Laktam</u><br />
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan
sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim),
golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin,
amoksisilin).<br />
<br />
<u>c. Golongan Glikopeptida</u><br />
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.<br />
<br />
<u>d. Golongan Poliketida</u><br />
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin,
roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin
(doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).<br />
<br />
<u>e. Golongan Polimiksin</u><br />
Diantaranya polimiksin dan kolistin.<br />
<br />
<u>f. Golongan Kinolon (fluorokinolon)</u><br />
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin,
levofloksasin, dan trovafloksasin.<br />
<br />
<u>g. Golongan Streptogramin</u><br />
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan
kinupristin-dalfopristin.<br />
<br />
<u>h. Golongan Oksazolidinon</u><br />
Diantaranya linezolid dan AZD2563.<br />
<br />
<u>i. Golongan Sulfonamida</u><br />
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.<br />
<br />
<u>j. Antibiotika lain yang penting</u>, seperti kloramfenikol, klindamisin dan
asam fusidat.<br />
<br />
Berdasarkan mekanisme aksinya, yaitu mekanisme bagaimana antibiotik secara
selektif meracuni sel bakteri, antibiotik dikelompokkan sebagai berikut: <br />
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal">Mengganggu sintesa dinding
sel, seperti penisilin, sefalosporin, imipenem, vankomisin, basitrasin.</li>
<li class="MsoNormal">Mengganggu sintesa protein
bakteri, seperti klindamisin, linkomisin, kloramfenikol, makrolida,
tetrasiklin, gentamisin.</li>
<li class="MsoNormal">Menghambat sintesa folat,
seperti sulfonamida dan trimetoprim.</li>
<li class="MsoNormal">Mengganggu sintesa DNA,
seperti metronidasol, kinolon, novobiosin.</li>
<li class="MsoNormal">Mengganggu sintesa RNA,
seperti rifampisin.</li>
<li class="MsoNormal">Mengganggu fungsi membran
sel, seperti polimiksin B, gramisidin.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">
<br />
Antibiotik dapat pula digolongkan berdasarkan organisme yang dilawan dan jenis
infeksi. Berdasarkan keefektifannya dalam melawan jenis bakteri, dapat dibedakan
antibiotik yang membidik bakteri gram positif atau gram negatif saja, dan
antibiotik yang berspektrum luas, yaitu yang dapat membidik bakteri gram
positif dan negatif. <br />
<br />
Sebagian besar antibiotik mempunyai dua nama, nama dagang yang diciptakan oleh
pabrik obat, dan nama generik yang berdasarkan struktur kimia antibiotik atau
golongan kimianya. Contoh nama dagang dari amoksilin, sefaleksin,
siprofloksasin, kotrimoksazol, tetrasiklin dan doksisiklin, berturut-turut
adalah Amoxan, Keflex, Cipro, Bactrim, Sumycin, dan Vibramycin.<br />
<br />
Setiap antibiotik hanya efektif untuk jenis infeksi tertentu. Misalnya untuk
pasien yang didiagnosa menderita radang paru-paru, maka dipilih antibiotik yang
dapat membunuh bakteri penyebab radang paru-paru ini. Keefektifan masing-masing
antibiotik bervariasi tergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik
mencapai lokasi tersebut. <br />
<br />
Antibiotik oral adalah cara yang paling mudah dan efektif, dibandingkan dengan
antibiotik intravena (suntikan melalui pembuluh darah) yang biasanya diberikan
untuk kasus yang lebih serius. Beberapa antibiotik juga dipakai secara topikal
seperti dalam bentuk salep, krim, tetes mata, dan tetes telinga. <br />
<br />
Penentuan jenis bakteri patogen ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium.
Tehnik khusus seperti pewarnaan gram cukup membantu mempersempit jenis bakteri
penyebab infeksi. Spesies bakteri tertentu akan berwarna dengan pewarnaan gram,
sementara bakteri lainnya tidak. <br />
<br />
Tehnik kultur bakteri juga dapat dilakukan, dengan cara mengambil bakteri dari
infeksi pasien dan kemudian dibiarkan tumbuh. Dari cara bakteri ini tumbuh dan
penampakannya dapat membantu mengidentifikasi spesies bakteri. Dengan kultur
bakteri, sensitivitas antibiotik juga dapat diuji.<br />
<br />
Penting bagi pasien atau keluarganya untuk mempelajari pemakaian antibiotik
yang benar, seperti aturan dan jangka waktu pemakaian. Aturan pakai mencakup
dosis obat, jarak waktu antar pemakaian, kondisi lambung (berisi atau kosong)
dan interaksi dengan makanan dan obat lain. <br />
<br />
Pemakaian yang kurang tepat akan mempengaruhi penyerapannya, yang pada akhirnya
akan mengurangi atau menghilangkan keefektifannya. <br />
<br />
Bila pemakaian antibiotik dibarengi dengan obat lain, yang perlu diperhatikan
adalah interaksi obat, baik dengan obat bebas maupun obat yang diresepkan dokter.
Sebagai contoh, Biaxin (klaritromisin, antibiotik) seharusnya tidak dipakai
bersama-sama dengan Theo-Dur (teofilin, obat asma). <br />
<br />
Berikan informasi kepada dokter dan apoteker tentang semua obat-obatan yang
sedang dipakai sewaktu menerima pengobatan dengan antibiotik.<br />
<br />
Jangka waktu pemakaian antibiotik adalah satu periode yang ditetapkan dokter.
Sekalipun sudah merasa sembuh sebelum antibiotik yang diberikan habis,
pemakaian antibiotik seharusnya dituntaskan dalam satu periode pengobatan. <br />
<br />
Bila pemakaian antibiotik terhenti di tengah jalan, maka mungkin tidak seluruh
bakteri mati, sehingga menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik
tersebut. Hal ini dapat menimbulkan masalah serius bila bakteri yang resisten
berkembang sehingga menyebabkan infeksi ulang.<br />
<br />
<b>Efek Samping</b><br />
Disamping banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dalam pengobatan infeksi,
antibiotik juga memiliki efek samping pemakaian, walaupun pasien tidak selalu
mengalami efek samping ini. Efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala
ringan, diare ringan, dan mual.<br />
<br />
Dokter perlu diberitahu bila terjadi efek samping seperti muntah, diare hebat
dan kejang perut, reaksi alergi (seperti sesak nafas, gatal dan bilur merah
pada kulit, pembengkakan pada bibir, muka atau lidah, hilang kesadaran), bercak
putih pada lidah, dan gatal dan bilur merah pada vagina.<br />
<br />
<b>Resistensi Antibiotik</b><br />
Salah satu perhatian terdepan dalam pengobatan modern adalah terjadinya
resistensi antibiotik. Bakteri dapat mengembangkan resistensi terhadap
antibiotik, misalnya bakteri yang awalnya sensitif terhadap antibiotik,
kemudian menjadi resisten. <br />
<br />
Resistensi ini menghasilkan perubahan bentuk pada gen bakteri yang disebabkan
oleh dua proses genetik dalam bakteri:</div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">Mutasi dan seleksi (atau
evolusi vertikal)<br />
Evolusi vertikal didorong oleh prinsip seleksi alam. Mutasi spontan pada
kromosom bakteri memberikan resistensi terhadap satu populasi bakteri.
Pada lingkungan tertentu antibiotika yang tidak termutasi (non-mutan)
mati, sedangkan antibiotika yang termutasi (mutan) menjadi resisten yang
kemudian tumbuh dan berkembang biak.</li>
<li class="MsoNormal">Perubahan gen antar strain
dan spesies (atau evolusi horisontal)<br />
Evolusi horisontal yaitu pengambil-alihan gen resistensi dari organisme
lain. Contohnya, streptomises mempunyai gen resistensi terhadap
streptomisin (antibiotik yang dihasilkannya sendiri), tetapi kemudian gen
ini lepas dan masuk ke dalam E. coli atau Shigella sp. </li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<br />
Beberapa bakteri mengembangkan resistensi genetik melalui proses mutasi dan
seleksi, kemudian memberikan gen ini kepada beberapa bakteri lain melalui salah
satu proses untuk perubahan genetik yang ada pada bakteri.<br />
<br />
Ketika bakteri yang menyebabkan infeksi menunjukkan resistensi terhadap
antibiotik yang sebelumnya sensitif, maka perlu ditemukan antibiotik lain
sebagai gantinya. Sekarang penisilin alami menjadi tidak efektif melawan
bakteri stafilokokus dan harus diganti dengan antibiotik lain. <br />
<br />
Tetrasiklin, yang pernah dijuluki sebagai "obat ajaib", kini menjadi
kurang bermanfaat untuk berbagai infeksi, mengingat penggunaannya yang luas dan
kurang terkontrol selama beberapa dasawarsa terakhir. <br />
<br />
Keberadaan bakteri yang resisten antibiotik akan berbahaya bila antibiotik
menjadi tidak efektif lagi dalam melawan infeksi-infeksi yang mengancam jiwa. <br />
<br />
Hal ini dapat menimbulkan masalah untuk segera menemukan antibiotik baru untuk
melawan penyakit-penyakit lama (karena strain resisten dari bakteri telah
muncul), bersamaan dengan usaha menemukan antibiotik baru untuk melawan
penyakit-penyakit baru. <br />
<br />
Berkembangnya bakteri yang resisten antibiotik disebabkan oleh beberapa hal.
Salah satunya adalah penggunaan antibiotik yang berlebihan. Ini mencakup
seringnya antibiotik diresepkan untuk pasien demam biasa atau flu. <br />
<br />
Meskipun antibiotik tidak efektif melawan virus, banyak pasien berharap mendapatkan
resep mengandung antibiotik ketika mengunjungi dokter. <br />
<br />
Setiap orang dapat membantu mengurangi perkembangan bakteri yang resisten
antibiotik dengan cara tidak meminta antibiotik untuk demam biasa atau flu.<br />
<br />
<i>Penulis: Dr. Silvia Surini, Staf Pengajar Departemen Farmasi FMIPA-UI dan
Anggota ISTECS chapter Jepang dengan judul asli "Antibiotik, Si Peluru
Ajaib"</i><br />
<br />
Sumber:<br />
www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-01-10-Antibiotik,-Si-Peluru-Ajaib-(Bagian-Pertama).shtml
- 30k –<br />
www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-01-12-Antibiotik,-Si-Peluru-Ajaib-(Bagian-Kedua).shtml
- 28k -</div>
MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-55747803378911235112011-05-30T05:27:00.000-07:002011-05-30T05:27:52.675-07:00curahan hatiku.....<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="">oke, dulu kita berteman. menjadi sahabat dan sekarang menjadi pacar. tapi aku sungguh enggak percaya kalau kamu yang selama ini aku kenal baik ternyata tega juga. aku enggak pernah mempermasalahkan hatiku, tapi yang aku permasalahkan itu perasaan cewek itu. jujur aku kecewa, kecewa berat sama kamu. seharusnya kamu bisa mengandalkan hati nurani kamu sebelum kamu bertindak. jadi apa boleh buat aku cuma akan menjalani hubungan ini hanya untuk ngasih kamu pelajaran.</a><br />
jadi walaupun kamu itu temanku, sahabatku, bahkan pacarku, kalau kamu sudah keterlaluan seperti itu kamu memang harus diberi pelajaran. supaya lain kali tidak mempermainkan perasaan orang lagi. ingat lho gak semua cewek mau diduain, dan gak semua cewek itu bego seperti anggapan kamu.<br />
so, langkah apa yang harus ku ambil buat ngasih pelajaran ke kamu......<br />
1. aku akan buat kamu repot menjadi pacarku<br />
2. aku akan buat kamu merasakan bagaimana rasanya diduain.<br />
3. aku akan buat kamu berpikiran kalau kamu itu cowok tidak berguna<br />
4. aku akan buat kamu merasakan bagaimana rasanya sakit hati<br />
and so we'll see who's a player in this game.....<br />
<img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" />
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-49104874836223595452011-05-28T05:49:00.000-07:002011-05-28T05:49:47.100-07:00MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.1<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam Broiler</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam
broiler merupakan hasil teknologi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yaitu persilangan
antara ayam Cornish dengan Plymouth Rock. Y</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ang mana memiliki karakteristik ekonomis, pertumbuhan yang
cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah, dipanen cepat karena
pertumbuhannya yang cepat, dan sebagai penghasil daging dengan serat lunak
(Murtidjo, 1987). Menurut Northe (1984) pertambahan berat badan yang ideal
adalah 400 gram per<br />
minggu untuk jantan dan untuk betina 300 gram per minggu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Suprijatna <em>et al.</em> (2005) Ayam
broiler adalah ayam yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar,
pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur rendah.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Siregar <em>et al</em>. (1980) bahwa ayam Broiler
dalam klasifikasi ekonomi memiliki sifat-sifat antara lain : ukuran badan
besar, penuh daging yang berlemak, temperamen tenang, pertumbuhan badan cepat
serta efisiensi penggunaan ransum tinggi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam broiler adalah ayam tipe
pedaging yang telah dikembangbiakan secara khusus untuk pemasaran secara dini.
Ayam pedaging ini biasanya dijual dengan bobot rata-rata 1,4 kg tergantung pada
efisiensinya perusahaan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Rasyaf (1992) ayam pedaging
adalah ayam jantan dan ayam betina muda yang berumur dibawah 6 minggu ketika
dijual dengan bobot badan tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta
dada yang lebar dengan timbunan daging yang banyak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam broiler merupakan jenis ayam
jantan atau betina yang berumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara
intensif untuk mendapatkan produksi daging yang optimal. Ayam broiler
dipasarkan pada umur 6 sampai 7 minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan
permintaan daging. Ayam broiler terutama unggas yang pertumbuhannya cepat pada
fase hidup awal, setelah itu pertumbuhan menurun dan akhirnya berhenti akibat
pertumbuhan jaringan yang membentuk tubuh. Ayam broiler mempunyai kelebihan
dalam pertumbuhan dibandingkan dengan jenis ayam piaraan dalam klasifikasinya,
karena ayam broiler mempunyai kecepatan yang sangat tinggi dalam
pertumbuhannya. Hanya dalam tujuh atau delapan minggu saja, ayam tersebut sudah
dapat dikonsumsi dan dipasarkan padahal ayam jenis lainnya masih sangat kecil,
bahkan apabila ayam broiler dikelola secara intensif sudah dapat diproduksi
hasilnya pada umur enam minggu dengan berat badan mencapai 2 kilogram per ekor
(Anonimus, 1994). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk mendapatkan bobot badan yang
sesuai dengan yang dikehendaki pada waktu yang tepat, maka perlu diperhatikan
pakan yang tepat. Kandungan energi pakan yang tepat dengan kebutuhan ayam dapat
mempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam jantan memerlukan energy yang lebih
banyak daripada betina, sehingga ayam jantan mengkonsumsi pakan lebih banyak,
(Anggorodi, 1985). Hal-hal yang terus diperhatikan<br />
dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain perkandangan, pemilihan bibit,
manajemen pakan, sanitasi dan kesehatan, recording dan pemasaran. Banyak
kendala yang akan muncul apabila kebutuhan ayam tidak terpenuhi, antara lain
penyakit yang dapat menimbulkan kematian, dan bila ayam dipanen lebih dari 8 minggu
akan menimbulkan kerugian karena pemberian pakan sudah tidak efisien
dibandingkan kenaikkan/penambahan berat badan, sehingga akan menambah biaya produksi
(Anonimus, 1994)</span></div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="nw">Daghir (1998) membagi tiga tipe fase
pemeliharaan ayam broiler</span> <span class="nw">yaitu</span><span class="ff5">
fase starter</span><span class="nw"> umur 0 sampai 3 minggu,</span><span class="ff5"> fase grower</span><span class="nw"> 3 sampai 6</span> <span class="nw">minggu
dan</span><span class="ff5"> fase finisher</span><span class="nw"> 6 minggu hingga
dipasarkan.</span> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak
tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi
daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini
ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya.
Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif
singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman
yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Banyak strain ayam pedaging yang dipelihara di
Indonesia. Strain merupakan sekelompok ayam yang dihasilkan oleh perusahaan
pembibitan melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis tertentu. Contoh
strain ayam pedaging antara lain CP 707, Starbro, Hybro (Suprijatna <i>et al</i>.,
2005).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkandangan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kandang yang baik adalah kandang
yang dapat memberikan kenyamanan bagi ayam, mudah dalam tata laksana, dapat
memberikan produksi yang optimal, memenuhi persyaratan kesehatan dan bahan kandang
mudah didapat serta murah harganya. Bangunan kandang yang baik adalah bangunan
yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga kandang tersebut biasa berfungsi
untuk melindungi ternak terhadap lingkungan yang merugikan, mempermudah tata
laksana, menghemat tempat, menghindarkan gangguan binatang buas, dan
menghindarkan ayam kontak langsung dengan ternak unggas lain (Anonimus, 1994).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kandang serta peralatan yang ada di
dalamnya merupakan sarana pokok untuk terselenggarakannya pemeliharaan ayam
secara intensive, berdaya guna dan berhasil guna. Ayam akan terus menerus
berada di dalam kandang, oleh karena itu kandang harus dirancang dan ditata
agar menyenangkan dan memberikan kebutuhan hidup yang sesuai bagi ayam-ayam
yang berada di dalamnya. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini
adalah pemilihan tempat atau lokasi untuk mendirikan kandang serta konstruksi
atau bentuk kandang itu sendiri. Kandang merupakan modal tetap (investasi) yang
cukup besar nilainya, maka sedapat mungkin semenjak awal dihindarkan kesalahan-kesalahan
dalam pembangunannya, apabila keliru akibatnya akan menimbulkan
problema-problema terus menerus sedangkan perbaikan tambal sulam tidak banyak
membantu (Williamsons dan Payne, 1993). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sistem
perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara
60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak
kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang,
model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu
atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3
bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan
kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus
dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan
lama(Bambang,1995).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Persiapan
dalam perkandangan adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lokasi
kandang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kandang ideal terletak di daerah
yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat
sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pergantian
udara dalam kandang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam bernapas membutuhkan oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi
kandang harus baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suhu
udara dalam kandang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tabel 1. Suhu ideal kandang sesuai
umur adalah :</span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="margin-left: 94.2pt;">
<tbody>
<tr style="height: 19.5pt;">
<td style="height: 19.5pt; padding: 0in; width: 63.75pt;" width="85">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Umur
(hari)</span></div>
</td>
<td style="height: 19.5pt; padding: 0in; width: 63pt;" width="84">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suhu
( <sup>0</sup>C )</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15pt;">
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63.75pt;" width="85">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">01
- 07</span></div>
</td>
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63pt;" width="84">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">34
– 32</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15pt;">
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63.75pt;" width="85">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">08
- 14</span></div>
</td>
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63pt;" width="84">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">29
– 27</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15pt;">
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63.75pt;" width="85">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">15
- 21</span></div>
</td>
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63pt;" width="84">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">26
– 25</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15pt;">
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63.75pt;" width="85">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">21
- 28</span></div>
</td>
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63pt;" width="84">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4
– 23</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15pt;">
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63.75pt;" width="85">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">29
- 35</span></div>
</td>
<td style="height: 15pt; padding: 0in; width: 63pt;" width="84">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">23
– 21</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudahan
mendapatkan sarana produksi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lokasi kandang sebaiknya dekat
dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepadatan
Kandang </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada awal pemeliharaan, kandang
ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari
pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan
kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m<sup>2</sup>,
lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari
pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak
minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengaturan kepadatan kandang
dilakukan sedemikian rupa untuk mengatasi kanibalisme akibat terlalu padatnya
kandang. Hal ini juga bermanfaat untuk kenyamanan ayam. Kepadatan kandang juga
berpengaruh terhadap produksi, performen dan tingkat kenyamanan ayam broiler
(May dan Lott, 1992). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; margin-left: 1.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tabel 2. Tingkat kepadatan kandang ayam per bobot hidup </span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 94.85pt;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 104.05pt;" valign="top" width="139">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bobot Badan (kg)</span></div>
</td>
<td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.75in;" valign="top" width="168">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ekor/m2</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 104.05pt;" valign="top" width="139">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1,4</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.75in;" valign="top" width="168">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">13
– 17 </span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 104.05pt;" valign="top" width="139">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1,8</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.75in;" valign="top" width="168">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10
– 13 </span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 104.05pt;" valign="top" width="139">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2,3</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.75in;" valign="top" width="168">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">8 – 10 </span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 19.75pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 19.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 104.05pt;" valign="top" width="139">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2,7 </span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 19.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 1.75in;" valign="top" width="168">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 3pt; line-height: 150%;">6–8 </span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siregar et al., 1980 </span></div>
<div style="margin-left: 1.25in;">
Tabel 3. Standar Bobot Badan Ayam Broiler
Berdasarkan Jenis Kelamin pada Umur 1 sampai 6 Minggu ((NRC, 1994)</div>
<div align="right">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border: 1pt solid windowtext;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Umur
(minggu)</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 242.3pt;" valign="top" width="323">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jenis
Kelamin</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt;" width="2"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 121.7pt;" valign="top" width="162">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jantan
(g)</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 122.35pt;" valign="top" width="163">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Betina
(g)</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 121.7pt;" valign="top" width="162">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">152</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 122.35pt;" valign="top" width="163">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">144</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 121.7pt;" valign="top" width="162">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">376</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 122.35pt;" valign="top" width="163">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">344</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 121.7pt;" valign="top" width="162">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">686</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 122.35pt;" valign="top" width="163">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">617</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 121.7pt;" valign="top" width="162">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1085</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 122.35pt;" valign="top" width="163">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">965</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">5</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 121.7pt;" valign="top" width="162">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1576</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 122.35pt;" valign="top" width="163">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1344</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 135.7pt;" valign="top" width="181">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">6</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 121.7pt;" valign="top" width="162">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2088</span></div>
</td>
<td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 122.35pt;" valign="top" width="163">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1741</span></div>
</td>
</tr>
<tr height="0">
<td style="border: medium none;" width="181"><br /></td>
<td style="border: medium none;" width="162"><br /></td>
<td style="border: medium none;" width="161"><br /></td>
<td style="border: medium none;" width="2"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika dilihat dari perbandingan table
2 dan 3 maka dapat dibandingkan perbandingan antara umur dengan luas kandang
yang dibutuhkan sesuai dengan jenis kelamin dan bobot badan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepadatan tinggi menurunkan berat
badan pullet umur 18 minggu (Anderson dan Adams, 1997), meningkatkan kerusakan
dada pada broiler, menimbulkan kanibalisme pada ayam, yakni ayam saling patuk
mematuk sehingga menimbulkan luka pada tubuh ternak sehingga memudahkan masuknya
parasit dan menimbulkan penyakit dan akhirnya meningkatkan angka kematian,
pencapaian berat badan yang rendah dan mengurangi konsumsi pakan pada broiler,
sedangkan konsumsi pakan broiler umur 7 minggu menurun sebesar 3,7% pada jantan
dan 3,9% pada betina ketika kepadatan kandang ditingkatkan dari 10 ekor/m<sup>2</sup>
menjadi 15 ekor/m<sup>2</sup>. Kepadatan tinggi yang diasumsikan dengan bobot
badan perluasan lantai mengurangi aktivitas broiler menjadi lebih sedikit
berjalan, sebaliknya lebih banyak mengantuk dan tidur (Cravener et al., 1992). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tipe Kandang </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kandang postal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kandang ini tidak terdapat halaman
umbaran <span> </span>sehingga dalam pemeliharaan
sistem ini ayam-ayam selalu terkurung sepanjang hari di dalam kandang. Litter
yang baik harus dapat memenuhi beberapa kriteria yakni: memiliki daya serap
yang tinggi, lembut sehingga tidak menyebabkan kerusakan dada, mempertahankan kehangatan,
menyerap panas, dan menyeragamkan temperatur dalam kandang (Prayitno dan
Yuwono, 1997). <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Litter m</span>erupakan
sistem kandang pemeliharaan unggas dengan<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>lantai
kandang ditutup oleh bahan penutup lantai seperti, sekam padi, serutan gergaji,
dan jerami padi (Rasyaf, 1994). Keuntungan sistem ini adalah biaya relatif
rendah, menghilangkan bau kotoran, jika litter kering maka pembuangan kotoran
lebih mudah dan dapat menahan panas didalam kandang. Kekurangannya adalah
penyebaran penyakit lebih mudah, Pengawasan kesehatan lewat kotoran sulit
diamati (Campa, 1994). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cage</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bangunan kandang berbentuk sangkar
berderet, menyerupai batere dan alasnya dibuat berlubang (bercelah). Keuntungan
sistem ini adalah tingkat produksi individual dan kesehatan masing-masing terkontrol,
memudahkan tata laksana, penyebaran penyakit tidak mudah. Kelemahannya adalah
biaya pembuatan semakin tinggi, ayam dapat kekurangan mineral, dan sering
banyak lalat (Rasyaf, 1994). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Panggung</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sistem ini biasanya dibuat diatas
kolam ikan. Bahan yang biasa digunakan untuk alas lantai adalah bambu yang
dipasang secara berderet agar ayam tidak terperosok.Kelebihannya adalah sisa
pakan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan, penyebaran penyakit relatif
rendah. Kekurangannya jika jarak pemasangan bambu untuk alas terlalu lebar,
akan dapat mengakibatkan ayam terperosok, biaya pembuatan relatif mahal
(Martono, 2006). </span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3. Pakan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam broiler sebagai bangsa unggas
umumnya tidak dapat membuat makanannya sendiri. Oleh sebab itu ia harus makan
dengan cara mengambil makanan yang layak baginya agar kebutuhan nutrisinya
dapat dipenuhi. Protein, asam amino, energi, vitamin, mineral harus dipenuhi
agar pertumbuhan yang cepat itu dapat terwujud tanpa menunggu fungsi- fungsi
tubuhnya secara normal. Dari semua unsur nutrisi itu kebutuhan energi bagi ayam
broiler sangat besar (Rasyaf, 1994). </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Suprijatna<em> et al</em>. (2005) pakan adalah campuran dari berbagai
macam bahan organik maupun anorganik untuk ternak yang berfungsi sebagai
pemenuhan kebutuhan zat-zat makanan dalam proses pertumbuhan. Ransum dapat
diartikan sebagai pakan tunggal atau campuran dari berbagai bahan pakan yang
diberikan pada ternak untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak selama 24 jam
baik diberikan sekaligus maupun sebagian (Lubis, 1992). Rasyaf (1994) menyatakan
ransum adalah kumpulan dari beberapa bahan pakan ternak yang telah disusun dan
diatur sedemikian rupa untuk 24 jam.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Ransum memiliki peran penting dalam kaitannya dengan aspek ekonomi yaitu
sebesar 65-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan (Fadilah, 2004).
Pemberian ransum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan,
pemeliharaan panas tubuh dan produksi (Suprijatna <em>et al</em>. 2005).<span> </span>Pakan yang diberikan harus memberikan zat
pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily
Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu
tersedia/tidak dibatasi). Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis
pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2
(dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari),
yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut
penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %.
Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.<span>
</span>Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion
Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi
total bobot ayam yang dipanen.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<b>Contoh perhitungan :</b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan
selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah : </div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify;">
Berat total
ayam hasil panen = 1000 x 2 = 2000 kg</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify;">
FCR = 3125 :
2000 = 1,6 </div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify;">
Semakin
rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan
pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Konsumsi pakan adalah kemampuan ternak dalam mengkonsumsi sejumlah ransum
yang digunakan dalam proses metabolisme tubuh (Anggorodi, 1985). Blakely dan
Blade (1998) menjelaskan bahwa tingkat konsumsi ransum akan mempengaruhi laju
pertumbuhan dan bobot akhir karena pembentukan bobot, bentuk dan komposisi
tubuh pada hakekatnya adalah akumulasi pakan yang dikonsumsi ke dalam tubuh
ternak. Kebutuhan ransum ayam broiler tergantung pada strain, aktivitas, umur,
besar ayam dan temperature( Ichwan , 2003). Faktor yang mempengaruhi konsumsi
pakan antara lain umur, nutrisi ransum, kesehatan, bobot badan, suhu dan
kelembaban serta kecepatan pertumbuhan (Wahju, 1997).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pakan pemula (starter) harus diberi
setelah ayam memperoleh minum, pada beberapa hari pertama pakan dapat diberi
dengan cara ditaburkan pada katon box DOC atau tempat pakan untuk anak ayam.
Sisa pakan harus dibuang tiap pagi dan jangan dibuang di litter karena akan
membahayakan kesehatan ayam. Pada 2 hari pertama gunakan air hangat bersuhu 16
sampai 20 <sup>0</sup>C. Untuk air minum larutkan 50 gram gula dan 2 gram
vitamin (dalam 1 liter air minum untuk 12 jam pertama) Perlu juga memakai meter
air agar dapat diketahui dengan pasti berapa banyak air yang digunakan pada 2
minggu pertama tempat minum dibersihkan 3 kali sehari setelah itu 2 kali sehari
(Anonimus, 2004). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada ayam broiler fase starter
kebutuhan energi adalah 3200 kcal/kg dengan kebutuhan asam amino methionin
0,38%. Sedangkan pada finisher kebutuhan energi sama tetapi kebutuhan protein
berkurang dan kebutuhan asam amino methionin juga berkurang menjadi 0,32% (NRC.
1994). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor yang dapat mempengaruhi
ransum pada ayam broiler, diantaranya yaitu temperatur lingkungan, kesehatan
ayam, tingkat energi ransum yang diberikan sistem pemberian makanan pada ayam,
jenis kelamin ayam dan genetik ayam (Rasyaf, 1994). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk fisik ransum yang diberikan
pada ayam broiler ada tiga bentuk fisik ransum yang diberikan yaitu bentuk
halus seperti tepung (mesh) yang didalamnya merupakan campuran berbagai bahan
makanan yang telah diramu dalam suatu sistem formula. Ransum berbentuk butiran
lengkap atau pellet yang didasarkan pada sifat ayam broiler yang memang gemar
sekali makanan-makanan butiran dan ransum bentuk butiran pecah atau crumble
yang berbentuk butiran tetapi kecil-kecil (Rasyaf, 1994). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut
Bambang (1995) kualitas pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase
starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu):</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span> </span>Kualitas
pakan fase starter adalah terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar
4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span> </span>Kualitas
pakan fase finisher adalah terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat
kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energy (ME) 2900-3400
Kcal.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Tabel 4. Kebutuhan Nutrisi Pakan Ayam Broiler pada Periode <em>Starter</em>
dan Periode <em>Finisher</em> (NRC, 1994)</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border: 1pt solid windowtext; margin-left: 26.1pt; width: 469px;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 104pt;" valign="top" width="139">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nutrisi</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Periode ”Starter”</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Periode ”Finisher”</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 104pt;" valign="top" width="139">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Protein (%)</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">23,00%</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">20,00%</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 104pt;" valign="top" width="139">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Energi Metabolis (kkal/ kg)</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2800-3200</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2900-3200</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 104pt;" valign="top" width="139">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalsium (%)</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1,00</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">0,90</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 104pt;" valign="top" width="139">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fosfor (%)</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">0,45</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in; width: 123.75pt;" valign="top" width="165">
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.4. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manajemen Pemeliharaan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemeliharaan ayam daging ditujukan
untuk mencapai beberapa sasaran yaitu tingkat kematian serendah mungkin,
kesehatan ternak baik, berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya
alih makanan baik (hemat). Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal
pokok yang </span><span class="nw"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">perlu dipertimbangkan
sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span class="nw">pedaging
yaitu perkandangan dan peralatan serta persiapannya,</span> <span class="nw">pemeliharaan
masa awal dan akhir, pemberian pakan, pencegahan dan</span> <span class="nw">pemberantasan
penyakit dan pengelolaan (Suyoto, 1983).</span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span class="nw">Ayam broiler atau ayam daging dipelihara selama kurang lebih 6</span> <span class="nw">sampai 7 minggu. Ayam ini tidak dimaksudkan untuk produksi telur,
tetapi</span> <span class="nw">diharapkan dagingnya. Sampai umur 5 minggu
beratnya kira-kira sama</span> <span class="nw">dengan ayam telur dewasa yaitu
kurang lebih 1,5 kg. Cara pemeliharaan</span> <span class="nw">ayam daging hampir
sama dengan ayam telur dari periode starter sampai</span> <span class="nw">grower
(Jahja, 2000).</span> </div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span class="nw">Pemeliharaan dilakukan dengan pembersihan secara tuntas</span> <span class="nw">terhadap kandang dan peralatan yang akan dipakai didalamnya, baik</span>
<span class="nw">tempat makanan, tempat minuman,</span><span class="ff5">brooder</span><span class="nw">, alat pelingkan dan lain-lain.</span> <span class="nw">Terutama pada
kandang lama yang sudah dipakai, sisa-sisa dari ternak</span> <span class="nw">yang
lama, baik kotoran, bahan-bahan yang tercecer harus dibersihkan</span> <span class="nw">secara tuntas sehingga tidak ada yang tertinggal, sebab setiap butir
sisa</span> <span class="nw">dari kawanan ayam yang lama akan ada kemungkinan
akan menularkan</span> <span class="nw">sesuatu penyakit kepada kawanan
berikutnya. Pembersih dilakukan</span> <span class="nw">dengan air dan bahan
pencuci (sabun atau detergen) (Suyoto, 1983).</span> </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
Kebersihan
lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis
sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat
berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik
yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak
supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang
bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.</div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span class="nw">Teknis pemeliharaan ayam broiler yang baik menurut (Anonimus,</span> <span class="nw">2009), yaitu minggu pertama (hari ke-1 sampai ke-7). DOC dipindahkan</span>
<span class="nw">ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang
ditambah</span> <span class="nw">gula untuk mengganti energi yang hilang selama
transportasi. Pakan</span> <span class="nw">dapat diberikan dengan kebutuhan per
ekor 13 gram atau 1,3 kg untuk</span> <span class="nw">100 ekor ayam. Jumlah
tersebut adalah kebutuhan minimal, pada</span> <span class="nw">prakteknya
pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal</span> <span class="nw">pemeliharaan
berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).</span> </div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span class="nw">Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen sudah diberi air munum.</span> <span class="nw">Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4. Minggu Kedua (hari</span>
<span class="nw">ke-8 sampai ke-14). Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan</span>
<span class="nw">pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan.
Pemanas</span> <span class="nw">sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan
untuk minggu kedua</span> <span class="nw">adalah 33 gram per ekor atau 3,3 kg
untuk 100 ekor ayam.</span> </div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span class="nw">Minggu Ketiga (hari ke-15 sampai ke-21). Pemanas sudah dapat</span> <span class="nw">dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah</span>
<span class="nw">48 gram per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur
21</span> <span class="nw">hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan
vaksin ND strain</span> <span class="nw">Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Jika menggunakan air minum,</span> <span class="nw">sebaiknya ayam tidak diberi
air minum untuk beberapa saat lebih dahulu,</span> <span class="nw">agar ayam
benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air</span> <span class="nw">mengandung
vaksin sebanyak-banyaknya.</span> </div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span class="nw">Minggu Keempat (hari ke-22 sampai ke-28). Pemanas sudah tidak</span> <span class="nw">diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada
umur</span> <span class="nw">28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk
mengontrol tingkat</span> <span class="nw">pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang
normal mempunyai berat badan</span> <span class="nw">minimal 1,25 kg. Kebutuhan
pakan adalah 65 gram per ekor atau 6,5 kg</span> untuk 100 ekor ayam. Kontrol
terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan
terhadap penyakit. </div>
<div class="pj" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
Minggu
Kelima (hari ke-29 sampai ke-35). Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan
adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah
tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga
lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gram per ekor atau 8,8 kg untuk
100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam.
Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 sampai 2 kg. Dengan bobot
tersebut, ayam sudah dapat dipanen. <span> </span>Maka
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pakan hingga berumur 5 minggu adalah 24,7 kg
untuk 100 ekor ayam.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Minggu Keenam (hari ke-36 sampai
ke-42). Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka
kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini
dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut
Bambang (1995) untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu
fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu):</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span> </span>Kuantitas
pakan fase starter adalah terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu
minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari)
43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu
ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan
tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span> </span>Kuantitas
pakan fase finisher adalah terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:
minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari)
129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu
ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor
pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua)
fase yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span> </span>Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan
air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari)
1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor,
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari)
7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu
adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama
hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya.
Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span> </span>Fase finisher (umur 30-57 hari),
terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5
liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu
ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1
liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4
liter/hari/ekor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara
Pemberian Pakan:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
anak ayam umur 1 - 6 hari (kutuk), pakan ditabur atau sediakan pada wadah yang
mudah terjangkau, jenis pakan yang dipakai adalah ransum ayam ras starter
(pakan komersial).</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam
umur 7 hari s/d 1 bulan dapat diberikan pakan campuran yaitu pakan ayam ras
starter dicampur dengan katul dan dedak halus, dengan perbandingan 1: 1 atau
jagung giling dan katul dengan perbandingan 2 : 1 dan dapat di tambah protein
hewani.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam
umur 2-4 bulan dan seterusnya, diberikan pakan campuran, dedak halus, jagung
giling, dan pakan komersil dengan perbandingan 3:1:1 dan dapat di tambahan
gabah, gaplek dan tepung ikan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.5. </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 150%;">1. Vaksinasi </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam
untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo.
Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain
B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air
minum.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Vaksin adalah mikroorganisme
penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat
immunogenik. Immunogenik artinya dapat merangsang pembentukan kekebalan.
Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh ternak dengan tujuan
supaya ternak tersebut kebal terhadap penyakit yang disebabkan organisme
tersebut. Vaksin ada dua macam, yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin
aktif adalah vaksin yang mikroorganismenya masih aktif atau masih hidup.
Biasanya vaksin aktif berbentuk sediaan kering beku, contoh: MEDIVAC ND LA
SOTA, MEDIVAC ND-IB dan MEDIVAC GUMBORO A. Vaksin inaktif adalah vaksin yang
mikroorganismenya telah dimatikan. Biasanya berbentuk sediaan emulsi atau
suspensi, contoh: MEDIVAC ND-EDS EMULSION, MEDIVAC CORYZA B (Jahja, 2000). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pelaksanaan Kegiatan vaksinasi dapat
dilakukan dengan cara membagi ayam menjadi 2 kelompok besar dalam sekatan. Ayam
kemudian digiring ke dalam 2 sekatan yang terbentuk. Vaksinasi dilakukan mulai
dari pen terakhir hingga pen pertama. Ayam yang telah divaksinasi diletakan
diluar sekatan hingga kemungkinan terjadinya pengulangan vaksinasi dapat
diminimalisir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberian vaksin dapat dilakukan
dengan beberapa cara, seperti tetes mata, hidung, mulut (cekok), atau melalui
air minum. Vaksinasi harus dilakukan dengan benar sehingga tidak menyakiti,
unggas dan mempercepat proses vaksinasi, dan tidak meninggalkan sisa sampah
dari peralatan vaksinasi seperti suntikan, sarung tangan, masker maupun sisa
vaksin yang digunakan (botol vaksin). Unggas yang divaksin harus benar- benar
dalam keadaan sehat tidak dalam kondisi sakit maupun stress sehingga akan
mendapatkan hasil yang maksimal dan tidak terjadi kematian dalam proses
vaksinasi. Tata cara vaksinasi harus ditempat yang teduh, bersih, vaksin tidak
dalam kondisi sakit maupun stress sehingga tidak merusak vaksin. Program
vaksinasi untuk unggas, harus disesuaikan dengan umur dari unggas tersebut dan
harus berhati-hati dalam memvaksin karena sangat sensitif terhadap jarum suntik
dan dapat menimbulkan stress dan kematian mendadak (Jahja, 2000). </span></div>
<ol start="2" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyakit dan pencegahannya</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 31.55pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>
</span>Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetelo
(Newcastle Disease/ND)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: 22.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertama
kali ditemukan oleh Kraneveld di Jakarta (1926). Setahun kemudian, virus tetelo
ditemukan juga di Newcastle (Inggris). Sejak saat itu, penyakit ini dikenal sebagai
newcastle disease (NCD) dan ditemukan di berbagai penjuru dunia. Di India,
penyakit ini dikenal dengan nama aanikhet. Penyakit ini merupakan suatu infeksi
viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disebabkan virus Paramyxo yang
bersifat menggumpalkan sel darah</span><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan biasanya dikualifikasikan
menjadi: </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Velogenik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mesogenic</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lentogenik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tipe Velogenik yaitu <strong>Strain yang
sangat berbahaya</strong> atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle
Disease (VVND) Tipe Velogenic ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan
hingga 100%.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tipe </span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mesogenic Kematian tipe
mesogenic pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami
kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakan gejala seperti gangguan
pernapasan dan saraf.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tipe </span></strong><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">L</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">entogenik
merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat
menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi
jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan
pernapasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus ini tidak
akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">G</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ejala:
ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada
tempat yang hangat, ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi
ngorok, lesu, mata ngantuk,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Jengger dan kepala kebiruan,
kornea menjadi keruh, sayap turun</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, tinja encer kehijauan kadang berdarah. Setelah 1 sampai 2
hari muncul gejala (tortikolis) syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan kepala
ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan,
maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang </span><span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">atau
dengan melakukan vaksinasi melalui tetes mata atau hidung pada anak ayam umur
3-4 hari, umur 3 minggu dan setiap 3 bulan secara teratur, peralatan dan
kandang dijaga supaya tetap bersih.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span class="fullpost">Vaksinasi
pertama ayam umur 3-4 hari dengan vaksin Bl, diulangi setelah 3 minggu dengan
vaksin Lasota dan kemudian setiap 3 bulan.</span> D</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">an dijaga agar lantai kandang tetap
kering. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengendalian: (1) menjaga kebersihan
lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo,
ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah
tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta
melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></span><span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyakit
cacar ayam</span></span><span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: 22.45pt;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan
memberikan vaksinasi, mencungkil kutil-kutil dengan gunting dan diolesi dengan
yodium tintur, atau obat anti infeksi dan cuci hamakan kandang.</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
<span class="fullpost"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gumboro
(Infectious Bursal Disease/IBD)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: 22.45pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyakit gumboro (Infectious Bursal Disease / IBD) ini ditemukan
tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit Gumboro </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">merupakan penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayam yang terkena penyakit Gumboro akan menunjukkan gejala seperti
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hilangnya nafsu makan, </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>gangguan saraf, merejan, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">suka bergerak tidak teratur,</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> diare, tubuh gemetar, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">peradangan disekitar dubur,</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sering menyerang pada umur 36 minggu.
Dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Penyakit Gumboro menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian
fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada
kerusakan yang parah, antibodi ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang
system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam.<br />
Penyakit Gumboro sendiri sebenarnya memang tidak menyebabkan kematian secara
langsung pada ayam, tetapi karena adanya infeksi sekunder yang mengikutinya
akan menyebabkan kematian dengan cepat karena virus Avibirnavirus bersifat
imunosupresif yang menyebabkan kekebalan tubuhnya tidak bekerja sehingga
memudahkan kawanan ayam yang diserang oleh virus dan infeksi sekunder oleh
bakteri. penyakit Gumboro merupakan penyakit yang dapat merusak morfologi dan
fungsi organ limfoid primer, terutama bursa fabricius. Rusaknya bursa fabricius
akan mengakibatkan suboptimalnya pembentukan antibodi terhadap berbagai program
vaksinasi, sehingga kepekaan terhadap berbagai agen penyakit menjadi
meningkat.. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak
ayam umur 3–6 minggu.<br />
Penularan penyakit Gumboro atau IBD dapat melalui kontak langsung antara ayam
yang muda dengan ayam yang sakit atau terinfeksi pada peternakan yang mempunyai
ayam berbagai umur dapat mengakibatkan infeksi ini terus menyebar dan sangat
sulit dikendalikan. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak
langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Peralatan, kandang, air minum dan pakaian petugas yang
terkontaminasi Gumboro dapat juga memperparah kejadian penyakit tersebut.
Penyakit Gumboro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam yanng sudah
sembuh tidak menjadi carrier.<br />
Penanggulangan Gumboro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
vaksinasi, dan menjaga kebersihan lingkungan kandang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tips yang
dapat digunakan untuk disinfeksi kandang ayam yang pernah tercemar virus
gumboro. Disarankan penggunaan formalin 10 % (1 bagian formalin 38 % dicampur
ke dalam 9 bagian air) atau dengan 0,25% larutan soda api (2,5 gram soda api
kedalam 1 liter air).<br />
Pengobatan Gumboro dapat dengan pemberian obat-obat untuk gumboro, juga ada
obat tradisional dengan penggunaan daun teh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyakit
Ngorok (Chronic Respiratory Disease)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Merupakan infeksi saluran pernapasan
yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Gejala yang nampak
adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat
bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan
diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan
melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
ayam broiler atau ayam pedaging penyakit CRD masih menduduki posisi
pertama (yang sering menyerang ayam pedaging).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berikut
urutan penyakit yang sering menyerang ayam pedaging:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">CRD komplek 20.32%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">CRD 19.36%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.muksin.com/2009/05/penyakit-bakteri-ecoli-omfalitis-koriza.html" target="_blank">Korisa</a> 17.97%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Colibacillosis 14.12%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gumboro 8.24 %</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Koksi 4.49%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ND 3.85%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Leucocytozoonosis 3.21%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kolera 2.14 %</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AI
2.03%</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi kesimpulan
dari data di atas bahwa penyakit CRD kompleks sangat berbahaya pada ayam dewasa
tidak sampai menimbulkan kematian yang terlihat secara signifikan. walaupun
kadar kesakitan terhadap ayam tersebut sangat tinggi.<br />
<br />
Apabila sudah terlihat gejala dari penyakit ngorok maka segera mungkin untuk
ditangani karena dikhawatirkan penyakit E.coli akan masuk kedalam tubuh ayam dan
menjangkit secara perlahan dan akan terjadilah penyakit yang sangat berbahaya
yang di sebut dengan <b><u>CRD komplek.</u></b> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan dalam
penggunaan obat, sangat di anjurkan sekali bahwa setiap 4 periode pemeliharaan,
pemakaian obat-obatan atau antibiotik harus di lakukan penggantian, maksudnya
untuk mencegah terjadinya resistensi obat pada ayam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berak
Kapur (Pullorum)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disebut penyakit berak kapur karena
gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna
putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella
pullorum (Anonimus, 2009). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kematian dapat terjadi pada hari
ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat
memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan
dengan perbaikan sanitasi kandang. Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan
penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak
disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek.
Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu
panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang
disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan
sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik (Anonimus, 2009). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pullorum
merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau
berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas
yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini
juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung
liar.<br />
<br />
<span>Etiologi</span><br />
Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan
bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun.<br />
Kejadian penyakit. Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular
yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi
angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka
morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka
mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara penularan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penularan
penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu:<br />
-Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur.<br />
-Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis
sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung
dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai
kandang yang terkontaminasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gejala klinis </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nafsu makan menurun<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Feses (kotoran) kotoran berwarna putih
seperti kapur<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kotorannya menempel di sekitar dubur
berwarna putih<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kloaka akan menjadi putih karena feses
yang telah kering<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jengger berwarna keabuan<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mata menutup dan nafsu makan turun<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Badan anak ayam menjadi lemas<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sayap menggantung dan kusam<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lumpuh karena arthritis<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suka bergerombol<span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diagnosis</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus
maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang
sudah sembuh dapat diidentifikasi dengan penggumpalan darah secara cepat (rapid
whole blood plate aglutination test).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengobatan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon,
coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini
hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan
infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk
menghilangkan karier yang bersifat kronis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pencegahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
oleh para peternak ayam adalah :</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Menjaga kebersihan lingkungan hidup ayam.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Menjaga kebersihan kandang dengan cara disucihamakan dengan
menggunakan larutan kaporit ( takaran 1 : 1.000 ).</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pengapuran kandang.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pembuangan kotoran ayam jauh dari lokasi peternakan.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Perlindungan dari serangan berbagai macam hewan liar.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pengkarantinaan ayam yang terserang penyakit.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pemusnahan bangkai ayam ( dibakar
atau dipendam ). </span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ayam yang dibeli dari distributor
penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum.</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Melakukan desinfeksi pada kandang
dengan formaldehyde 40%.</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya,
sedangkan ayam yang parah dimusnahkan.</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berak darah (Coccidiosis)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">G</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ejala:
tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam
menggigil kedinginan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">P</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">engendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan
Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet
dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span>7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.vet-klinik.com/Perunggasan/Pasteurellosis-Kolera-unggas.html">Pasteurellosis<span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"> (</span>Kolera<span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span>unggas<span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">)</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: 22.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kholera atau dikenal juga dengan nama <em>fowl
cholera, avian pasteurellosis</em> dan<em> avian hemorrhagic septicaemia</em>
merupakan salah satu penyakit infeksius yang banyak menyebabkan masalah di
peternakan ayam dan kalkun. Kholera merupakan penyakit bakterial yang umum
ditemukan pada peternakan kecil di Asia. Mortalitas dapat mencapai 80% terutama
pada musim penghujan. Penyakit ini biasanya menyerang ayam diatas 6 minggu
ditandai dengan adanya peningkatan angka kematian yang mendadak dan tidak
terduga. Kholera banyak ditemukan pada ayam yang stress akibat sanitasi yang
jelek, malnutrisi, kandang terlalu padat, dan adanya penyakit lain. Kalkun
lebih rentan terhadap penyakit ini dibandingkan dengan ayam, dan ayam yang tua
lebih rentan dibanding yang masih muda. Mengingat tingkat kerentanan dan
pengelolaan peternakan, kasus kholera di Indonesia lebih banyak ditemukan pada
ayam petelur dibandingkan dengan ayam pedaging. Hal ini terkait dengan masa
pemeliharaan ayam pedaging yang cukup pendek, serta kebiasaan peternak yang
akan memanen ayamnya lebih cepat apabila ditemukan kasus penyakit untuk mencegah
kerugian yang besar. Kholera disebabkan oleh <em>Pasteurella multocida,</em>
bakteri gram negatif yang ditemukan oleh Louis Pasteur pada tahun 1880-an. <em>P.
multocida</em> sangat rentan terhadap disinfektan biasa, sinar matahari dan
panas. Akan tetapi masih bisa bertahan sekitar 1 bulan di kotoran, 3 bulan di
karkas dan antara 2-3 bulan di tanah yang lembab. Infeksi dapat terjadi melalui
rute mulut dan saluran pernafasan.<br />
Kholera dapat masuk ke peternakan melalui burung, tikus, orang atau peralatan
yang pernah kontak dengan penyakit. Penyebaran antar flok dapat disebabkan oleh
minuman yang terkontaminasi, kotoran dan discharge hidung. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify; text-indent: 22.45pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada kasus yang akut, kematian ayam
merupakan gejala pertama yang nampak. Demam, turunnya konsumsi pakan, discharge
dari mulut, diare dan gejala pernafasan dapat pula terlihat. Gejala lain
termasuk sianosis dan pembengkakan jengger. Ayam yang bertahan hidup menjadi
kronis atau dapat pula sembuh, sedangkan yang lain bisa mati karena dehidrasi.
Pada kasus lebih lanjut, ayam akan menunjukan gejala penurunan berat badan dan
pincang karena infeksi pada persendian.<br />
Pada awal kasus angka kematian berkisar antara 5-15% bahkan bisa lebih tinggi
apabila terjadi bersamaan denga kasus penyakit lain. Angka kematian akan
menurun sampai 2-5% ketika kasusnya menjadi kronis. Ayam yang tertular secara
kronis dapat mati, tetap tertular dalam jangka waktu yang panjang atau sembuh.
Persentase yang tinggi dari ayam di dalam flok akan menjadi carriers walaupun
terlihat normal atau sehat dan merupakan sumber utama penularan. Penyebaran P
multocida didalam flok terjadi melalui eksresi dari mulut, hidung, dan
konjungtiva unggas yang sakit dan kemudian mengkontaminasi lingkungan. Selain
dari ayam yang selamat dari bentuk akut, kasus kronis ditemukan pada ayam yang
tertular agen yang tidak terlalu ganas.<br />
Ayam yang tertular secara kronis akan mengeluarkan agen penyakit sepanjang
hidupnya. <em>P. multocida</em> dapat ditemukan dalam semua jaringan pada
unggas yang mati dengan gejala septicemia, sehingga praktek kanibalisme juga
merupakan faktor penyebaran yang sangat penting bagi penyakit ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diagnosa</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Diagnosa positif hanya dapat dilakukan apabila dilakukan isolasi serta
identifikasi <em>P. Multocida</em> di laboratorium. Diagnosa tentatif bisa
dilakukan berdasarkan sejarah, gejala klinis dan patologi anatomi. Walaupun
sejarah dan gejala klinis menunjukan kemungkinan ditemukannya kholera, agen
penyebab sebaiknya tetap diisolasi sehinga isolat dapat diuji untuk tingkat
kepekaannya terhadap antibiotik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pencegahan</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Pencegahan terbaik adalah melalui penerapan biosecuriti yang baik, kontrol
rodensia, dan hygiene peternakan. Selain itu sebagai alat pencegahan, bacterin
dapat digunakan pada umur 8 dan 12 minggu serta vaksin pada umur 6 minggu. Semua
langkah dasar dari program biosekuriti diperlukan untuk mencegah masuknya
penyakit. Orang sebagai sumber penularan yang paling dominan harus dikontrol
dengan baik. Hanya orang-orang yang perlu masuk kandang saja yang bisa masuk
kedalam kandang dan inipun harus melalu prosedur pencucian tangan dengan sabun dan
kalau memang memungkinkan untuk selalu memakai pakaian kandang yang baru dan
sepatu boot yang bersih. Program sanitasi yang baik untuk kandang dan peralatan
juga sangat penting, terutama ke</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">t</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ika persiapan memasukan unggas baru. Hal
yang paling penting adalah pembersihan dan disinfeksi peralatan pakan dan
minum. Pengawasan yang ketat untuk tiap pemasukan pakan, peralatan kandang dan
juga orang sangat diperlukan untuk mencegah masuknya kholera.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berikut
hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kasus kholera:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ayam yang sakit dan mati di pisahkan dari ayam yang sehat
untuk kemudian di musnahkan (disposal yang baik)</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Apabila wabah telah terjadi, dilakukan depopulasi,
pembersihan dan desinfeksi kandang serta peralatan kandang</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Jeda waktu antara ayam tua yang di afkir dan penggantinya</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kontrol rodensia dan hama lainnya</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sumber air minum yang aman dan bersih</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Mencegah kontak antara ayam dengan hewan lain dan burung
liar</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bacterin dan vaksinasi</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pengobatan Jenis sulfa dan antibiotik (sulfadimethoxine,
sulfaquinoxaline, sulfamethazine, sulfaquinoxalene, penicillin, tetracycline,
erythromycin, streptomycin).</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggunaan vaksin atau bacterin</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Vaksinasi dapat
dilakukan untuk mencegah penyakit ini, akan tetapi perlu diingat bahwa
vaksinasi hanya merupakan alat pencegahan bagi peternakan yang berisiko tinggi
terkena kholera karena berdekatan dengan peternakan tertular. Vaksinasi kholera
sendiri sebenarnya mempunyai risiko, sebagai contoh: vaksin hidup walaupun akan
memberikan pertahanan juga akan menghasilkan efek samping yang tidak
diharapkan. <em>Bacterin killed</em>, akan memberikan hasil tingkat antibodi
yang baik, tetapi hanya spesifik untuk strain yang digunakan.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengobatan</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pengobatan untuk
kholera sebaiknya dijadikan alternatif terakhir. Pengobatan hanya efektif
apabila dilakukan pada awal-awal kasus sebelum terlalu banyak ayam yang tertular
dan penyakit menjadi kronis. Walaupun pengobatan dapat mengurangi dampak dari
wabah, ayam tertular dapat saja kambuh lagi apabila pengobatan dihentikan.
Sehingga pengobatan perlu diperpanjang dengan penambahan obat ke pakan dan
minuman. Perlu diingat bahwa penggunaan antibiotik atau sulfa harus berdasarkan
hasil tes sensitifitas terhadap agen yang diisolasi dari lokasi kasus.
Pengobatan dapat mengurangi angka kematian dan mempertahankan tingkat produksi.
Akan tetepi apabila infeksi kronis sudah ditemukan, keuntungan pengobatan sangat
sulit untuk dapat dilihat. Sulfaquinoxaline sodium dalam pakan atau air minum
biasanya dapat mengontrol angka kematian, begitu pula halnya dengan
sulfamethazine dan sulfadimethoxine. Penggunaan tetracycline dosis tinggi dalam
pakan (0.04%), air minum atau injeksi dapat pula bermanfaat untuk pengobatan.
Penicillin efektif digunakan untuk infeksi yang resisten terhadap sulfa. Perlu
diperhatikan bahwa pengobatan dengan sulfa akan menghasilkan residu di daging
dan telur. Antibiotik dapat digunakan dengan menggunakan dengan dosis yang
lebih tinggi dan jangka waktu yang cukup panjang untuk menghentikan wabah.
Mengingat adanya efek samping residu yang tidak diharapkan, semua pengobatan
sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter hewan yang dapat menilai efektifitas
dan keamanan dari penggunaan sulfa dan antibiotik ini.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>8)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sindrom Kerdil Ayam </span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Masih kerap
terdengar bila kita melakukan kunjungan lapangan ke peternak – peternak ayam
pedaging (broiler), adanya keluhan mengenai ketidak – seragaman ayam yang
dipeliharanya. Menurut penuturan mereka, pada saat doc tiba kondisinya
terlihat seragam, tetapi setelah ayam mulai menginjak usia di atas 14 hari,
baru terlihat adanya ayam yang terlambat pertumbuhannya.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.55pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pertumbuhan yang
tidak seragam pada ayam broiler memang banyak penyebabnya seperti :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Doc berasal dari Bibit Muda atau Bibit Tua Sekali</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Multi strain dalam satu flock / kandang</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Kurang tempat pakan dan tempat minum</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Kepadatan ayam di kandang yang terlalu tinggi</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penyakit infectious seperti Coccidiosis</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Sindroma Kekerdilan pada Broiler ( <em>Runting and
Stunting Syndrome</em> )</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pada umumnya para
peternak berpendapat bahwa beberapa penyebab yang menyebabkan ayamnya tidak
seragam seperti karena doc, multistrain dalam satu kandang, kurang peralatan
makan dan minum, kepadatan ayam dalam kandang dan penyakit coccidiosis, mereka
sudah dapat mengatasinya di lapangan. Tetapi untuk sindroma kekerdilan
atau <em>runting and stunting syndrome</em>, para peternak masih meraba-raba
penyebabnya, karena kejadian di lapangan kadang ada dan kadang tidak
ada<span> </span>atau hilang dengan sendirinya. </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sindroma
Kekerdilan pada Broiler mempunyai berbagai ragam nama lain seperti :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Malabsorption Syndrome</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Stunting Syndrome</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Reovirus Malabsorption</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pale Bird Syndrome</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Helicopter Disease</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Brittle – bone Disease</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sindroma
kekerdilan didefinisikan sebagai : Sekelompok ayam (umumnya terjadi 5-40%
populasi ) yang mengalami laju pertumbuhan yang kurang pada kisaran usia 4-14
hari. Dimana setelah pada awalnya pertumbuhan tertekan, kemudian
kembali normal, tetapi tetap lebih kecil dari yang normal. </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bila kondisi di
atas dialami peternak broiler maka beberapa kerugian sudah nampak di depan mata
seperti : tingginya ayam culling; tingginya FCR; rataan berat badan di bawah
standar; berat badan yang sangat bervariasi, hal mana akan menjadi masalah bila
ada kontrak dengan “slaughter house” / rumah potong ayam; masalah dengan
penjualan karena banyaknya ayam yang kecil. </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pertanyaannya
adalah apakah kejadian kekerdilan pada broiler ini hanya merupakan sindroma
saja ataukah merupakan penyakit yang sangat banyak penyebabnya ? / <em>Multifactorial
Causative Disease ?</em></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Beberapa ahli
penyakit ayam menyatakan bahwa <em>runting and stunting syndrome</em> terdiri
atas tiga bentuk yaitu Enteritic; Pancreatic dan Proventricular (yang mana hal
tersebut lebih didasarkan kepada organ yang diserangnya), yang paling penting
sindroma kekerdilan ini merupakan sindroma penyakit yang disebabkan oleh
banyak faktor. </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENYEBAB SINDROMA KEKERDILAN
</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ada beberapa
faktor yang menjadi penyebabnya yaitu :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penyebab berasal dari Pembibitan</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penyebab berasal dari Penetasan / Hatchery</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penyebab berasal dari Manajemen Produksi</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penyebab berasal dari Pakan / Nutrisi</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penyebab berasal dari Lingkungan</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penyebab berasal Penyakit </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></strong><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyebab berasal
dari Pembibitan.</span></strong></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Beberapa hal yang
berasal dari Pembibitan yang dapat menyebabkan doc yang dihasilkan
mengalami sindroma kekerdilan antara lain :</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Telur tetas kecil (telur tetas yang berasal dari usia induk
< 35 minggu dan atau biasanya pada saat puncak produksi)</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Maternal antibodi Reo-virus yang diturunkan rendah, padahal
DOC perlu Maternal Antibodi yang tinggi</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Akan lebih parah apabila induknya positif <em>Salmonella
enteritidis</em></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Walaupun demikian kekerdilan bukan merupakan penyakit
yang diturunkan</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></strong><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyebab berasal
dari Penetasan / Hatchery.</span></strong></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Beberapa hal yang
berasal dari Penetasan / Hatchery yang dapat menyebabkan doc yang dihasilkan
mengalami sindroma kekerdilan antara lain :</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Waktu koleksi telur tetas yang terlalu lama</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tidak dilakukannya grading telur tetas yang akan dimasukkan
ke mesin tetas</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bercampurnya telur tetas yang berasal dari usia induk yang
sangat jauh berbeda</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Terlalu lama proses penanganan di ruang seleksi sehingga
doc mengalami stress </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kurang representatifnya alat angkut doc (<em>chick van</em>)
dari Hatchery ke Peternak / kandang pemeliharaan.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyebab berasal
dari Manajemen Produksi</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Manajemen Produksi
juga dapat menjadi penyebab terjadinya sindroma kekerdilan seperti :</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Biosecurity yang buruk</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Farm terdiri dari beberapa usia (multi ages)</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Kurang baiknya kualitas doc yang dipelihara</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Penanganan doc yang kurang baik terutama waktu
periode brooding</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> Cara pemberian, kualitas dan kuantitas pakan yang
diberikan tidak benar </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></strong><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyebab berasal
dari Pakan / Nutrisi</span></strong></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kandungan yang
terdapat pada pakan jika kurang atau berlebihan kadang menimbulkan pertumbuhan
yang kurang baik bagi ayam yang dipelihara misalnya </span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Gejala sering seperti ayam yang terserang mycotoxicosis,
khususnya Aflatoxicosis</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penggunaan Bungkil Kacang Kedelai yang berkualitas rendah</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penggunaan Canola Meal dan Protein Hewani lebih
daripada 8%</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tidak ada atau rendah kandungan Natrium (khusus di Asia)</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penggunaan vitamin yang kurang, khususnya pada pakan
Breeder.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></strong><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyebab berasal
dari Lingkungan.</span></strong></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 67.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Menempatkan ayam
pada kondisi lingkungan yang kurang kondusif akan juga mengakibatkan ayam
terkena sindroma kekerdilan, seperti :</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Lingkungan kandang yang bersuhu dan kelembaban terlalu
tinggi</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Liingkungan kandang yang terlalu padat populasi ayamnya dan
terdiri dari berbagai usia</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Lingkungan kandang merupakan daerah endemik penyakit yang
bersifat imunosupresif.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 67.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyebab berasal
dari Penyakit.</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ada beberapa
penyakit yang dapat memicu timbulnya sindroma kekerdilan, dimana penyakit
tersebut umumnya menimbulkan stress dan khususnya bersifat immunosupresif, seperti
:</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Infeksi Reo virus</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Infeksi Mareks Disease, hal ini dapat terjadi terutama di
Asia karena Broiler di Asia tidak divaksinasi</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Chicken Anemia Virus, vaksinasi tidak dilakukan di beberapa
negara</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">ALV – J, diduga ada korelasi positif dengan sindroma kekerdilan</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Infectious Bursal Disease / Gumboro, beberapa negara hanya
memakai strain klasik untuk vaksinasinya</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Avian Nephritis Virus</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Reaksi yang berlebihan dari vaksinasi ND dan IB </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyebab utama
yang paling berperanan adalah Reo virus dengan spesifikasi sebagai berikut :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Virus tidak
berselubung / amplop, tahan panas dan dapat hidup :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">pada 60<sup>0</sup> C selama 8 – 10 jam</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">pada 56<sup>0</sup> C selama 22 – 24 jam</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">pada 37<sup>0</sup> C selama 15 – 16 minggu</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">pada 22<sup>0</sup> C selama 48 – 51 minggu</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">pada 4<sup>0</sup> C selama lebih dari 3 tahun</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">pada - 63<sup>0</sup> C selama lebih dari 10 tahun</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">PENULARAN PENYAKIT</span></strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penularan dapat terjadi secara horizontal </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Melalui jalur respirasi </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penularan secara vertikal dengan suatu percobaan dengan
cara inokulasi induk usia 15 bulan, ternyata pada doc hasil tetasannya
(17 – 19 hari post inokulasi) mengandung virus reo </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">GEJALA KLINIS</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Biasanya mulai
terlihat pada usia 4 – 8 hari dengan ciri-ciri :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Malas bergerak</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bulu kusam</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Coprophagia (faeces / litter eating)</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bila di uji gula darahnya “ Hypoglycaemic ”</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Hanya sebagian populasi yang terkena dengan kategori :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">- 5 – 10 %
populasi dengan kategori RINGAN</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">- 10 – 30 %
populasi dengan kategori BURUK</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">- 30 % populasi
dengan kategori BENCANA </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Biasanya terlihat
pada usia 2 minggu :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bulu sekitar kepala dan leher tetap “ Yellow Heads”</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bulu primer sayap patah / dislokasi “ Helicopter Birds “ /
“ Stress Banding”</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tulang kering / betis berwarna pucat</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Jika diperiksa kotorannya masih utuh / makanan hanya lewat
saja.</span></h3>
<h3 style="margin: 0in 0in 5pt 31.5pt;">
<span style="font-size: 9pt; font-weight: normal;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">9) Colibacillosis </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Collibacillosis
adalah Penyakit infeksius pada unggas yang disebabkan oleh kuman <em>Echerichia
coli</em> yang pathogen / ganas baik secara primer maupun secara sekunder.
Colibacillosis pertama kali ditemukan pada tahun 1894, setelah itu banyak
kejadian-kejadian colibacillosis sehingga memperkaya dan saling melengkapi
mengenai penyakit ini baik kejadian di lapangan maupun penelitian di
laboratorium.</span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kuman pada umumnya
menular secara horizontal, dan secara garis besar dibagi menjadi 2 penyebab
utama yaitu :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari dalam</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">, yaitu yang berasal dari anak ayam / ayam
itu sendiri, seperti kejadian Radang pusar atau Omphalitis, Stress ataupun
Dehydrasi akibat perjalanan. Dalam saluran pencernaan ayam ada ≤ 10<sup>6</sup>
/gr, dimana 10 – 15 % adalah berpotensi menjadi pathogen / ganas.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari luar, </span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">yaitu yang berasal dari kontaminan
lingkungan sekitar / area kandang dan atau yang berasal dari bahan sapronak
yang tidak bersih misalnya kontaminan berasal dari pakan, air dan udara yang
tercemar <em>Escherichia coli</em> </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Walaupun
penyebabnya sama yaitu infeksi bakteri Escherichia coli, tetapi di lapangan
banyak dikenal berbagai macam penyakit yang merupakan berbagai bentuk
manifestasi akibat terinfeksi bakteri ini, diantaranya adalah :</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kematian Embrio / Omphalitis</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Air Sacculitis / Radang Kantung Hawa</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Colisepticemia/ Koliseptisemia</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Panophthalmitis</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Swolen Head Syndrome</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Coli Granuloma / Hjarres Diseases</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 12pt 31.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pencegahan</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Usahakan agar anak ayam yang dipelihara berasal dari
pembibitan yang bebas dari penyakit pernapasan seperti CRD, IB dan ND.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Jika anak ayam sudah terlanjur masuk di kandang, anak ayam
yang sudah terinfeksi dengan bakteri Escherichia coli agar diafkir</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Jalankan selalu prinsip water treatment / pengobatan air
secara efektif dan berkesinambungan, untuk menurunkan populasi bakteri dalam
air minum.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Perhatikan selalu ventilasi, agar ayam selalu mendapat
udara yang segar, bersih dan sehat</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Laksanakan biosecurity secara terpadu, agar kondisi farm
sesedikit mungkin mengandung kontaminan khususnya bakteri Escherichia coli.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Jaga selalu kekeringan litter kandang agar tidak terlalu
kering juga tidak terlalu basah, Untuk itu perlu diperhatikan selalu kepadatan
populasi agar kondisi kekeringan litter mudah untuk dikendalikan</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Spray ruang kandang setiap hari menggunakan campuran air
dengan BIODES-100, SEPTOCID atau GLUTAMAS sangat berguna disamping untuk
menjaga kelembaban juga mengurangi density bakteri di ruang kandang. </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bila ayam selalu terserang infeksi Escherichia coli yang
parah pada usia di atas tiga minggu, tidak ada salahnya lakukan penyuntikan doc
pada usia 4 hari pertama dengan antibiotika secara subkutan bisa dengan memakai
GENTIPRA atau HIPRASULFA – TS sesuai dengan dosis yang dianjurkan</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Alternatif vaksinasi inaktif kombinasi O2K1 dan O78K80,
dalam pelaksanaannya masih terjadi pro dan kontra akan efektifitas kegunaannya,
karena belum ada hasil yang sangat nyata</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Hal yang paling penting untuk dilakukan agar serangan
infeksi bakteri Escherichia coli tidak menjadikan ayam peliharaan menjadi
menderita adalah dengan cara menciptakan ayam senyaman mungkin tinggal dalam
kandangnya, dengan kata lain jangan sampai ayam mengalami stress, karena stress
merupakan pencetus utama ayam terserang infeksi bakteri ini. </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 31.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengobatan </span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kuman E. coli
kebanyakan sensitif / peka terhadap beberapa antibiotika seperti kelompok
aminoglukosida (NEOXIN), polipeptida (MOXACOL), tetrasiklin, Sulfonamida,
trimethoprim (COLIMAS) dan Quinolon (CIPROMAS, ENROMAS).</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Apabila
setelah diobati dengan berbagai antimikroba tidak terjadi perubahan
kearah penyembuhan, maka perlu dilakukan uji sensitivitas.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pencegahan dengan
menggunakan obat suntik Hiprasulfa – TS dan Gentipra, serta spray kandang
dengan desinfektan Biodes-100, Septocid dan Glutamas, maupun pengobatan
dengan menggunakan Neoxin, Moxacol, Colimas, Cipromas maupun Enromas, agar
diperhatikan benar cara dan dosis pemakaiannya dan dilaksanakan sesuai dengan
anjuran dari pembuatnya, agar mendapatkan efek pengobatan yang maksimal.</span></h3>
<h3 style="margin-top: 0in;">
<span style="font-size: 9pt; font-weight: normal;"> </span></h3>
<h3 style="margin: 0in 0in 5pt 58.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"><span>10)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">Pilek Pada Ayam</span><span style="font-weight: normal;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyakit pilek yang menyerang pada ayam</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> masuk ke dalam
kategori penyakit yang berbahaya dikarenakan penyakit ini dapat menular dengan
sangat cepat dan dapat menyerang ke semua jenis ayam. </span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ayam</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> yang </span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">menderita
penyakit pilek</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> pergerakannya berubah menjadi pasif. Gejala lain yang
muncul pada </span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">ayam yang terserang pilek</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> adalah nafsu
makannya menghilang, kepalanya bergoyang – goyang dan sering bersin – bersin.
Jika kondisi ini dibiarkan berlarut – larut, kondisi ayam akan semakin parah. <span class="fullpost">Dari lubang hidung dan kedua matanya akan keluar semacam cairan
yang pada akhirnya nanti dapat membuat hidung ayam tersumbat sehingga membuat
ayam menjadi susah bernafas.</span> </span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penyakit ayam</span></strong><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">
ini disebabkan oleh bakteri </span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">haemophilus galloinarum</span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">
dan dapat menyebar melalui makanan, minuman dan udara. Untuk mengatasi
penyebaran penyakit pilek ini, peternak ayam harus segera memindahkan ayam yang
sedang sakit ke kandang khusus untuk dikarantina.</span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">LANGKAH
PENGOBATAN</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Beberapa
obat yang dapat digunakan untuk mengobati </span></span><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">penyakit pilek pada ayam</span></strong><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> adalah </span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">neofet</span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">,
kapsul </span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">anti snot</span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> dan bubuk c</span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">oryuit</span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">.
Dosis pemakaian obat dan cara pemberian obat harus disesuaikan dengan petunjuk
yang ada dikemasan obat.</span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> <span class="fullpost">Selain itu, penyakit ini juga
dapat disembuhkan dengan cara menyuntikkan cairan </span><em>streptomycim</em><span class="fullpost"> berdosis 0,2 cc / suntikkan / hari. Proses penyuntikkan
berlangsung selama 5 hari dengan bagian tubuh ayam yang disuntik adalah leher
bagian belakang.</span> <span class="fullpost">Beberapa jenis obat yang biasa
dikonsumsi oleh manusia ditengarai juga dapat digunakan untuk mengobati ayam
yang sedang terserang penyakit pilek. Mereka adalah </span><em>refagan </em><span class="fullpost">dan </span><em>bodrex</em><span class="fullpost">. Caranya adalah
: satu tablet obat dilarutkan ke dalam 1 sendok air teh dan kemudian diminumkan
kepada ayam.</span></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">LANGKAH
PENCEGAHAN</span></strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 5pt 1in; text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pemberian
antibiotik (</span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">streptomycin </span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">dan </span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">sulfanilamida</span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">)
secara berkala dapat membantu mencegah ayam tidak mudah terserang pilek.
Vaksinasi (</span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">corryta naccin </span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">dan </span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">vaksin snot</span></em><span class="fullpost"><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">)
juga harus dilakukan ketika ayam masih berumur 2 minggu, 1 bulan, 3 bulan dan
menjelang usia dewasa.</span></span><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"></span></h3>
<ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
</ol>
<ul type="disc"><ol start="7" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tungau (kutuan)</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
</ol>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">G</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk
dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">P</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">engendalian: (1) sanitasi lingkungan
kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan
menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air
kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15%
yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi
atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine
sulfat atau Black leaf 40.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.6.
Mortalitas </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mortalitas
merupakan angka kematian dalam pemeliharaan ternak. Ada banyak hal yang berpengaruh
terhadap mortalitas dalam pemeliharaan unggas. Misalnya, adalah karena
penyakit, kekurangan pakan, kekurangan minum, temperatur, sanitasi, dan lain
sebagainya. Penyakit didefinisikan sebagai segala penyimpangan gejala dari
keadaan kesehatan yang normal. Tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit tergantung
dari jenis penyakit yang menyerang unggas. Dalam pemeliharaan petelur yang
berhasil, tingkat kematian 10 sampai 12% dianggap normal dalam satu tahun produksi.
Dalam kelompok pedaging, kematian maksimum per tahun normalnya adalah sekitar
4%. Setiap kematian yang melebihi angka tersebut harus dianggap sebagai kondisi
yang serius yang harus mendapat perhatian segera dari peternak yang bersangkutan
(Blakely and Bade, 1991).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut
Sidadolog (2001) ayam dewasa dan merpati mampu bertahan hidup tanpa makan selama
2 sampai 3 minggu. Kehilangan berat akibat kekurangan pakan (kelaparan) pada
merpati antara 38 sampai 42% dari berat badan semula, sedangkan pada ayam
setelah berpuasa selama 11 hari dan bebas minum, kehilangan berat 25% dari berat
semula. Pemberian pakan yang terkontrol dan teratur dapat menurunkan mortalitas
ayam dan daya hidup bertambah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecukupan
air minum pada ayam sangat penting diperhatikan. Ayam lebih baik mengalami
kelaparan daripada kehausan dan kehilangan air. Ayam akan mati apabila
kehilangan air 5 sampai 15% berat hidup. Kematian terjadi pada ayam akibat
kekurangan air dinyatakan sebagai berikut, ayam berumur 8 minggu selama 72 jam,
merpati dewasa selama 12 sampai 13 hari, ayam petelur selama 8 sampai 13 hari
dan ayam dewasa yang tidak bertelur sampai 32 hari. Pada periode starter, ayam broiler
yang dipelihara pada temperatur rendah (5 <sup>0</sup>C) terjadi kematian pada
4 minggu pertama sekitar 18%, karena secara nyata temperature tubuh terlalu
rendah di bawah soll wert (Sidadolog, 2001).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menekan angka kematian adalah mengontrol
kesehatan ayam, mengontrol kebersihan tempat pakan dan minum serta kandang,
melakukan vaksinasi secara teratur, memisahkan ayam yang terkena penyakit
dengan ayam yang sehat, dan memberikan pakan dan minum pada waktunya (Siregar
et al., 1980).</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.7
Analisis Hubungan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Usaha
perunggasan pada saat sekarang dan masa mendatang memiliki prospek yang cukup
baik. Hal ini karena produk unggas memiliki kemampuan produksi yang cepat dan
masal, produk daging dan telur disukai semua lapisan masyarakat dan didukung
oleh industri penunjang secara paripurna diantaranya industry pembibitan,
pabrik pakan, obat- obatan dan peralatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk mendirikan suatu peternakan
diperlukan adanya modal yang menurut Kadarson (1992) merupakan salah satu
faktor produksi yang disediakan, diolah dan dikontrol di dalam suatu perusahaan
agrobisnis maupun usaha tani yang masih sederhana. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan arah pemakainnya, modal
terbagi menjadi modal investasi dan modal operasional (Kadarson, 1992). Modal
operasional atau modal kerja disebut juga modal lancar yang dipakai untuk
membiayai semua pengeluaran yang menyebabkan perusahaan aktif, misalnya untuk membeli
bahan-bahan produksi, perlengkapan-perlengkapan, upah pengawas borongan dan
pengeluaran-pengeluaran konsumtif pada masa operasional (Kadarson, 1992). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Rasyaf (1994) biaya ransum
merupakan biaya terbesar dari seluruh komponen biaya produksi unggas umumnya
dan ayam broiler khususnya. Biaya ini tergantung pada harga ransum dan konsumsi
ransum secara kuantitatif dan kualitatif ditentukan secara teknis dan sudah ada
standarnya, maka yang pertama harus dilihat dari sudut harga ransum itu
sendiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify; text-indent: 40.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan setiap perusahaan adalah
meraih keuntungan semaksimal mungkin dan mempertahankan kelestarian perusahaan
(Kadarson, 1992). Oleh karena output yang digunakan, maka perusahaan akan
berusaha mencapai suatu tingkat produksi yang dapat memberikan laba maksimal, yaitu
suatu kondisi dimana marginal costnya adalah sama dengan marginal revenue
(Prawirokusumo, 1981). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">2.8. P anen</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <strong><span style="font-weight: normal;">1.</span></strong> <strong><span style="font-weight: normal;">Hasil Utama</span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil
utamanya adalah berupa daging ayam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">2.</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <strong><span style="font-weight: normal;">Hasil Tambahan</span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: 4.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>
</span>Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran
kandang dan bulu ayam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.9.
<strong><span style="font-weight: normal;">Pasca Panen</span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">1.</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <strong><span style="font-weight: normal;">Stoving</span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penampungan
ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan
(Houlding Ground)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">2. Pemotongan</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemotongan
ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau
sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas
daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">3.</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <strong><span style="font-weight: normal;">Pengulitan atau Pencabutan Bulu</span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Caranya
ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 <sup>0</sup>C).
Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut
dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">4.</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <strong><span style="font-weight: normal;">Pengeluaran Jeroan</span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian
bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela)
dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap
dimasak dalam kemasan terpisah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5pt; text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">5.</span></strong><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <strong><span style="font-weight: normal;">Pemotongan Karkas</span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaki
dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah
semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha
ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.</span></div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-45945019183111688872011-05-28T05:44:00.000-07:002011-05-28T05:44:04.576-07:00KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK DIDALAM RUMEN<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1096"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
<o:rules v:ext="edit">
<o:r id="V:Rule1" type="connector" idref="#_x0000_s1046"/>
<o:r id="V:Rule2" type="connector" idref="#_x0000_s1088"/>
<o:r id="V:Rule3" type="connector" idref="#_x0000_s1072"/>
<o:r id="V:Rule4" type="connector" idref="#_x0000_s1086"/>
<o:r id="V:Rule5" type="connector" idref="#_x0000_s1053"/>
<o:r id="V:Rule6" type="connector" idref="#_x0000_s1080"/>
<o:r id="V:Rule7" type="connector" idref="#_x0000_s1054"/>
<o:r id="V:Rule8" type="connector" idref="#_x0000_s1093"/>
<o:r id="V:Rule9" type="connector" idref="#_x0000_s1071"/>
<o:r id="V:Rule10" type="connector" idref="#_x0000_s1070"/>
<o:r id="V:Rule11" type="connector" idref="#_x0000_s1091"/>
<o:r id="V:Rule12" type="connector" idref="#_x0000_s1045"/>
<o:r id="V:Rule13" type="connector" idref="#_x0000_s1075"/>
<o:r id="V:Rule14" type="connector" idref="#_x0000_s1055"/>
<o:r id="V:Rule15" type="connector" idref="#_x0000_s1050"/>
<o:r id="V:Rule16" type="connector" idref="#_x0000_s1049"/>
<o:r id="V:Rule17" type="connector" idref="#_x0000_s1051"/>
<o:r id="V:Rule18" type="connector" idref="#_x0000_s1077"/>
<o:r id="V:Rule19" type="connector" idref="#_x0000_s1095"/>
<o:r id="V:Rule20" type="connector" idref="#_x0000_s1079"/>
<o:r id="V:Rule21" type="connector" idref="#_x0000_s1092"/>
<o:r id="V:Rule22" type="connector" idref="#_x0000_s1073"/>
<o:r id="V:Rule23" type="connector" idref="#_x0000_s1074"/>
<o:r id="V:Rule24" type="connector" idref="#_x0000_s1048"/>
<o:r id="V:Rule25" type="connector" idref="#_x0000_s1056"/>
<o:r id="V:Rule26" type="connector" idref="#_x0000_s1085"/>
<o:r id="V:Rule27" type="connector" idref="#_x0000_s1084"/>
<o:r id="V:Rule28" type="connector" idref="#_x0000_s1087"/>
<o:r id="V:Rule29" type="connector" idref="#_x0000_s1076"/>
<o:r id="V:Rule30" type="connector" idref="#_x0000_s1078"/>
<o:r id="V:Rule31" type="connector" idref="#_x0000_s1094"/>
<o:r id="V:Rule32" type="connector" idref="#_x0000_s1081"/>
<o:r id="V:Rule33" type="connector" idref="#_x0000_s1083"/>
<o:r id="V:Rule34" type="connector" idref="#_x0000_s1052"/>
<o:r id="V:Rule35" type="connector" idref="#_x0000_s1047"/>
<o:r id="V:Rule36" type="connector" idref="#_x0000_s1082"/>
</o:rules>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></a><br />
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span>Ternak Ruminansia mempunyai perut yang
berbeda dengan monogastrik. Perut pada ruminansia terdiri dari reticulum,
rumen, omasum, dan abomasum. Rumen merupakan bagian terbesar pada perut
ruminansia. Didalam rumen dan reticulum terdapat mikroba dan merupakan alat
pencernaan fermentative dengan kondisi anaerob, suhu 39<sup>0</sup>C dan pH
rumen 6-7(Sutardi, 1977).</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span>Proses pencernaan pada ternak ruminansia
terbagi menjadi 3 jenis yaitu pencernaan secara mekanis didalam mulut,
pencernaan hidrolitik oleh enzim pencernaan, dengan bantuan mikroba rumen dan
pencernaan fermentative pada rumen. Pencernaan fermentative merupakan perubahan
senyawa-senyawa tertentu menjadi senyawa lain yang sama sekali berbeda dengan
molekul zat makanan asalnya, pencernaan fermentative ini adalah pencernaan
lebih lanjut dimana zat monomer-monomer dari hasil pencernaan hidrolitik segera
dikatabolisasikan lebih lanjut, misalnay protein difermentasikan menjadi
ammonia, karbohidrat menjadi menjadi asam lemak terbang atau VFA(Church, 1979).</span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>2.1 Metabolisme
Rumen</b></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sistem
pencernaan pada ruminansia melibatkan interaksi dinamis antara bahan pakan,
populasi mikroba dan ternak itu sendiri. Pakan yang masuk ke mulut akan
mengalami proses pengunyahan atau pemotongan secara mekanis sehingga membentuk
bolus. Pada proses ini, pakan bercampur dengan saliva kemudian masuk kerumen
melalui esofagus untuk selanjutnya mengalami proses ferementatif. Bolus di
dalam rumen akan dicerna oleh enzim mikroba. Partikel pakan yang tidak dicerna
di rumen dialirkan ke abomasum dan dicerna secara hidrolitik oleh enzim
pencernaan. Hasil pencernan tersebut akan diserap oleh usus halus dan selanjutnya
masuk dalam darah (Sutardi, 1977). Proses fermentasi pakan di dalam rumen
menghasilkan VFA dan NH3, serta gas-gas (CO2, H2, dan CH4) yang dikeluarkan
dari rumen melalui proses eruktasi (Arora, 1989). </div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>2.2 Produksi
Volatil Fatty Acid (VFA) dalam Rumen </b></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i>Volatil
Fatty Acid </i>(VFA) merupakan produk akhir fermantasi karbohidrat dan sumber
energi utama bagi ternak ruminansia (Parakkasi, 1999). McDonalld <i>et al</i>.,
(2002) menyatakan bahwa pakan yang masuk ke dalam rumen difermentasi untuk
menghasilkan produk berupa VFA, sel-sel mikroba, serta gas metan dan CO2. Karbohidrat
pakan didalam rumen mengalami dua tahap pencernaan oleh enzim- <span style="color: windowtext;">enzim yang dihasilkan oleh mikroba rumen. Pada tahap
pertama mikroba rumen mengalami hidrolisis menjadi monosakarida, seperti
glukosa, fruktosa dan pentosa. Hasil pencernaan tahap pertama masuk kejalur
glikolisis Embden-Meyerhoff untuk mengalami pencernaan tahap kedua yang
menghasilkan piruvat. Piruvat selanjutnya akan dirubah menjadi VFA yang umumnya
terdiri dari asetat, butirat dan propionat (Arora, 1995). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Piruvat merupakan produk intermedier yang segera
dimetabolis menjadi produk akhir berupa asam lemak berantai pendek yang sering
disebut VFA yaitu asam asetat, propionat, butirat, sejumlah kecil asam valerat
dan asam lemak berantai cabang. </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="height: 368px; left: -13px; position: relative; top: 6px; width: 518px; z-index: 251662336;"><img height="362" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="518" /></span><span style="color: windowtext;"> </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: windowtext;">Gambar 1 : Skema Lintasan Utama Fermentasi Karbohidrat
Menjadi VFA (France dan Siddons, 1993) </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Banyaknya VFA yang dihasilkan di dalam rumen sangatlah
bervariasi yaitu antara 200 – 1500 mg/100 ml cairan rumen. Hal ini tergantung
pada jenis ransum yang dikonsumsi (McDonald <i>et al; </i>2002). Peningkatan
konsentrasi VFA mencerminkan peningkatan kandungan protein dan karbohidrat
pakan yang mudah larut (Davies, 1982). VFA mempunyai peran ganda yaitu sebagai
sumber energi bagi ternak dan sumber kerangka karbon untuk pembentukan protein
mikroba (Sutardi <i>et al, </i>1983). Kadar VFA yang dibutuhkan untuk menunjang
pertumbuhan mikroba rumen yang optimal adalah 80 – 160 mM (Sutardi, 1979). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Pada ternak ruminansia, VFA merupakan sumber energi
utama yang berasal dari hasil fermentasi karbohidrat di dalam rumen (Dixon,
1985). VFA dapat menggambarkan fermentabilitas suatu pakan sebab VFA dapat
mencerminkan peningkatan karbohidrat dan protein yang mudah larut. </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="color: windowtext;">2.3 Produksi N - Amonia (NH3) dalam Rumen </span></b><span style="color: windowtext;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Pada ternak ruminansia sebagain protein yang masuk ke
dalam rumen akan mengalami prombakan/degradasi menjadi amonia oleh enzim
proteolitik yang dihasilkan oleh mikroba rumen. Produksi amonia tergantung pada
kelarutan protein ransum, jumlah protein ransum, lamanya makanan berada dalam
rumen dan pH rumen (Orskov, 1982). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Sebagian besar mikroba rumen (82%) mengandung NH3
(amonia) untuk perbanyakan diriya, terutama dalam proses sintesis selnya
(Sutardi, 1979). Bryant (1974) menyatakan bahwa dalam mayoritas bakteri rumen
dapat mengunakan amonia sebagai sumber nitrogen. Kadar amonia yang dibutuhkan
untuk menunjang pertumbuhan mikroba rumen yang maksimal menurut Sutardi (1979)
berkisar antara 4-12 mM. </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Produksi protein mikroba rumen dapat ditingkatkan
dengan menambahkan karbohidrat mudah dicerna dalam rumen (Hungate, 1966)
seperti tetes tebu, pati, glukosa, fruktosa dan sukrosa. Adanya karbohidrat
yang mudah difermentasi tersebut memungkinkan mikroba mendapatkan energi yang
lebih baik untuk membentuk protein tubuhnya (Sowardi, 1974). Dinyatakan pula
bahwa sebagian besar protein yang terdapat dalam rumen adalah protein mikroba
dan 50-90% dari seluruh protein yang mencapai usus halus adalah protein
mikroba. </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Kadar N-amonia, VFA serta pembentukan protein mikroba
merupakan beberapa tolak ukur nilai gizi dan manfaat bahan serta aktivitas di
dalam rumen. Proses degradasi bahan makanan menghasilkan N-amonia yang sebagian
digunakan untuk sintesis protein mikroba (Chalupa, 1977). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Pengukuran N-NH3 <i>in vitro </i>dapat digunakan untuk
mengestimasi degradasi protein dan kegunaannya oleh mikroba. Produksi amonia
dipengaruhi oleh waktu setelah makan dan umumnya produksi maksimum dicapai pada
2-4 jam setelah pemberian pakan yang bergantung kepada sumber protein yang
digunakan dan mudah tidaknya protein tersebut didegradasi (Wohlt <i>et al</i>,
1976). Jika pakan defisien protein atau tinggi kandungan protein yang lolos
degradasi, maka konsentrasi N-NH3 rumen akan rendah (lebih rendah dari 50 mg/1
atau 3,57 mM) dan pertumbuhan organisme rumen akan lambat (Satter dan Slyter,
1974). Sebaliknya, jika degradasi protein lebih cepat daripada sintesis protein
mikroba maka NH3 akan terakumulasi dan melebihi konsentrasi optimumnya. Kisaran
optmum NH3 dalam rumen berkisar antara 85 – 300 mg/l 1 atau 6-21 mM (McDonald <i>et
al</i>, 2002). </span></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="position: relative; z-index: 251693056;"><span style="height: 385px; left: 29px; position: absolute; top: -12px; width: 425px;"><img height="385" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="425" /></span></span><span style="color: windowtext;"> </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="height: 34px; left: 0px; margin-left: 233px; margin-top: 8px; position: absolute; width: 12px; z-index: 251715584;"><img height="34" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" width="12" /></span><span style="color: windowtext;"><span> </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="11" width="19"><br /></td>
<td width="454"><br /></td>
<td width="10"><br /></td>
<td width="96"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td height="38"><br /></td>
<td align="left" rowspan="3" valign="top"><img height="240" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" width="454" /></td>
</tr>
<tr>
<td height="54"><br /></td>
<td><br /></td>
<td bgcolor="white" height="54" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; border: 0.75pt solid black; vertical-align: top;" width="96"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251703296;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td>
<div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt;">
<div class="Default">
<span style="font-size: 11.5pt;">PROTEIN </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 11.5pt; line-height: 115%;">TUBUH</span></div>
</div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</span> </td>
</tr>
<tr>
<td height="148"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
</span><span style="color: windowtext;"> </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<br clear="ALL" />
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-size: 11.5pt; line-height: 150%;">Gambar 2 : Proses Degradasi Protein
Dalam Rumen (Sutardi, 1977)</span><span style="color: windowtext;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Ranjhan (1977) menyatakan bahwa peningkatan jumlah
karbohidrat yang mudah difermentasi akan mengurangi produksi amonia karena
terjadi kenaikan penggunaan amonia untuk pertumbuhan protein mikroba. Kondsi
yang ideal adalah sumber energi tersebut dapat difermentasi sama cepatnya
dengan pembentukan NH3 sehingga pada saat NH3 terbentuk terdapat produksi
fermentasi asal karbohidrat yang akan digunakan sebagai sumber dan kerangka
karbon dari asam amino protein mikroba telah tersedia. Mikroba yang telah mati
akan masuk ke usus sebagai sumber protein bagi ternak. Protein mikroba tersebut
bersama dengan protein pakan yang lolos degradasi mengalami kecernaan di dalam
usus oleh enzim-enzim protease dengan hasil akhir asam amino (Sutardi, 1977). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="color: windowtext;">2.4 Peran Mikroba Rumen Pada Ternak Ruminansia </span></b><span style="color: windowtext;"></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Mikroba rumen sangat berperan dalam mendegradasi pakan
yang masuk ke dalam rumen menjadi produk-produk sederhana yang dapat
dimanfaatkan oleh mikroba maupun induk semang dimana aktifitas mikroba tersebut
sangat tergantung pada ketersediaan nitrogen dan energi. Kelompok utama mikroba
yang berperan dalam pencernaan tersebut terdiri dari bakteri, protozoa dan
jamur yang jumlah dan komposisinya bervariasi tergantung pada pakan yang
dikonsumsi ternak (Preston dan Leng 1987). </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Mikroba rumen membantu ternak ruminansia dalam
mencerna pakan yang mengandung serat tinggi menjadi asam lemak terbang <b>(</b>Volatile
Fatty Acids = VFA) yaitu asam asetat, asam propionat, asam butirat, asam
valerat serta asam isobutirat dan asam isovalerat. VFA diserap melalui dinding
rumen dan dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh ternak. Sedangkan produk
metabolis yang tidak dimanfaatkan oleh ternak yang pada umumnya berupa gas akan
dikeluarkan dari rumen melalui proses eruktasi (Barry, Thomson dan Amstrong
1977). Namun yang lebih penting ialah mikroba rumen itu sendiri, karena biomas
mikroba yang meninggalkan rumen merupakan pasokan protein bagi ternak
ruminansia. Sauvant, Dijkstra dan Mertens (1995) menyebutkan bahwa 2/3 – 3/4
bagian dari protein yang diabsorbsi oleh ternak ruminansia berasal dari protein
mikroba. </span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: windowtext;">Kualitas pakan yang rendah seperti yang umum terjadi
di daerah tropis menyebabkan kebutuhan protein untuk ternak ruminansia sebagian
besar dipasok oleh protein mikroba rumen. Soetanto (1994) menyebutkan hampir
sekitar 70 % kebutuhan protein dapat dicukupi oleh mikroba rumen. Namun
McDonald (1981) menyatakan bahwa untuk memperoleh hasil produksi yang tinggi,
khususnya pada fase fisiologi tertentu, misalnya pada masa pertumbuhan awal,
bunting dan awal laktasi, pasok protein mikroba belum mencukupi kebutuhan
ternak, sehingga ternak memerlukan tambahan pasok protein dari pakan yang lolos
fermentasi di dalam rumen. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Produk akhir fermentasi protein akan digunakan untuk
pertumbuhan mikroba itu sendiri dan digunakan untuk mensintesis protein sel
mikroba rumen sebagai pasok utama protein bagi ternak ruminansia. Menurut Arora
(1983) sekitar 47–71% dari nitrogen yang ada di dalam rumen berada dalam bentuk
protein mikroba.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.5 Kecernaan Bahan Kering dan
Bahan Organik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecernaan atau daya cerna adalah bagian dari nutrien
pakan yang tidak diekskresikan dalam feses terhadap konsumsi pakan (Tillman <i>et
al.</i>, 1998). Tingkat kecernaan nutrien makanan dapat menentukan kualitas
dari ransum tersebut, karena bagian yang dicerna dihitung dari selisih antara
kandungan nutrien dalam ransum yang dikonsumsi dengan nutrien yang keluar lewat
feses atau berada dalam feses.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Preston dan Leng (1987) menyatakan bahwa kecernaan
BK suplemen yang berkisar antara 55-56 % merupakan kecernaan BK yang tinggi dan
diiharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ternak dan produksi susu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut
A.A.A.S.Trisnadewi, I G.L.O.Cakra </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan <span>I W. Wirawan, 2009</span> menunjukkan bahwa
kecernaan bahan kering semakin meningkat dengan adanya tambahan dedak padi pada
pakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini disebabkan karena adanya zat pati dalam
karbohidrat mudah larut yang akan digunakan oleh mikroorganisme rumen pada
tahap awal pertumbuhannya sebagai energi, setelah itu diikuti oleh penggunaan
nutrien lainnya. Akibatnya mikroorganisme dapat berkembang dengan baik, lebih
banyak mengeluarkan enzim pencerna serat sehingga aktivitasnya lebih aktif,
akibatnya kecernaan meningkat. Menurut Tillman <i>et</i> <i>al. </i>(1998)
bahwa sebagian besar bahan organik merupakan komponen bahan kering. Jika
koefisien cerna bahan kering sama, maka koefisien cerna bahan organiknya juga
sama. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecernaan bahan kering dan bahan organik ditentukan
dengan<span> </span>petunjuk Van Der Meer (1980). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>BK awal – (BK residu – BK
blanko)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="height: 2px; left: 0px; margin-left: 107px; margin-top: 6px; position: absolute; width: 233px; z-index: 251660288;"><img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" width="233" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KcBK<span> </span>=<span>
</span>x 100%<span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><span> </span>BK awal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>BO awal – (BO residu – BO
blanko)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="height: 2px; left: 0px; margin-left: 107px; margin-top: 6px; position: absolute; width: 233px; z-index: 251661312;"><img height="2" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" width="233" /></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KcBK<span> </span>=<span>
</span>x 100%<span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BO awal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai
keterangan : KcBK = kecernaan bahan kering, KcBO = kecernaan bahan organik, BK
= bahan kering, BO = bahan organik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu factor yang mempengaruhi kecernaan bahan
pakan adalah kandungan protein kasar; protein kasar<span> </span>ransum yang tinggi menghasilkan kecernaan
yang tinggi pula (Mc Donald, Edwards dan Greenhalgh, 1987).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam komponen serat kasar selain selulosa dan
hemiselulosa yang dapat dimanfaatkan ruminansia, juga terdapat lignin, yang
pada konsentrasi yang tinggi dapat melindungi degradasi oleh bakteri di dalam
rumen (Van Soest, 1994).</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
</span><a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-81317935427187079672011-05-28T05:40:00.001-07:002011-05-28T05:40:55.508-07:00VIRUS<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Parasit" title="Parasit"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">parasit</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> berukuran mikroskopik yang </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_infeksi" title="Penyakit infeksi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">menginfeksi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29" title="Sel (biologi)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> organisme biologis. Virus hanya dapat </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi" title="Reproduksi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bereproduksi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di
luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleat" title="Asam nukleat"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">asam nukleat</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">DNA</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/RNA" title="RNA"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">RNA</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, tetapi tidak ]kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam
bahan pelindung yang terdiri atas </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">protein</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid" title="Lipid"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">lipid</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Glikoprotein" title="Glikoprotein"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">glikoprotein</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, atau kombinasi ketiganya. </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genom" title="Genom"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Genom</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Istilah <i>virus</i> biasanya merujuk pada partikel-partikel
yang menginfeksi sel-sel </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eukariota" title="Eukariota"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">eukariota</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (organisme multisel dan banyak
jenis organisme sel tunggal), sementara istilah <i>bakteriofag</i> atau </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fag&action=edit&redlink=1" title="Fag (halaman belum tersedia)"><i><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">fag</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> digunakan untuk jenis yang
menyerang jenis-jenis sel </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prokariota" title="Prokariota"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">prokariota</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" title="Bakteri"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bakteri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan organisme lain yang tidak ber</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inti_sel" title="Inti sel"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">inti sel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup
karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu,
baik pada manusia (misalnya virus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Influenza" title="Influenza"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">influenza</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV" title="HIV"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">HIV</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), hewan (misalnya virus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_burung" title="Flu burung"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">flu burung</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), atau tanaman (misalnya </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_mosaik_tembakau" title="Virus mosaik tembakau"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">virus mosaik
tembakau</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">/TMV).</span></div>
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></b>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.1 Sejarah penemuan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:TobaccoMosaicVirus.jpg&filetimestamp=20080121091721"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;"><span><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/47/TobaccoMosaicVirus.jpg/150px-TobaccoMosaicVirus.jpg" border="0" height="193" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg" width="150" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_mosaik_tembakau" title="Virus mosaik tembakau"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Virus mosaik
tembakau</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> merupakan
virus yang pertama kali divisualisasikan dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron" title="Mikroskop elektron"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">mikroskop elektron</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai
penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakau" title="Tembakau"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">tembakau</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.
Pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1883" title="1883"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">1883</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adolf_Mayer&action=edit&redlink=1" title="Adolf Mayer (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Adolf
Mayer</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, seorang
ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman
yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit.
Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer
menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" title="Bakteri"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bakteri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_cahaya" title="Mikroskop cahaya"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">mikroskop</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1892" title="1892"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">1892</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dimitri_Ivanowsky&action=edit&redlink=1" title="Dimitri Ivanowsky (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Dimitri
Ivanowsky</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia" title="Rusia"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Rusia</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> menemukan bahwa getah daun tembakau
yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1897" title="1897"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">1897</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> setelah </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Martinus_Beijerinck&action=edit&redlink=1" title="Martinus Beijerinck (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Martinus
Beijerinck</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Belanda</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antar tanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan <i>contagium
vivum fluidum</i>, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah itu, pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1898" title="1898"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">1898</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, Loeffler dan Frosch melaporkan
bahwa penyebab </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_mulut_dan_kaki" title="Penyakit mulut dan kaki"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">penyakit mulut dan
kaki</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sapi dapat melewati filter yang
tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa
patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1935" title="1935"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">1935</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, setelah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wendell_Meredith_Stanley" title="Wendell Meredith Stanley"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Wendell Meredith
Stanley</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Amerika Serikat</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> berhasil meng</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristal" title="Kristal"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">kristalkan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai
</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_mosaik_tembakau" title="Virus mosaik tembakau"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">virus mosaik
tembakau</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Virus
ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron" title="Mikroskop elektron"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">mikroskop elektron</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1939" title="1939"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">1939</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche,
E. Pfankuch, dan H. Ruska. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2 Struktur dan anatomi virus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Tobacco_mosaic_virus_structure.png&filetimestamp=20050131075937"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;"><span><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6d/Tobacco_mosaic_virus_structure.png/250px-Tobacco_mosaic_virus_structure.png" border="0" height="125" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" width="250" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik
tembakau): 1. asam nukleat (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/RNA" title="RNA"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">RNA</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), 2. kapsomer, 3. kapsid.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya
sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron" title="Mikroskop elektron"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">mikroskop elektron</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Ukurannya lebih kecil daripada </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" title="Bakteri"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bakteri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring
bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom" title="Ribosom"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ribosom</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan
mikroskop cahaya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asam nukleat genom virus dapat berupa </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">DNA</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ataupun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/RNA" title="RNA"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">RNA</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Genom virus dapat terdiri dari DNA
untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain
itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan
beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan
manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai
tunggal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan
pelindung. </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Protein</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut <i>kapsid</i>.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks,
polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genom" title="Genom"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">genom</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang
disebut <i>kapsomer</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Phage_S-PM2.png&filetimestamp=20061203183352"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;"><span><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f2/Phage_S-PM2.png/100px-Phage_S-PM2.png" border="0" height="140" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" width="100" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriofag" title="Bakteriofag"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Bakteriofag</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor
untuk menginfeksi inang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya
disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya,
pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Campak" title="Campak"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">campak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, nukleokapsid ini diselubungi oleh
lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan
oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi
dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Varicella_%28Chickenpox%29_Virus_PHIL_1878_lores.jpg&filetimestamp=20090618153415"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;"><span><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/16/Varicella_%28Chickenpox%29_Virus_PHIL_1878_lores.jpg/170px-Varicella_%28Chickenpox%29_Virus_PHIL_1878_lores.jpg" border="0" height="170" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" width="170" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus
cacar air memiliki selubung virus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara
keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus
heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400
nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ikosahedral&action=edit&redlink=1" title="Ikosahedral (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ikosahedral</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Jumlah protein yang dibutuhkan
untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu
sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_B" title="Hepatitis B"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">hepatitis B</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk
kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat
diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat
dalam penginfeksian sel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa
jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus
pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung
ini mengandung </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfolipid" title="Fosfolipid"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">fosfolipid</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan protein dari sel inang, tetapi
juga mengandung protein dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Glikoprotein" title="Glikoprotein"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">glikoprotein</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan
protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya.
Ada pula beberapa jenis </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriofag" title="Bakteriofag"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bakteriofag</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang memiliki ekor protein yang melekat pada
"kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag
untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus disebut <b>virion</b>.
Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan
kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3 Parasitisme virus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang,
maka virus hewan diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran,
menyatu dengan plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam
sel. Beberapa virus (misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor
yang khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah di dalam,
biasanya genom tersebut mula-mula ditranskripsi oleh enzim inang tetapi
kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih. Sintesis
sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer disintesis
sebelum menjadi virion dewasa. Virus biasanya mengkode suatu enzim yang
diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang (tahap lisis) dan melepaskan
keturunan infektif; atau dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom
inang dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak genom eukariota mempunyai
komponen provirus. Kadang-kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik
sel melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi selama penggandaan
virus. Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA
terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus sarkoma rous).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.4 Reproduksi virus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Reproduksi
virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proses-proses pada siklus litik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Phage_Reproduction_Cycle.jpg"><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"><span><img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cb/Phage_Reproduction_Cycle.jpg/220px-Phage_Reproduction_Cycle.jpg" border="0" height="142" src="file:///C:/DOCUME%7E1/CLIENT%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg" width="220" /></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siklus
litik dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriofage" title="Bakteriofage"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bakteriofage</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (dimulai dari kanan bawah ke
kiri):1. adsorbsi & penetrasi 2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel 3.
Replikasi DNA virus 4. Pembentukan kapsid 5. Pembentukan tubuh dan ekor
bakteriofage 6. Lisis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siklus litik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dalam </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virologi" title="Virologi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">virologi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> merupakan salah satu siklus reproduksi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus" title="Virus"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">virus</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> selain </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_lisogenik" title="Siklus lisogenik"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">siklus lisogenik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang
utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siklus
litik, secara umum mempunyai tiga tahap yaitu adsorbsi & penetrasi,
replikasi (biosintesis) dan lisis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap
siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahapan siklus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adsorbsi & penetrasi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahap
adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reseptor_protein&action=edit&redlink=1" title="Reseptor protein (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">reseptor
protein</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> untuk
menempel pada inang spesifik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
menempel, virus kemudian akan melubangi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Membran" title="Membran"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">membran</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> inang dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim" title="Enzim"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">enzim</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lisozim" title="Lisozim"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">lisozim</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">DNA</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> virusnya kedalam </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma" title="Sitoplasma"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sitoplasma</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sel inang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Replikasi (Biosintesis)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
disuntikkan kedalam sel inang, DNA<sup> </sup><span> </span>dari virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya
dan kemudian mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut
untuk memperoleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Energi" title="Energi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">energi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dalam bentuk </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adenosina_trifosfat" title="Adenosina trifosfat"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ATP</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> untuk melanjutkan proses
reproduksinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DNA
dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru,
kemudian DNA akan mengarahkan virus untuk menghasilkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protein" title="Protein"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">protein</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan mereplikasi DNA virus untuk dimasukkan ke dalam virus
baru yang sedang dibuat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul" title="Molekul"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Molekul-molekul</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi
oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapsid&action=edit&redlink=1" title="Kapsid (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">kapsid</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, kapsid dibuat dari protein sel
inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lisis</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahap
</span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lisis&action=edit&redlink=1" title="Lisis (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">lisis</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> terjadi ketika virus-virus yang
dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus kemudian akan berkumpul pada
membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan membran sel dan
menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang membrannya hancur itu
akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi sel-sel lain dan
siklus akan berulang kembali.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proses-proses pada siklus lisogenik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siklus lisogenik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dalam </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virologi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">virologi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> merupakan siklus reproduksi virus
selain </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_litik"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">siklus litik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik,
perbedaannya yaitu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleat"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">asam
nukleat</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari
virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Provirus&action=edit&redlink=1" title="Provirus (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">provirus</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu
adsorpsi dan penetrasi, penyisipan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gen"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">gen</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">virus</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan pembelahan sel inang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahap siklus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adsorpsi dan penetrasi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus menempel pada permukaan sel inang dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reseptor_protein&action=edit&redlink=1" title="Reseptor protein (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">reseptor
protein</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang
spesifik lalu menghancurkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Membran"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">membran</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sel dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">enzim</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lisozim"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">lisozim</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, virus melakukan penetrasi pada sel
inang dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya
kedalam sel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyisipan gen virus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asam nukleat dari virus yang telah menembus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sitoplasma"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sitoplasma</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sel inang kemudian akan menyisip
kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan
membentuk provirus (pada </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriofage" title="Bakteriofage"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bakteriofage</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> disebut </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Profage&action=edit&redlink=1" title="Profage (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">profage</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">). Sebelum terjadi pembelahan sel, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosom"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">kromosom</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan provirus akan bereplikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembelahan sel inang</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan,
provirus yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus
inipun akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat
banyak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hubungan dengan siklus litik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Provirus yang baru dapat memasuki keadaan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Litik" title="Litik"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Litik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dalam kondisi lingkungan yang tepat
tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah besar apabila
diberi agen penginduksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Reduksi
dari siklus litik ke </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Provirus&action=edit&redlink=1" title="Provirus (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">provirus</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (dimana materi genetik virus dan
sel inang bergabung), bakteri mengalami </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembelahan_biner&action=edit&redlink=1" title="Pembelahan biner (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pembelahan
biner</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan
provirus keluar dari kromosom bakteri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.5 Klasifikasi virus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus
dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA,
dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan
influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian
pula virus DNA (misalnya berunting tunggal ada fase φ × 174 dan parvorirus
berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri
atas tiga jenis utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak
sebagai mRNA dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Intermediat" title="Intermediat"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">intermediat</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> RNA unting minus (-); virus RNA berunting negatif (-) yang
tidak dapat secara langsung bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan
untuk sintesis mRNA melalui virion transkriptase; dan retrovirus, yang
berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera
bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke
dalam kromosom inang ) melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau
tersandi. Setiap virus imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari
subkelompok lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan
penyebab AIDS pada manusia, menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda
permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel yang matang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.6 Contoh-contoh virus</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">HIV (Human Immunodeficiency Virus)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang
sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap
ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang
mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN
(cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN
inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut
mengalami replikasi.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus herpes</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang
kemudian disalin menjadi mARN.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus influenza</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus
replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya
berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paramyxovirus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya
mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit
campak dan gondong.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.7 Peranan Virus dalam Kehidupan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi
genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam
virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang
profesor biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara
pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan
dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders berhasil
menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan
virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan
terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari
inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus
campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies
menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired
immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang
secara khusus menyerang sel darah putih. Selain manusia, virus juga menyebabkan
kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita
peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang
berkurang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.8 Penyakit hewan akibat virus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa
unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV).
Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan
kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV). Penyakit
rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.
Penyebabnya adalah virus rabies.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.9 <span> </span>Penyakit tumbuhan akibat virus</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyakit mosaik, yakni jenis
penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco mosaic
virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi.
Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk.
Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; text-align: justify; text-indent: -43.5pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.10<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Penyakit manusia akibat virus</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh
paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pilek" title="Pilek"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pilek</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (yang bisa saja disebabkan oleh
satu atau beberapa virus sekaligus), </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cacar" title="Cacar"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">cacar</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS" title="AIDS"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">AIDS</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (yang disebabkan virus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HIV" title="HIV"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">HIV</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">), dan demam </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herpes" title="Herpes"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">herpes</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (yang disebabkan virus </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Herpes_simpleks" title="Herpes simpleks"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">herpes simpleks</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">). </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim" title="Kanker leher rahim"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Kanker leher rahim</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> juga diduga disebabkan sebagian
oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papilomavirus" title="Papilomavirus"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">papilomavirus</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (yang menyebabkan papiloma, atau
kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan
hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi
mengenai apakah </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Virus_borna&action=edit&redlink=1" title="Virus borna (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">virus
borna</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang
sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saraf" title="Saraf"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">saraf</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada kuda, juga bertanggung jawab
kepada penyakit </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikiatris&action=edit&redlink=1" title="Psikiatris (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">psikiatris</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada manusia.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Potensi
virus untuk menyebabkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wabah" title="Wabah"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">wabah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus
sebagai </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Senjata_biologis" title="Senjata biologis"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">senjata biologis</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Kecurigaan meningkat seiring
dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kekhawatiran
juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah
menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan
kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indian" title="Indian"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Indian</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> telah punah akibat wabah, terutama
penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan
dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar.
Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di
dunia baru Amerika.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu
virus yang dianggap paling berbahaya adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Filoviridae&action=edit&redlink=1" title="Filoviridae (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">filovirus</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Grup Filovirus terdiri atas </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Virus_Marburg" title="Virus Marburg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Marburg</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, pertama kali ditemukan tahun 1967 di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Marburg" title="Marburg"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Marburg</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman" title="Jerman"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Jerman</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ebola" title="Ebola"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">ebola</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing,
yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mi. Pada </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/April_2005" title="April 2005"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">April 2005</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya
penyebaran di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Angola" title="Angola"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Angola</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Sejak Oktober </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2004" title="2004"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">2004</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> hingga </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2005" title="2005"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">2005</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, kejadian ini menjadi epidemi
terburuk di dalam kehidupan manusia.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.11</span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pencegahan dan pengobatan</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena
biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat
sulit untuk dibunuh. Metode </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengobatan" title="Pengobatan"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">pengobatan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksinasi" title="Vaksinasi"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">vaksinasi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses
infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyembuhan
penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotik" title="Antibiotik"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">antibiotik</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri
terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.</span></div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-73325313864040510352011-05-28T05:38:00.001-07:002011-05-28T05:38:25.585-07:00BAKTERI<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bakteri adalah mikroorganisme bersel
tungal yang struktur tubuhnya jauh lebih sederhana dibandingkan dengan sel
penyusun tubuh hewan dan tumbuhan. Bakteri dijumpai di hampir semua tempat.
Mereka berkembang biak di tanah, di udara, bahkan di sistem pencernaan kita.<br />
Sebagian besar jenis bakteri tergolong organisme yang tidak membahayakan.
Namun, beberapa jenis bakteri yang tergolong patogen dapat menimbulkan
penyakit. Menurut bentuknya bakteri patogen terbagi menjadi tiga kelompok.
Bakteri kokus berbentuk bulat dan dapat mengakibatkan tenggorokan serak, bisul
dan pneumonia. Bakteri basilus berbentuk batang memanjang, dapat menyebabkan
tifus dan salmonela. Bakteri spirokaeta berbentuk spiral dan mengakibatkan
penyakit lyme dan sifilis.<br />
Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara : percikan air yang di hirup
udara, luka di kulit, air atau makanan yang di telan, dan sistem reproduksi
saat berhubungan sex. Ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, bakteri makan,
membelah dan melepaskan zat-zat racun yang dapat membahayakan sel-sel manusia.
Biasanya sistem kekebalan dapat mengenali bakteri dan segera mematikannya.
Infeksi juga dapat diobati dengan antibiotik. Infeksi bakteri dapat dicegah
dengan imunisasi, dan menjaga kebersihan.<br />
Virus dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti herpes, flu. Virus
adalah suatu unit kimiawi yang mengandung materi genetik berupa DNA atau RNA
dan dilindungi oleh protein. Untuk berkembang biak, virus masuk ke sel inang
dan menggandakan diri. Virus dapat menimbulkan penyakit ketika menghancurkan
sel inang atau ketika sistem kekebalan menyerang balik sehingga mengakibatkan
keletihan, demam, atau bahkan kerusakan jaringan yang parah. Sebagian jenis
virus dapat di atasi oleh sistem kekebalan tanpa menimbulkan gejala sakit. Salah
satu penyakit yang disebabkan oleh virus penurunan kekebalan tubuh atau HIV
menyerang sistem kekebalan manusia. Pada saat yang tepat, infeksi menyerang
tubuh yang tidak kebal, memicu sindrom penurunan kekebalan tubuh atau AIDS.
Sampai saat ini obat yang dapat mengatasi HIV belum ditemukan.</span></div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-44406488922311315172011-05-28T05:34:00.000-07:002011-05-28T05:34:04.747-07:00Lirik Lagu Sandy Thema feat. Wisha Kaulah Yang Ku Sayang Lyrics<div>
<br />
<div style="font-size: 18px; font-weight: bold; text-decoration: underline;">
<br /></div>
* aku tak tahu mengapakah kau membenciku<br />apa salahku katakanlah biar ku tahu<br />
<span style="color: #eeeeee;"></span><br />** andai saja aku bisa menemani dirimu di sana<br />pasti akan ku jalani semua karna hanya dirimu yang aku sayang<br />
repeat *<br />
ku berjanji takkan ku ulangi bila memang ku kecewakanmu<br />ku berjanji untuk tetap setia bila kita memang bersama<br />
repeat **<br />
(andai saja aku bisa menemani dirimu di sana)<br />pasti akan ku jalani semua karna<br />hanya dirimu (hanya dirimu) yang aku sayang<br />
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Source: <a href="http://liriklaguindonesia.net/w/wisha-sofia-dewi/sandy-thema-feat-wisha-kaulah-yang-ku-sayang/#ixzz1NYiVVMed" style="color: #003399;">http://liriklaguindonesia.net/w/wisha-sofia-dewi/sandy-thema-feat-wisha-kaulah-yang-ku-sayang/#ixzz1NYiVVMed</a></div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-14938067018120791362011-03-02T03:37:00.000-08:002011-03-02T03:37:10.530-08:00Capek Menunggu, Dekati Si Dia Lebih Dulu<div>
<div class="byline">
<cite>By Siswanto, Mutia Nugraheni</cite> -
<abbr class="timedate" title="Sabtu, 19 Februari">Sabtu, 19 Februari</abbr></div>
<div class="byline">
<div class="bd">
<div class="content">
VIVAnews - Dalam hal pendekatan asmara, biasanya wanita cenderung
menunggu untuk didekati pria. Padahal sebenarnya, tidak masalah bila
Anda ingin melakukan pendekatan lebih dulu.<br />
Daripada Anda penasaran dan terlalu lama menunggu, cobalah untuk
lakukan "gerakan pendekatan" lebih dulu untuk bisa menarik pria incaran.
Perhatikan empat trik berikut saat Anda melakukan pendekatan lebih
dulu.<br />
1. Berani<br />
Saat Anda melakukan pendekatan lebih dulu, jangan menganggap diri
sebagai pribadi yang putus asa. Justru hal ini lebih menantang dan
membutuhkan keberanian. Kumpulkan keberanian dan bersikaplah santai.
Mulailah percakapan dan lakukan kontak mata yang intens. Hal ini akan
membuatnya mengerti kalau Anda melakukan pendekatan.<br />
2. Percaya diri<br />
Pria juga menyukai saat wanita mengontrol keadaan. Ini membuatnya
melihat rasa kepercayaan diri Anda yang tinggi. Bagi pria hal itu sangat
seksi. Dengan melakukan pendekatan lebih dulu, berarti Anda memiliki
rasa kepercayaan diri yang tinggi. Pria memang suka tantangan saat
melakukan pendekatan. Tetapi mereka juga suka dengan wanita yang berani
dan percaya diri dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu.<br />
3. Menggoda<br />
Menggoda tidak selalu diidentikkan dengan agresif atau penuh dengan
sikap manis. Dengan pembicaraan yang hangat, sesekali sentuh tangannya
dan dengarkan cerita dengan serius serta lakukan kontak mata, pria jauh
akan lebih terasa tergoda. Buatlah keadaan menjadi nyaman dan
menyenangkan.<br />
</div>
</div>
<abbr class="timedate" title="Sabtu, 19 Februari"> </abbr></div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-47062964627143366122011-03-02T03:29:00.000-08:002011-03-02T03:29:20.656-08:00Tips Cantik untuk Wanita Malas Dandan<div>
<br />
<div class="content">
<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht2DAjKkWol8ayB3eNyX-5m3HWvy5mdn2lbDBT2Uot8SFCon99u1XG7ybDGxpvIzUifuOkiSaIxknvIgjo25eTEmOfqMlxlljERHrXjk4-4xXvZJpLDioA4AfGlZVjsSOqZsTOLShgVmtc/s1600/3401769851-tips-cantik-untuk-wanita-malas-dandan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht2DAjKkWol8ayB3eNyX-5m3HWvy5mdn2lbDBT2Uot8SFCon99u1XG7ybDGxpvIzUifuOkiSaIxknvIgjo25eTEmOfqMlxlljERHrXjk4-4xXvZJpLDioA4AfGlZVjsSOqZsTOLShgVmtc/s1600/3401769851-tips-cantik-untuk-wanita-malas-dandan.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
VIVAnews - Sering malas bangun pagi untuk meluangkan waktu untuk
bermake up di depan cermin? Anda tidak sendiri, sebagian besar wanita
memang malas untuk meluangkan waktu berias sebelum pergi beraktivitas.<br />
Namun, bagi Anda yang ingin tetap tampil cantik tetapi malas bermake
up, ada tips kilat untuk mempercantik diri tanpa harus mendempul ulang
riasan. Make up ini bisa diterapkan sebelum Anda beraktivitas dan bisa
tahan lama tanpa harus berkali-kali mengulang untuk make up.<br />
Berikut tips kilat bermake up untuk wanita yang malas berdandan seperti dikutip dari Shine:<br />
Warna Lipstik Tahan Lama<br />
Kebanyakan wanita yang tak suka berdandan, biasanya masih suka
menerapkan lipstik di bibir. Agar warna lipstik tetap melekat sepanjang
hari, tanpa harus berulang menggunakannya, ada tips yang bisa diikuti.<br />
Sebelum menerapkan warna lipstik, ada baiknya mengaplikasikan
foundation di bibir. Foundation bisa membuat warna lipstik di bibir awet
sepanjang hari.<br />
Melentikkan bulu mata<br />
Agar bulu mata tetap lentik sepanjang hari caranya mudah. Panaskan
penjepit bulu mata dengan hair dryer selama beberapa detik (tapi jangan
berlebihan) sebelum Anda menggunakannya. Ini membantu melentikan bulu
mata dengan cepat dan bisa bertahan hingga waktu yang lama.<br />
Agar eye liner awet dan tak mudah luntur<br />
Tidak ada yang lebih menyebalkan berurusan dengan pensil eyeliner.
Agar eyeliner tak mudah luntur dan beleber saat digunakan, coba
sebelumnya masukkan ke dalam freezer selama 10-15 menit. Ini bisa
mencegah eyeliner mudah luntur saat digunakan.<br />
Sediakan selalu kertas minyak<br />
Jika Anda keluar rumah, jangan lupa membawa tisu atau kertas minyak.
Ini bermanfaat untuk menyeka minyak di wajah, bukan menutupinya dengan
bedak tebal.<br />
Gunakan lip gloss<br />
Selebriti make up artist, Gina Brooke mengatakan, "Ambil lip gloss
dengan warna polos atau warna bibir. Ini akan segera menerangi kulit
Anda dan membuat ilusi cahaya yang sehat di mana Anda paling
membutuhkannya," ungkapnya.<br />
</div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-49586702229073866742010-11-19T05:57:00.000-08:002010-11-19T05:57:07.831-08:00Cara Alami Kecilkan Pori-pori<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRwtUBW9d4558xXKXY9GBPIQiwebvmMiKoE3GSEKN-peM547asIIJLYKPlu9Zhb2lhq4T7mpnOHffkP-GYU2LxhHXC77FGhFUW539L4J3U_BOYYVT1RHGnV8C1z27su38xU7UJpx310VMM/s1600/4027458301-cara-alami-kecilkan-pori-pori.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRwtUBW9d4558xXKXY9GBPIQiwebvmMiKoE3GSEKN-peM547asIIJLYKPlu9Zhb2lhq4T7mpnOHffkP-GYU2LxhHXC77FGhFUW539L4J3U_BOYYVT1RHGnV8C1z27su38xU7UJpx310VMM/s1600/4027458301-cara-alami-kecilkan-pori-pori.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
VIVAnews
By Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti - Kamis, 18 November
[tomat] tomat
VIVAnews - Kulit wajah seperti kulit jeruk? Memiliki pori-pori besar di wajah memang merusak penampilan. Di tengah berbagai tawaran produk kecantikan instan, cobalah cara lebih alami untuk mengecilkan pori-pori di wajah.
Seperti dikutip dari laman Methods of Healing, berikut sejumlah bahan alami yang dapat membantu mengatasi masalah 'kulit jeruk' di wajah.
Tomat
Kandungan vitamin C yang tinggi membuat tomat sangat baik untuk kesehatan kulit. Terapkan masker tomat untuk mengecilkan pori-pori di wajah. Namun, pastikan menggunakan tomat organik untuk menjamin kemurniannya. Caranya, belah buah tomat menjadi dua, lalu haluskan dengan blender. Terapkan jus tomat di wajah. Diamkan sekitar 10 menit, kemudian bilas dengan air.
Baking Soda
Baking Soda ternyata memiliki banyak manfaat termasuk juga menyusutkan pori-pori. Gunakan sekitar dua sendok makan soda kue, campur dengan sedikit air hingga menjadi pasta. Terapkan ke kulit Anda. Biarkan sampai kering, kemudian bilas dengan air. Tidak hanya mengecilkan pori-pori, sensasi segar di kulit wajah juga akan Anda rasakan.
Cuka Apel
Yang Anda perlukan adalah cuka sari apel. Campur sekitar tiga sendok makan cuka sari apel dan satu sendok air, aduk rata. Terapkan ke wajah Anda dengan bola kapas.
Sebelum menerapkan satu dari tiga ramuan itu, pastikan wajah dalam keadaan bersih. Sebaiknya, cuci wajah dengan air hangat. Sementara setelah proses masker, gunakan air dingin untuk bilas. Air dingin akan membantu menutup dan mengecilkan pori-pori di wajah. Dan ingat, pilih sabun wajah yang lembut tanpa parfum. (pet)
<br />
<div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href=""><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-83762824733012921792010-11-17T05:24:00.000-08:002010-11-17T05:24:07.357-08:00petisi 28Sumbawa merupakan daerah agraris dimana mayoritas masyarakatnya hidup sebagai petani, nelayan dan peternak. Proses produksi pada daerah tropis agraris, mutlak membutuhkan jasa pelayanan alam. Sesuai dengan hasil KTT People Gold Summit 1999 merumuskan bahwa “Kehidupan, tanah, air dan udara bersih lebih bernilai daripada emas. Semua orang dalam kehidupannya bergantung pada alam. Hak untuk hidup adalah hak asazi manusia. Karenanya, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk melestarikan alam demi kepentingan generasi sekarang dan selanjutnya”.
Bahwa pembangunan ekonomi nasional yang diamanatkan oleh UUD Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan Lingkungan. Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H UUD tahun 1945. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia seperti yang diamanatkan dalam Pasal 1 UU No. 39 tahun 1999. Karenanya sudah menjadi tanggung jawab negara untuk menerapkan secara mutlak dan konsisten.
Maraknya kegiatan penambangan illegal di Labaong merupakan awal berkembangnya secara masive illegal mining di belasan wilayah kecamatan lainnya. Dampak terhadap kehidupan perempuan dan anak seperti adanya pekerja tambang dibawah umur, semakin merebaknya prostitusi dan kekerasan terhadap perempuan. Selain itu juga meningkatnya kriminalitas, pencemaran lingkungan, udara, krisis air bersih, dan pembuangan limbah yang mencemari media lingkungan seperti sungai, lahan pertanian, saluran irigasi serta merusak bentang alam yang menyebabkan perubahan iklim mikro, hilangnya ekosistem dan spesies. Dampak secara sosial budaya, hilangnya kearifan local, budaya besiru, gotong royong dan degradasi moral. Berubahnya gaya hidup, pola hidup yang konsumtif dan meningkatnya biaya hidup. Adanya pembiaran oleh aparatur negara menyebabkan ribuan penambang dan gelondong illegal menjamur di hampir seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa. Akibat pertambangan illegal, menyedot APBD Sumbawa yang seharusnya dana bisa dipergunakan untuk biaya kesehatan, pendidikan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Apabila aparatur negara tidak mengambil tindakan tegas akan terjadi krisis ekologi, bencana alam, krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan akan mengancam keselamatan warga Sumbawa umumnya dan khususnya 762 KK warga Desa Hijrah. Mengganggu proses di sektor produksi pertanian dan terjadinya kerawanan pangan Sumbawa.
Berdasarkan uraian fakta diatas, kami yang tergabung dalam Petisi 28 menyatakan :
1. Mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan moratorium terhadap illegal mining dan tidak mengeluarkan ijin baru.
2. Menuntut DPRD untuk segera memanggil kepolisian untuk meminta pertanggungjawabannya dengan melibatkan pihak terkait lainnya. Dalam hal ini tokoh masyarakat, tokoh agama, dan LSM.
3. Menindak tegas semua pelaku pungutan liar di areal pertambangan.
4. Mendesak aparat keamanan untuk segera melakukan penegakan hukum dengan menghentikan penambang illegal dan menangkap pemilik gelondong illegal.
5. Meminta Badan Kehormatan DPRD untuk segera mengidentifikasi dan menindak tegas anggota DPRD yang terlibat dalam illegal mining.
Demikian Petisi 28 ini kami buat untuk segera ditindaklanjuti dan dipergunakan sebagaimana semestinya.
Sumbawa Besar, 28 Oktober 2010
prolog: petisi 28 ini dibuat berdasarkan dari isu yang tengah berkembang di masyarakat sumbawa mengenai keberadaan PETI (pertambangan Ilegal) yang telah membabi buta dan berakibat kepada masyarakat khususnya perempuan dan anak.
judul petisi 28 ini dibuat selain karena petisi ini dibuat pada tanggal 28 Oktober juga ditanda tangani oleh 28 orang penggagas.(ind)
<!-- AddThis Button BEGIN -->
<div><a expr:addthis:title='data:post.title' expr:addthis:url='data:post.url' class='addthis_button'><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" width="125" height="16" alt="Bookmark and Share" style="border:0"/></a>
<script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div>
<!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-69230378739790744772010-11-17T05:18:00.000-08:002010-11-17T05:18:08.410-08:00kisahku...SEPTEMBER NAN INDAH
Oleh ; Yati Husnul Cs
Ku awali kisahku dari sebuah niat untuk mengunjungi teman-teman perempuan ngobrolku di salah satu lokasi dimana aku setiap hari aktif . Tepatnya didesa Kukin Kecamatan Moyo Utara Sumbawa. Ketika itu hari jum’at tanggal 8 bulan September 2010, aku janjian ama teman kerjaku sebut saja namanya Indah S untuk bersama-sama pergi keesokan harinya mendatangi mereka. Hari itu kami diskusi tentang hal-hal apa saja yang akan dibicarakan di lokasi nantinya, termasuk mengharapkan dia untuk menjemputku di rumah pada sabtu pukul 15.30 Wita…
Sesampaiku di rumah,,,,,aku bilang ama anak-anak, bibi dan tak lupa ku kontak suamiku karena tak berada di rumah, kalau besok akan pergi ke lokasi bersama Indah S dan Mb Mients….karena sudah faham dengan keseharianku mereka bilang nggak masalah……
Tanpa terasa waktu terus berlalu meninggalkan malam hingga pagipun tiba….Aku bergegas bangun untuk menjalani rutinitas di rumah…… Dengan perasaan senang aku membayangkan perjalananku yang sebentar lagi akan kulalui…..aku terkejut karena baru ingat kalau orang yang akan mengantarku ke lokasi belum kutemui….. aku berusaha mencari ojek dikampungku…..namun tak satupun kudapat……dan ini berlangsung sampai saat menjelang waktu kami berangkat,,, Ku telpon Indah, Mb Mients…. handponenya nggak diangkat…..dalam pikiranku mungkin mereka sedang dalam perjalanan menuju rumahku…….saat itu aku bingung,,, dan sempat gusar,,, bagaimana aku bisa sampai tujuan……Namun, ditengah kebingunganku…aku berusaha menggunakan kekuatan diriku untuk mencari solusi dari masalah yang sedang kuhadapi……ternyata Tuhan memberiku rahmat hingga akhirnya aku punya ide kalau nanti aku minta kesediaan Indah dan Mb Mients agar bisa boncengan tiga ….. ….. he he he ….maklum Indah dan aku sama-sama kecil……Akhirnya aku kembali melanjutkan aktivitasku sembari menunggu kedatangan mereka berdua menjemputku di rumah……setiba mereka berdua dirumah akupun bergegas tuk mempersiapkan segala sesuatunya….
Karena waktunya sholat ashar ….akhirnya mereka berdua sholat dulu sebelum berangkat. Saat akan berangkat aku utarakan ideku kepada mereka….kalau aku nggak nemuin ojek satupun untuk ngantar ke lokasi…..hingga mereka berdua bilang nggak masalah….toh motornya juga cukuplah tuk bertiga….(motornya Mb Mients…yang…..iiiiihhh). Karena dalam kondisi berpuasa Mb Mients minta Indah untuk bawa motor dengan posisi,,, Indah didepan, Mb Mients ditengah dan aku yang paling belakang sambil membawa tas ranselnya Indah yang….waaaahhh…..beeeraaatttnya….(nggak sesuai dengan bodyku…..). Tapi aku nikmati aja yang penting bisa selamat sampai tujuan…
Didalam perjalanan dari rumahku ke Kukin kami berusaha untuk membuat situasi yang sekiranya bisa menjadi hiburan….karena sarana transportasi (jalan) lumayan rusak ditambah lagi dengan awan dimana sebentar lagi hujan akan turun. Dengan kondisi perjalanan seperti itu,,,kami sudah menduga kalau nanti seluruh badan akan sakit semua…. Walaupun sebenarnya lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari kampungku…..sekitar 6 kiloan…..Kami bergantian bercerita hingga tak terasa memasuki wilayah desa yang dituju .
Orang yang pertama kami temui saat itu, sebut saja namanya bapak Pataruddin bersama istri dan beberapa orang di dusun Kukin Bawah….aku memulai pembicaraan dengan memperkenalkan Indah dan Mb Mients….dan menginformasikan kalau Indah adalah temanku yang akan selalu datang mengunjungi teman-teman di Kukin untuk secara bersama-sama bertukar fikir tentang kondisi masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam. Namun… ditengah asyiknya kami ngobrol hujan gerimispun turun membasahi kampong ….. Kami terus saja berdiskusi….sampai diujung pembicaraan istri pak Pataruddin bertanya tentang Mb Mients…kalau nama dan wajahnya tak asing lagi ….bagai gayung bersambut Mb Mients pun memulai pembicaraannya….mereka secara bergantian bercerita…..tak lama berlangsung,,, hujanpun reda…dan kamipun mohon diri tuk melanjutkan perjalanan ke kampung yang satu (Kukin Atas) dengan tujuan menemui Fatmi dan teman-teman perempuan lainnya…..jarak antara dusun Kukin Bawah dan Atas sekitar 1 kiloan…..
Setibanya disana kami mendatangi rumah Fatmi, tapi saat itu beliau sedang pergi bersama anaknya….hingga kami bertemu dengan Rahma, Amatollah, dan yang lainnya,, teman-teman perempuan yang sering kami ajak ngobrol ketika berkunjung. Belum lama kami ngobrol,,,ibunya Rahma turun dari rumah panggungnya dengan membawa minuman dan kue untuk disuguhkan kepada kami. Sesuai dengan maksud kedatanganku…aku memulai pembicaraan dan mencoba berbagi informasi tentang kondisi yang ada termasuk tentang cuaca yang tidak menentu….Tak lama kami ngobrol hujanpun turun lagi…..Indah dan Mimients pun terlihat asyik menjadi bagian dari mereka. Cerita punya cerita ternyata Mimients adalah sahabat akrabnya Rahma dari dulu…..curhat-curhatan pun terjadi bahkan semakin alot….
Kalaupun disuguhkan kue dan minuman ternyata perutku nggak mempan,,,mungkin karena kebetulan ada bakso lewat disela-sela hujan gerimis…..akhirnya abang baksonya diminta berhenti…aku menawarkan Indah dan yang lainnya….e e eh ternyata mereka juga punya niat yang sama ingin makan bakso kecuali Mb Mients karena puasa….ditengah menikmati bakso dan jam sudah menunjukkan pukul 17.30 Wita,,, Fatmipun datang dan menghampiri kami di depan kiosnya Rahma….hingga akhirnya aku bersama Indah mendatangi rumahnya kembali….dengan maksud yang sama akupun memperkenalkan Indah kepadanya….obrolan kami tidak berlangsung lama karena waktu semakin sore sementara hujan terus aja turun….memaksa kami segera pamit pulang….
Karena mereka tidak melihat kedatangan kami, salah satu diantara mereka bertanya mana motornya yang satu….aku bilang kami bonceng tiga…. merekapun tertawa….
Ketika pulang yang memegang kendali motor bukan lagi Indah tapi Mb Mients ….aku ditengah dan Indah dibelakang bersama ranselnya yang berat….Aku nyoba sindir Mb Mients dengan Indah….Dah….mungkin karena waktu sebentar lagi berbuka dan suara ngaji di mesjid sudah terdengar teman kita lebih semangat yach….buktinya tanpa diminta dia langsung ambil kunci motor….aku pikir kamu yang bawa…..Saat itu Indah,,,nyahut….so pastilah kak….khan sebentar lagi tenaganya pulih kembali karena sudah terisi…Yang disindir ternyata cuek-cuek aja….namun ketika kami berdua ketawa dia juga ikut…..maklum…..Mb Mienst gitu lho…..
Karena memang dari lokasi sudah menjelang magrib,,,aku minta Mb Mients untuk berhenti disalah satu perkampungan untuk membeli sesuatu buat berbuka…sayang kiosnya lagi tutup….dan Mb Mients bilang tanggung….biar sampai di rumah kamu aja aku sekalian berbuka dan sholat maghrib….aku bilang….yach…udah terserah Mb Mients aja,,,yang penting kan sudah ditawari…..ya atau tidak,,,,tergantung yang bersangkutan…..Mengingat waktu semakin petang….kuminta Mb Mients tuk tancap gas biar cepat nyampai rumah….e e ehhh Indah teriak….aduuuh kak….pantatku kejepit nich….jangan terlalu cepat donk…liat tuch,,,bi Mimien caranya bawa motor nggak mulus nggak berlobang sama aja …..tancap teruuusss….Indah ini yang sakit dibelakang…..akhirnya aku bilang ama Indah….nichlah Mb Mients yang sebenarnya…..dan indah harus sadar bahwa perutnya Mb mients tambah berbunyi kalau dilama-lamain…. kasihan….kalau lama berbuka….kita khan udah kenyang duluan…..akhirnya Indah bilang….yach dah kak…..Cuma bi Mimients jangan sama lubang-lubangnya juga dihajar…..kasihan juga tuch motor (…e e ehh tuch motor shocknya hamper tidak berfungsi )……terus Mb Mients,,, bilang,,,Husnul….bilang ama bendahara yach….minta dibeliin shock….biar motorku ini jadi motor dinasnya SP….aku jawab….gini aja mba Mients, aku ama Indah aja yang ngangsur setiap bulan sama Rp. 20 ribu….jadi mba Mients yang beli dulu….Cuma syaratnya kalau kami lagi butuh motor mba Mients harus siap naik ojek pergi ngajar….jangan sampai udah dibeliin shock terus mba Mientsnya nggak muncul-muncul di sekret….. pas aku selesai ngomong dia langsung nyorak…..huuuuuch sama dengan bohong kalau gitu…..
Asyiknya ngobrol ….tak terasa nyampe di rumahku sekitar pukul 18.30 Wita…..akhirnya aku naik duluan dan bilang ke bibi kalau kami belum makan dan mba Mients puasa belum berbuka …..kemudian aku membuatkan teh manis dan ditemani tape ketan….sehabis sholat maghrib kami makan malam…..sambil ngobrol mengulang kembali cerita selama perjalanan pulang…..
Setelah makan….istirahat sebentar….kami memulai obrolan baru lagi….hingga rencana Indah dan mba Mients mau investigasi ke salah satu lokasi pertambangan rakyat yang selama ini menjadi pemberitaan hangat di media dan masyarakat….Obrolanpun melebar sampai ke masalah-masalah lain….karena saat itu sudah ada rada-rada sakit kepala akhirnya aku baring-baring sambil sekali-kali nyeletuk dengan pembicaraan mereka berdua….hingga akhirnya mba Mients bilang …..Indah….kita nginap aja di sini…saya nggak kuat lagi untuk balik ke kost…..badan saya capek dan pegal-pegal semua…..karena seharian keliling terus….Indah bisa kontak orangtuanya kasihtahu yach….
Sebenarnya Indah mau pulang…. tapi karena kasihan dengan orang-orang yang sudah “ berusia lanjut”, akhirnya Indah setuju. Maklum yang satu sudah turun mesin tiga kali sedangkan yang satu belum turun mesin tapi sudah berusia lanjut. Hehehe…..
Dengan semangat menggebu, Indah diskusi terkait investigasi, yah….. apa mau dikata…. ternyata lawan bicaranya sudah terkapar kedua-duanya. Akhirnya Indah pun menyusul berlayar ke pulau kapuk ….
TO BE CONTINUED…..
<!-- AddThis Button BEGIN -->
<div><a expr:addthis:title='data:post.title' expr:addthis:url='data:post.url' class='addthis_button'><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" width="125" height="16" alt="Bookmark and Share" style="border:0"/></a>
<script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div>
<!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-90402946026276393862010-10-17T06:27:00.000-07:002010-10-17T06:27:32.128-07:00Kekayaan Orang Indonesia BertambahLiputan 6
Liputan 6 - Jumat, 15 Oktober
* Kirim
Liputan6.com, Jakarta: Lembaga Riset The Credit Suisse menyebutkan total kekayaan orang Indonesia tumbuh lima kali lipat dalam satu dekade terakhir mencapai 1,8 triliun dolar AS pada 2010.
Angka itu akan naik lagi dua kali lipat menjadi 3,0 triliun dolar pada 2015. Siaran pers The Credit Suisse yang diterima di Jakarta, Kamis mengatakan, kekayaan rata-rata orang dewasa di Indonesia juga melesat 384 persen sejak tahun 2000 menjadi 12.112 dolar yang merupakan pertumbuhan tercepat di Asia Pacific dan tertinggi keempat di dunia.
Lebih dari 90 persen kekayaan rumah tangga di Indonesia adalah aset non finansial, terutama property. Aset finansial hanya menyumbang kurang dari 10 persen selama satu dekade terakhir. Dari total populasi, sekitar 20 persen penduduknya berada di bagian tengah piramida kekayaan (dengan rata-rata kekayaan berkisar dari 10.000-100.000 dolar) dan mayoritas penduduk memiliki kekayaan di bawah 10.000 per orang dewasa. Laporan tersebut menunjukkan, bahwa kekayaan global yang dimiliki 4,4 miliar orang dewasa telah bertumbuh 72 persen sejak 2000 dan mencapai 195 triliun dolar. Didorong oleh ekspansi ekonomi di negara-negara berkembang, Credit Suisse Research Institute memperkirakan kekayaan global akan meningkat 61 persen menjadi 315 triliun dolar pada 2015.
Bagian tengah dari piramida kekayaan terdiri dari satu miliar penduduk dunia yang berdomisili di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan menguasai seperenam atau 32 triliun dolar dari kekayaan global. Secara keseluruhan, hampir 60 persen atau 587 juta orang di bagian tengah piramida kekayaan berdomisili di Asia Pacifik. China tercatat sebagai negara penghasil orang kaya terbesar ketiga di dunia, hanya tertinggal dari Amerika Serikat da Jepang, serta 35 persen di depan Perancis sebagai negara terkaya Eropa. (CS/Ant)
<!-- AddThis Button BEGIN -->
<div><a expr:addthis:title='data:post.title' expr:addthis:url='data:post.url' class='addthis_button'><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" width="125" height="16" alt="Bookmark and Share" style="border:0"/></a>
<script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div>
<!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-73709919532896420772010-08-30T07:59:00.000-07:002010-08-30T07:59:59.090-07:00Konflik RI-Malaysia Berlanjut ke Dunia MayaLiputan 6
[Konflik RI-Malaysia Berlanjut ke Dunia Maya] Konflik RI-Malaysia Berlanjut ke Dunia Maya
Liputan6.com, Jakarta: Panasnya Hubungan Indonesia-Malaysia ternyata juga merembet ke dunia maya. Tulisan yang mengejek bangsa Indonesia terpampang dalam sejumlah situs yang diduga dilakukan para blogger Malaysia. Jika Anda mengetik kata kunci "blog menghina Indonesia", akan muncul sejumlah blog yang berisi hinaan terhadap kita. Mulai dari teks lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dibuah hingga masalah tenaga kerja Indonesia.
Tak pelak, kondisi ini membuat prihatin sejumlah pihak, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring serta Ketua Blogger Jakarta Enda Nasution. Pihak lain juga berharap panasnya hubungan kedua bangsa di dunia maya tidak berlanjut dalam bentuk yang lebih jauh.
Sementara itu, di ibu kota Lampung, Bandar Lampung, andar ratusan anggota Laskar Merah Putih berunjuk rasa di depan gedung DPRD setempat, Senin (30/8). Mereka membakar bendera Malaysia dan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak tegas terhadap reaksi Malaysia.(ADO)
<!-- AddThis Button BEGIN -->
<div><a expr:addthis:title='data:post.title' expr:addthis:url='data:post.url' class='addthis_button'><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" width="125" height="16" alt="Bookmark and Share" style="border:0"/></a>
<script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div>
<!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-69184784624892890282010-08-20T21:47:00.000-07:002010-08-20T21:47:08.529-07:00Kenapa Jadi Orang Terlalu Baik Bisa Merugikan<div>
<div class="hd">
<a class="provider-logo" href="http://sg.rd.yahoo.com/sea/news/article/VIVAlogo/SIG=10vc6gd7e/**http%3A%2F%2Fvivanews.com%2F" id="provider-afp"><img alt="VIVAnews" height="27" src="http://sg.yimg.com/i/id/fp/vivanews.jpg?x=114&y=27&sig=oBNxIivq6wgqQS8wZaaVhg--" width="114" /></a>
<br />
<div class="toolbar">
<div class="byline">
<cite>By Petti Lubis, Mutia Nugraheni</cite> -
<abbr class="timedate" title="Jumat, 20 Agustus">Jumat, 20 Agustus</abbr></div>
</div>
</div>
<div class="bd">
<div class="media">
<div class="media-item media-double">
<a href="http://id.news.yahoo.com/viva/20100820/img/pls-1282276080-2010-0-viva-0f6b576a4fd40.html"><img height="159" src="http://d.yimg.com/hb/ng/co/viva/20100820/05/3315763684-kenapa-jadi-orang-terlalu-baik-bisa-merugikan.jpg?x=213&y=159&sig=N217LfisSF449xagLnZfLw--" title="Kenapa Jadi Orang Terlalu Baik Bisa Merugikan" width="213" /></a>
<cite class="caption">Kenapa Jadi Orang Terlalu Baik Bisa Merugikan</cite>
</div>
</div>
<div class="content">
VIVAnews - Semua hal positif yang 'terlalu' memang bisa menjadi
bumerang. Salah satunya adalah sikap yang terlalu baik. Menurut
penelitian, menjadi seseorang yang terlalu baik dapat merusak kehidupan
pribadi dan profesional Anda.<br />
Hasil studi menyatakan, sikap terlalu baik bisa menghambat seseorang
untuk maju, dan mudah dipermainkan orang lain. Masalahnya, dibandingkan
pria, lebih banyak wanita yang memiliki kepribadian terlalu baik ini.
Mengapa?<br />
"Wanita dibesarkan dan dilatih untuk menjadi pribadi yang selalu
baik dan melakukan hal-hal yang seharusnya dijalani. Mereka kurang
dilatih untuk bersikap tegas," kata Kiki Weingarten, dari perusahaan
konsultan karir, DLC Executive Coaching and Consulting, Amerika Serikat,
seperti dikutip dari Shine.<br />
Weingarten menambahkan, ketegasan bukan berarti menjadi jahat, kasar
atau konotasi negatif lainnya. "Ketegasan berarti mampu berdiri sendiri
dengan kemampuan yang dimiliki tanpa menyakiti orang lain atau menjadi
jahat."<br />
Menurut Craig English, salah satu penulis "Anxious To Please: 7
Revolutionary Practices For The Chronically Nice", Anda termasuk orang
yang terlalu baik apabila :<br />
1. Anda sering merasa khawatir terhadap suatu hal, dan itu tampak normal<br />
2. Anda sering tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan<br />
3. Anda sering minta maaf padahal tidak melakukan kesalahan<br />
4. Keadaan emosi Anda mengikuti pasangan (jika pasangan Anda tidak bahagia, Anda juga tidak bahagia).<br />
5. Anda tidak dapat mempertahankan perasaan romantis, dan bahkan tidak bisa memulainya<br />
6. Anda selalu merasa merindukan sesuatu/seseorang.<br />
Weingarten mengatakan sebanyak 99,9 persen dari klien wanitanya
mengalami masalah sama, yaitu memiliki pribadi yang terlalu baik. Ia
menyarankan untuk belajar mengetahui apa yang sebenarnya mereka
inginkan, bukan langsung berpikir: "Tetapi dia ingin aku melakukan.... "
atau "Mereka tidak akan menyukaiku jika...".<br />
Sebenarnya bukan masalah besar jika mengecewakan seseorang. Tetapi,
hal yang harus dipelajari adalah menerima atau bertoleransi dengan
reaksi orang lain yang tidak puas atau tidak menyukai Anda.<br />
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3297983812253889040"><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a></div>
</div>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-75527937447901077572010-08-20T21:40:00.000-07:002010-08-20T21:40:14.832-07:00Jay Sean - Do You Remember ft. Sean Paul, Lil Jon<object style="background-image: url("http://i2.ytimg.com/vi/a81eP2E8MEQ/hqdefault.jpg");" height="295" width="480"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/a81eP2E8MEQ?fs=1&hl=en_US"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/a81eP2E8MEQ?fs=1&hl=en_US" allowscriptaccess="never" allowfullscreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" height="295" width="480"></embed></object><br /><br /><!-- AddThis Button BEGIN --><div><a title="data:post.title" url="data:post.url" class="addthis_button"><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" alt="Bookmark and Share" style="border: 0pt none;" height="16" width="125" /></a><script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div><!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-80021708771889301032010-08-20T21:05:00.000-07:002010-08-20T21:05:34.529-07:00Super Junior - Happy [Good Luck! [Eng Subs]]<object style="background-image: url("http://i4.ytimg.com/vi/OcwEgwCAQSU/hqdefault.jpg");" height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/OcwEgwCAQSU?fs=1&hl=en_US"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/OcwEgwCAQSU?fs=1&hl=en_US" allowscriptaccess="never" allowfullscreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" height="344" width="425"></embed></object><br /><br /><!-- AddThis Button BEGIN --><div><a title="data:post.title" url="data:post.url" class="addthis_button"><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" alt="Bookmark and Share" style="border: 0pt none;" height="16" width="125" /></a><script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div><!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-29206549171921410712010-08-20T21:01:00.000-07:002010-08-20T21:01:30.194-07:00Super Junior- Bonamana (Beautiful Girl Obviously) MV<object style="background-image: url("http://i1.ytimg.com/vi/8Rki3F3pSKU/hqdefault.jpg");" height="295" width="480"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/8Rki3F3pSKU?fs=1&hl=en_US"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/8Rki3F3pSKU?fs=1&hl=en_US" allowscriptaccess="never" allowfullscreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" height="295" width="480"></embed></object><br /><br /><!-- AddThis Button BEGIN --><div><a title="data:post.title" url="data:post.url" class="addthis_button"><img src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" alt="Bookmark and Share" style="border: 0pt none;" height="16" width="125" /></a><script type="text/javascript" src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb"></script></div><!-- AddThis Button END -->MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3297983812253889040.post-26324437897674416702010-08-19T01:58:00.000-07:002010-08-19T01:58:15.500-07:00Mencintai untuk Saling Menyakiti<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcYH7RKNNPaycNBfHiClmb7_4V5ioUqdRhr9C9QDZ7d22k_pAHMwrSTyU-s66PzsnCE4_-IbUqf_FLi0soeGA9zBPu5Q-K-5KDmXMMpmuqKCKn5lrn_rLcV_5T8WSCQyizgaiawaBCHqLV/s1600/154getty_sakithati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcYH7RKNNPaycNBfHiClmb7_4V5ioUqdRhr9C9QDZ7d22k_pAHMwrSTyU-s66PzsnCE4_-IbUqf_FLi0soeGA9zBPu5Q-K-5KDmXMMpmuqKCKn5lrn_rLcV_5T8WSCQyizgaiawaBCHqLV/s320/154getty_sakithati.jpg" /></a><div>
<div class="hd">
<h1>
<br /></h1>
<a class="provider-logo" href="http://sg.rd.yahoo.com/sea/news/article/VIVAlogo/SIG=10vc6gd7e/**http%3A%2F%2Fvivanews.com%2F" id="provider-afp"><img alt="VIVAnews" height="27" src="http://sg.yimg.com/i/id/fp/vivanews.jpg?x=114&y=27&sig=oBNxIivq6wgqQS8wZaaVhg--" width="114" /></a>
<div class="toolbar">
<div class="byline">
<cite>By Pipiet Tri Noorastuti, Mutia Nugraheni</cite> -
<abbr class="timedate" title="Kamis, 19 Agustus">Kamis, 19 Agustus</abbr></div>
</div>
</div>
<div class="bd">
<div class="content">
VIVAnews - Sadarkah Anda bahwa pasangan saling mencintai cenderung
sering saling menyakiti? Salma Prabhu, seorang psikolog asal India
mencoba menjelaskan.<br />
Salma mengatakan, 'kebutuhan' untuk menyakiti secara emosional, atau
terkadang fisik, orang-orang terdekat disebabkan dua faktor. Pertama,
karena merasa terlalu nyaman dengan mereka, sehingga tidak sungkan
menunjukkan sisi terburuk dalam diri.<br />
Kedua, biasnya menimpa mereka yang merasa terbiasa tanpa dicintai.
Maka, ketika ada yang menghujani dengan kasih sayang, mereka merasa
tidak layak mendapatkannya dan muncul rasa tidak nyaman. Mereka pun akan
mencoba untuk menyakiti atau melawan orang-orang yang menyodorkan
cinta, sehingga dapat kembali ke status atau situasi sebelumnya.<br />
Jika Anda mendengar kisah sakit hati yang dilakukan untuk
orang-orang terdekat seperti orangtua, pasangan, teman dan saudara,
mungkin akan merasakan keprihatinan. Tetapi bisa jadi Anda juga sebagai
korban atau pelaku, tanpa menyadarinya. Menurut Salma, hal itu sering
terjadi antarapasangan serta keluarga.<br />
Orangtua dan anak<br />
Anak-anak sering memanipulasi orangtua mereka untuk mendapatkan
keuntungan. Jika tidak dihentikan lebih awal, dapat menyebabkan mereka
tidak menghormati orangtuanya. "Perilaku buruk harus dicegah sejak
dini," kata Salma seperti dikutip dari Times of India.<br />
"Bahkan hal kecil seperti tidak menjawab pertanyaan orangtua harus
dikoreksi sehingga mereka belajar untuk menghargai. Cobalah
berkomunikasi dengan mata, nada bicara dan ekspresi wajah, termasuk
mengatur emosi," Salma menambahkan.<br />
Pasangan<br />
Pasangan juga seringkali menyakiti secara emosional. Terutama ketika
perceraian bukanlah pilihan yang mudah. Contohnya jika seorang wanita
usai 40 tahun pernah dua kali gagal dalam hubungan dan disakiti baik
emosi ataupun fisik, ia akan sulit beradaptasi dengan hubungan yang
positif.<br />
Hal itu bisa membuatnya selalu memicu konflik karena merasa rendah
diri. Ia pun cenderung defensif dengan menempatkan dirinya dalam kondisi
hubungan yang buruk. (pet)<br />
</div>
</div>
<a class="addthis_button" expr:addthis:title="data:post.title" expr:addthis:url="data:post.url" href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3297983812253889040"><img alt="Bookmark and Share" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/v2/lg-share-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>
<script src="http://s7.addthis.com/js/250/addthis_widget.js#username=xa-4c6ca8562c861adb" type="text/javascript">
</script></div>MY SOLIDARITYhttp://www.blogger.com/profile/15192421957102121550noreply@blogger.com0