Blogger templates

Senin, 19 Juli 2010


Pemandangan ini diambil pada saat saya menjalankan puasa sunnah yang saya jalankan pada hari senin dan kamis, indah kan? namun sayang coba lihat dengan teliti gambar ini, tampak perkotaan dengan gedung - gedung yang menjulang. Jika kita menganalisis gedung-gedung itu, pasti kita melihat bagaimana gedung itu bisa terbangun dengan pengorbanan masyarakat kecil. ketika mereka harus pindah atau harus menjual tanah mereka kepada pemerintah dengan alasan pembangunan infrastrutur. pemerintah hanya memikirkan keuntungan semata dari jika terbangunnya infrastruktur yang membabibuta tersebut tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat. Mereka berpendapat dengan dibangunnya jalan raya masyarakat akan mudah dalam hal mobilitas, tapi cobalah lihat sekarang bagaimana sarana tersebut justru lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat menengah keatas. Saya sejujurnya tertawa, apalagi jika melihat jalan untuk pejalan kaki tidak lebih dari sebesar badan tubuh manusia, Mereka bilang jalan untuk pejalan kaki sudah disediakan? jalan untuk pejalan kaki atau taman kota yang mereka maksud?
Dampak dari pembangunan infrastruktur ini benar - benar sudah menyengsarakan masyarakat kecil, mungkin kita yang termasuk kedalam masyarakat kelas menengah keatas dengan ditariknya bahan bakar bersubsidi itu justru bagus agar kita tidak terlalu bergantung dengan bahan bakar minyak sehingga menekan penggunaan BBM tersebut. tapi coba pikirkan bagi mereka masyarakat kecil ketika bahan bakar bersubsidi sudah menjadi andalan mereka agar mereka tetap bisa melakukan aktifitas mereka seperti berjualan, pergi kepasar atau apapun. pernahkan para pelayan masyarakat itu berpikir mengapa rakyat kini banyak menggunakan bahan bakar minyak? tentu saja jawabannya sangat mudah karena "PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR", dengan dibangunnya jalan raya, tempat tujuan yang awalnya mudah untuk dijangkau sekarang harus berputar-putar mengelilingi ibukota baru bisa sampai ke tujuan. bagaimana mungkin mereka tidak menggunakan sarana transportasi yang memudahkan mereka yang murah serta terjangkau dengan kantong mereka. penderitaan lebih dirasakan oleh perempuan akibat dari pembangunan ini, perempuan yang memiliki akses didalam dan diluar rumah, ketika mereka harus mulai mengatur kembali keuangan mereka, ketika pemiskinan mereka mulai dirasakan oleh mereka dan mereka harus memikirkan alternatif perekonomian lain, ketika mereka tidak memiliki uang makin rentannya perempuan beserta keluarga terganggu kesehatannya. Perempuan sangat rentan akan dampak dari pembangunan infrastruktur ini, hal itu benar-benar terlihat jelas ketika kita berjalan dan melihat pinggir kali yang dipenuhi oleh pemukiman penduduk walaupun mereka sadar akan konsekuensi ketika mereka tinggal didaerah tersebut. Ketika ibu-ibu kampong mencuci, mandi dan buang air di kali tersebut, bisakah dibayangkan rentannya mereka akan penyakit ?
Pernahkan pemerintah memikirkan mengapa hal itu bisa terjadi karena pemerintah yang memonopoli semua hak masyarakat, tanah mereka yang diambil dan dikuasai hanya untuk PEMBANGUNAN. dan lihat bagaimana masyarakat menjadi kebingungan untuk mencari tempat tinggal bahkan ada yang pulang kampung. Kalau yang pulang kampung mungkin setidaknya ia sudah tahu bagaimana kejamnya kota Jakarta. Tapi bagi yang bertahan, karena "jangankan untuk pulang untuk makan saja susah" apa yang harus diperbuat oleh mereka??? sekali lagi saya bertanya " INDAHKAH KOTA KITA SEKARANG???"

0 komentar:

Posting Komentar

chat 1


ShoutMix chat widget

Template by:

Free Blog Templates